20 Merekam adalah satu kegiatan komunikasi khusus yang biasanya memiliki tujuan.
Merekam pengetahuan yaitu untuk dilihat atau dibaca orang lain dalam waktu dekat atau dalam waktu jangka panjang. Komunikasi tulisan atau dengan simbol
tanpa ada kesempatan kedua untuk memberikan penjelasan yang dituliskan, dengan komunikasi tulisan, penerima secara permanen merekam, mengadakan
revisi, dan mengecek kembali apa yang dibacanya. Matematikawan suka berkomunikasi menggunakan simbol-simbol, seperti lainnya +, -.
c. Membuat Klasifikasi Ganda Secara Langsung
Fungsi matematika sebagai klasifikasi ganda secara langsung adalah berikut ini, banyak simbol yang menunjukan bilangan 10. Banyak simbol yang ditambahkan
dengan cara membuat klasifikasi simbol. Contoh : 10 = 9+1, 5+5, 4+6, 7+3, 20- 10, 22-12, dan lain sebagainya.
d. Fungsi menjelaskan
Fungsi menjelaskan merupakan bentuk komunikasi matematika dengan maksud membantu anak agar lebih mengerti apa yang sebelumnya belum dimengerti
e. Fungsi Membuat Kegiatan Reflektif
Kegiatan Reflektif adalah kegiatan menyadari konsep sendiri, keterkaitan antar konsep, dan manipulasi konsep dengan berbagai cara. Anak dapat menggunakan
simbol-simbol dalam berpikir verbal, yaitu siswa mengadakan komunikasi dengan diri sendiri. Berpikir sambil berbicara dapat membantu siswa dalam
menyelesaikan masalah matematika. Dalam berpikir visual, anak membayangkan apa yang ada di pikirannya.
21 f.
Fungsi Mengulang Informasi dan Pengertian Simbol matematika berfungsi untuk mengulangi informasi dan pengertian
matematika. Fungsi pengulangan sangat berguna untuk memunculkan kembali konsep konsep matematika yang ada dalam ingatan jangka panjang. Selanjutnya
matematika adalah bahasa simbol. Berbagai fungsi simbol matematika sangat membantu anak belajar matematika. Simbol dalam matematika itu berlaku
internasional, simbol dalam pengerjaan matematika penjumlahan + ,
pengurangan - . Bedasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa fungsi
matematika untuk anak usia dini adalah supaya anak mengetahui dasar-dasar berhitung agar anak lebih siap ke jenjang yang selanjutnya anak dapat berpikir
logis dan sistematis sejak dini dengan melakukan pengamatan terhadap benda- benda konkret, gambar-gambar atau angka-angka yang terdapat di sekitar mereka.
Selain itu, anak mampu menyesuaikan dan melibatkan diri dalam kehidupan masyarakat yang dalam kesehariannya memerlukan keterampilan berhitung.
Matematika ini juga membantu anak memiliki ketelitian, konsentrasi, abstraksi dan pemahaman konsep ruang dan waktu serta dapat memperkirakan
kemungkinan urutan sesuatu peristiwa terjadi di sekitarnya.
E. Hakikat Operasi Bilangan
Simbol-simbol yang menyatakan bilangan disebut angka. Angka-angka lebih bersifat abstrak jika dibandingkan dengan jumlah obyek benda konkret
22 yang digunakan. Dalam memahamkan bilangan kepada anak yang kita gunakan
adalah konkret Tombokan Rantukahu, Selpius Kandau, 2014: 50. Misalkan bilangan “5” dengan menyediakan sebuah benda sejumlah lima kemudian anak
hitung dan menunjukan seperti apa lambang bilangan lima tersebut. Selain itu anak dapat belajar bilangan tersebut dari pengalamannya mungkin dengan melihat
nomor rumah, angka pada jam, angka pada uang dan masih banyak lagi. Apabila anak dihadapkan dengan tiga buah pensil maka jumlah pensil
dapat dihitung dengan cara memasang satu-satu. Akan tetapi yang dipikirannya adalah “3” sebagai bilangan yang bukan mewakili dari tiga benda apa saja. Anak
kecil berpikir bukan dengan bilangan abstrak “lima”, dan dengan konsep bilangan yang dihubungkan dengan pengalamannya, dalam hal ini “lima pensil”. Bagi
beberapa anak, pengertian bilangan lima dikaitkan dengan pengalamannya, berbeda dengan anak lainnya, dan ada banyak pertanyaan yang menyatakan
bilangan lima yang berbeda dengan satu dan lainnya. Pengetahuan dasar bilangan merupakan dasar dari semua kegiatan operasi
bilangan, anak melalui pengalamannya dapat mengerjakan operasi bilangan yaitu penjumlahan dan pengurangan Tombokan Rantukahu, Selpius Kandau 2014: 56.
Pengetahuan dasar tersebut dengan pendekatan dan pemahaman tentang nilai tempat, sifat matematika lainnya yang akan digunakan dalam operasi bilangan
akan membantu anak untuk mengembangkan konsep operasi bilangan yang lebih luas. Sebagai contoh, ketika anak akan menjumlahkan dua bilangan 6 dan 2 untuk
mendapatkan bilangan yang ketiga, setelah diadakan operasi penjumlahan, hasilnya adalah 8. Sementara itu jika angka 6 dikurangi dengan bilangan 2
23 hasilnya akan lain yaitu 4. Model setiap operasi bilangan perlu diberikan guru
sehingga anak mengetahui bahwa suatu operasi bilangan dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda sesuai situasi.
Operasi bilangan diperkenalkan kepada anak setelah anak memahami betul bilangan dan angka. Menurut Slamet Suyanto 2005: 63, matematika bukan
pelajaran ingatan melainkan mengembangkan kemampuan berpikir. Apabila anak sudah mengenal dan memahami operasi bilangan maka anak telah berpikir logis
dan matematis, meski dengan cara yang sangat sederhana. Oleh karena itu operasi bilangan khususnya penjumlahan dan pengurangan hendaknya dikenalkan kepada
anak dengan cara yang menyenangkan, menggunakan berbagai media benda konkret atau dengan permainan sesuai dengan kemampuan anak.
Ahmad Susanto 2011: 62 menyebutkan bahwa kemampuan anak yang perlu dikembangkan diantaranya adalah menghitung benda, menghitung
himpunan dengan nilai bilangan benda, memberi nilai bilangan pada suatu bilangan himpunan benda, dan yang terakhir adalah menyelesaikan atau
mengerjakan operasi penjumlahan dan pengurangan dengan menggunakan konsep dari konkret ke abstrak. Selanjutnya dibahas juga tentang konsep berhitung pada
anak TK diantaranya disebutkan tentang penjumlahan dan pengurangan dua hal ini yang perlu diperkenalkan pada anak usia TK, mengenalkannya dengan benda
konkret, manipulasi permainan atau dengan permainan. Reys 2002: 98 mengemukakan bahwa dalam mengadakan operasi
bilangan pada anak dibutuhkan beberapa prasyarat tertentu yang harus dipenuhi. Berikut ini adalah paparan tentang syarat utama operasi bilangan sebagai berikut: