Pengertian Penjumlahan KAJIAN TEORI
29 ini tergantung dari jumlah-jumlah lubang sawahnya. Dakon bersawah tujuh maka
isinya sebanyak 7x7x2=98 biji. Bila bersawah sembilan maka isiannya 9x9x2=162 biji. Bila jumlah sawah sebelas lubang maka diperlukan isian
sebanyak 11x11x2=242 biji. Sukirman 2008: 131-132 berpendapat bahwa dalam permaian dakon
terdapat istilah Andhok, ngacang, bera. Berikut adalah penjelasannya : a.
Andhok Terdapat dua macam andhok yaitu : gotongan atau pikulan dan bedhilan. Apabila
pemain A jatuh andhok pada sawah sendiri, sedang sawah musuh yang yang terletak lurus di depannya maka semua isi itu di ambil alih oleh pemain A
kemudian dimasukan dalam lumbung, seperti itu yang disebut dengan bedhilan. Sedangkan yang dimaksudkan dengan gotongan atau pikulan adalah apabila
terjadi pada sawah musuh, sedang sawah kiri dan kanannya andhok berisi, maka semua diambil semua kemudian dimasukan dalam lumbung.
b. Ngacang
Apabila mulai lagi permainan dan ternyata jumlah biji tidak bisa sembilan semua, ada yang kurang dan ada yang lebih dari sembilan maka yang kurang dari
sembilan ditempatkan pada sawah dekat lumbung dan itu yang disebut dengan kacangan. Ini berarti menanam kacang, dan ini berfungsi sebagai lumbung kecil.
Dalam hal seperti ini maka diisi oleh yang memiliki, tidak diisi oleh lawan dan tidak dapat dibedhil ataupun dipikul. Kacangan tidak mungkin dua sawah, tentu
hanya satu tempat.
30 c.
Bera Bila mulai lagi dan ternyata kekurangan jumlah biji melebihi sembilan, misal 12
biji maka terdapat satu sawah kosong. Tujuh sawah berisi masing-masing sembilan biji, sebuah sawah dekat dengan lumbung berisi tiga biji, dan terdapat
satu sawah kosong maka sawah kosong tersebut dengan bera, dan yang berisi tiga biji disebut dengan kacangan atau menanam kacang. Sawah bera tidak diisi oleh
pemiliknya tidak ditanami dan juga tidak diisi oleh lawan. Apabila lawan lupa sehingga mengisi sawah bera tadi, maka sawah bera berubah menjadi tidak bera,
berarti menjadi sawah hidup. Aisyah 2004: 24 berpendapat bahwa pengertian permainan dakon adalah
permainan tradisional yang menggunakan bidang panjang dengan tujuh cekungan pada masing – masing sisi dan dua cekungan yang lebih besar dibagian tengah
ujung kiri dan kanan yang disebut sebagai lumbung. Cekungan pada sisi diisi dengan biji-bijan bisa biji sirsak atau biji sawo atau batu kerikil. Selain itu ada
pula biji dakon yang berasal dari cangkang kerang laut berbentuk bulat agak oval atau tiruan berbahan plastik berbentuk. Masing-masing cekungan diisi dengan dua
belas biji. Permainan ini dilakukan oleh dua orang yang masing-masing mempunyai lumbung. Permainan dakon kemenangan dihitung berdasarkan
banyak jumlah biji pada lumbung masing-masing. Kunci permainan ini terletak pada pilihan jumlah biji pada cekungan yang akan dimainkan. Pemain yang sering
berjalan atau ,mengambil biji dari cekungan berarti ia sering mengisi lumbungnya. Ariadi Wijaya berpendapat bahwa permainan dakon atau congklak adalah
permainan yang dilakukan secara berpasangan dengan setiap pemain akan