18 Kecerdasan matematika anak usia dini membantu anak sejak dini dengan
kehidupan atau lingkungan sekitar anak, sehingga secara alami anak memperoleh kemampuan yang bertahap bahkan sampai bertahun-tahun. Pengetahuan dasar
setiap anak memiliki perkembangan dan tahapan yang berbeda-beda. Belajar matematika dini yang baik adalah terjadi secara alami seperti anak bermain.
P ermainan dalam belajar matematika adalah kegiatan belajar konsep matematika
melalui aktivitas bermain dalam kehidupan sehari-hari. Sujiono 2009: 11 berpendapat bahwa ciri-ciri perkembangan konsep
matematika anak usia dini diantaranya adalah penguasaan konsep menjumlah dan mengurangkan, atau pemahaman konsep menghitung, membedakan angka dengan
menunjuk simbol atau lambang bilangan. Penguasaan konsep dalam menjumlah dan mengurangkan merupakan dasar dimana anak sudah dapat menggunakan
konsep bilangan atau angka dengan penggunaan media benda konkret. Penggunaan media permainan juga disesuaikan dengan perkembangan anak yaitu
berupa benda yang bisa digunakan dalam pembelajaran supaya berlangsung secara teratur, lancar, efektif, efisien, sehingga tujuan belajar dapat tercapai dan
memberikan kesenangan bagi anak Eliyawati, 2005: 62. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa matematika
pada anak usia dini adalah penguasaan konsep menjumlahkan dan mengurangkan, atau pemahaman konsep menghitung, membedakan angka dengan menunjuk
simbol atau lambang bilangan serta kemampuan dalam mengaplikasikan konsep- konsep matematika yaitu; mengenal konsep bilangan, pola dan hubungan,
geometri, pengukuran, pengumpulan data, memecahkan masalah yang
19 diwujudkan dalam ilmu pengetahuan sehingga selanjutnya anak akan lebih siap
mengikuti pembelajaran matematika pada tingkat selanjutnya.
D. Fungsi Matematika Anak Usia
Skemp 1986 dalam Tombokan 2014 mengemukakan fungsi matematika yaitu sebagai bahasa simbol. Simbol-simbol matematika mempunyai
fungsi-fungsi tertentu, dapat dibedakan satu dengan yang lainnya. Beberapa fungsi simbol matematika antara lain: komunikasi, merekam pengetahuan,
komunikasi konsep-konsep baru, membuat klasifikasi ganda, menjelaskan, membuat kegiatan reflektif, membantu menunjukan struktur, membuat manipulasi
rutin secara otomatis, mengingat kembali informasi dan pengertian, dan membuat kegiatan mental lebih aktif.
Fungsi-fungsi simbol saling terkait antara satu dengan yang lain. Misalnya merekam pengetahuan berhubungan dengan komunikasi, menjelaskan sesuatu
pada orang lain adalah komunikasi khusus, dan merefleksikan adalah komunikasi dengan diri sendiri. Berikut penjelasan dari masing-masing fungsi tersebut :
a. Berkomunikasi
Konsep matematika adalah objek mental murni. Sebuah konsep dikatakan abstrak karena konsep tidak dapat dilihat dan didengar secara fisik. Fungsi komunikasi
yang utama menyampaikan arti secara lisan, tulisan, atau isyarat. Sebagai contoh adalah “lima, five, 5, V ini semua menunjukan bilangan yang sama.
b. Merekam Pengetahuan
20 Merekam adalah satu kegiatan komunikasi khusus yang biasanya memiliki tujuan.
Merekam pengetahuan yaitu untuk dilihat atau dibaca orang lain dalam waktu dekat atau dalam waktu jangka panjang. Komunikasi tulisan atau dengan simbol
tanpa ada kesempatan kedua untuk memberikan penjelasan yang dituliskan, dengan komunikasi tulisan, penerima secara permanen merekam, mengadakan
revisi, dan mengecek kembali apa yang dibacanya. Matematikawan suka berkomunikasi menggunakan simbol-simbol, seperti lainnya +, -.
c. Membuat Klasifikasi Ganda Secara Langsung
Fungsi matematika sebagai klasifikasi ganda secara langsung adalah berikut ini, banyak simbol yang menunjukan bilangan 10. Banyak simbol yang ditambahkan
dengan cara membuat klasifikasi simbol. Contoh : 10 = 9+1, 5+5, 4+6, 7+3, 20- 10, 22-12, dan lain sebagainya.
d. Fungsi menjelaskan
Fungsi menjelaskan merupakan bentuk komunikasi matematika dengan maksud membantu anak agar lebih mengerti apa yang sebelumnya belum dimengerti
e. Fungsi Membuat Kegiatan Reflektif
Kegiatan Reflektif adalah kegiatan menyadari konsep sendiri, keterkaitan antar konsep, dan manipulasi konsep dengan berbagai cara. Anak dapat menggunakan
simbol-simbol dalam berpikir verbal, yaitu siswa mengadakan komunikasi dengan diri sendiri. Berpikir sambil berbicara dapat membantu siswa dalam
menyelesaikan masalah matematika. Dalam berpikir visual, anak membayangkan apa yang ada di pikirannya.