36
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK. Penelitian Tindakan Kelas tersebut dapat dilakukan secara individu
dan kolaboratif. Dalam penelitian ini Penelitian Tindakan Kelas yang digunakan adalah secara kolaboratif yaitu dilakukan antara guru kelas dan peneliti sebagai
observer. Menurut Suroso 2009: 30, Penelitian Tindakan Kelas PTK mendefinisikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan
tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktik- praktik pembelajaran di kelas secara lebih professional, dalam penelitian ini
dilakukannya perbaikan permasalahan yang ada dikelas yaitu dengan suatu metode tertentu. Dalam penelitian ini permasalahan yang ada dikelas kurangnya
kemampuan anak dalam penjumlahan dan pengurangan, dan meningkatkannya dengan metode salah satunya menggunakan media dakon.
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Penelitian tindakan kelas kolaborasi yang dilakukan bekerjasama antara pendidik
dengan peneliti, penelitian ini merupakan suatu bentuk penelitian pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan permasalahan pembelajaran
dalam kelas guna meningkatkan kualitas pembelajaran.
B. Tahap Penelitian
Penelitian tindakan kelas memerlukan tahapan yang dilakukan yaitu Perencanaan planning, Tindakan acting, Pengamatan observing, dan Refleksi
reflecting. Keempat komponen tersebut menunjukkan sebuah kegiatan yang
37 berkelanjutan serta berulang dan sering disebut sebagai siklus. Model Kemmis
dan Mc Taggart siklus adalah putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi Wijaya Dedi, 2011: 20-21.
Berdasarkan komponen dalam penelitian tersebut, berikut adalah paparan dari empat komponen Sukayati: 2012:
1. Tahap perencanaan
Tahap perencanaan ini mencakup tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau mengubah perilaku dan sikap yang diinginkan
peneliti sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap perencanaan ini menjelaskan tentang mengapa harus menggunakan
permainan dakon, bagaimana menggunakan permainan dakon bisa meningkatkan kemampuan penjumlahan pengurangan, kapan dilakukan kegiatan permainan
dakon, siapa sasaran yang dalam penelitian, dimana dilakukan penelitan. Penelitian tindakan kelas, dalam penelitian ini dilakukan kolaborasi antara peneliti
dengan guru kelas. Sehingga, yang melakukan tindakan adalah guru kelas. Peneliti memberikan penjelasan kepada guru kelas terkait tindakan yang
dilakukan dikelas. Hal ini dilakukan supaya penelitian tindakan yang dilakukan dapat berhasil. Rancangan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu:
a. Menyusun perangkat pembelajaran berupa Rancangan Kegiatan Harian RKH
tentang kegiatan yang dilakukan dengan tema tanah airku sub-tema kekayaan indonesia dan tema alam semesta sub-tema benda-benda langit.
b. Peneliti menyiapkan alat berupa lembar evaluasi, Lembar Kerja Anak LKA
serta keperluan lain yang dibutuhkan saat penelitian berlangsung.
38 c.
Menyiapkan media dakon yang digunakan dalam kegiatan yang di rencanakan.
d. Mempersiapkan alat untuk mendokumentasikan kegiatan pembelajaran yang
berupa kamera 2.
Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan dalam penelitian ini dilaksanakan berdasarkan
perencanaan yang telah dibuat dan dalam pelaksanaannya bersifat fleksibel. Penelitian dilakukan dengan kolaborasi bersama guru kelas, sehingga peneliti
bekerjasama dalam melakukan pengamatan kegiatan pembelajaran tentang kemampuan penjumlahan dan pengurangan. Guru melaksanakan kegiatan
pembelajaran sesuai dengan Rencana Kegiatan Harian RKH yang telah dibuat sebelumnya. Kegiatan penelitian dimulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan
kegiatan akhir dilakukan secara berurutan. Tindakan dilakukan pada kegiatan inti, guru memberi contoh cara
bermain dakon sesuai dengan aturan yang telah ditentukan. Setelah itu, anak-anak bermain kelompok secara klasikal. Selanjutnya, kegiatan yang dilakukan secara
individual dengan pendampingan juga dilakukan secara individu dan bergantian. Dengan demikian, diharapkan dalam satu hari semua aspek dan tujuan dalam
penelitian dapat diamati dan terlaksana lancar. 3.
Tahap Pengamatanobservasi Tujuan pengamatan atau observasi adalah mengetahui kemampuan anak
dalam penjumlahan pengurangan selama proses pembelajaran Tahap pengamatan atau observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung menggunakan
39 lembar observasi yang telah dibuat. Selain itu juga menggunakan metode
dokumentasi dengan mengambil foto ketika anak-anak melakukan kegiatan. 4.
Tahap Refleksi Tahap refleksi dilakukan pada akhir setiap siklus untuk mengetahui
sejauh mana tindakan yang telah diberikan sesuai dengan harapan peneliti dan untuk mengetahui perlu tidaknya siklus selanjutnya. Tahap refleksi pada tahap ini,
peneliti dan guru mencari kelebihan dan kekurangan selama proses pembelajaran. bertujuan untuk menyusun rencana perbaikan karena tindakan yang sudah
dilakukan belum mencapai tujuan yang diharapkan. Data hasil refleksi selanjutnya digunakan peneliti sebagai acuan perencanaan tindakan siklus berikutnya, dengan
tujuan untuk melakukan perbaikan disiklus I. Tahap perencanaan sebelumnya telah ditemukan adanya kekurangan maka peneliti perlu untuk melakukan
perbaikan-perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran untuk siklus berikutnya. Perbaikan tersebut dimulai dari media, metode dan Lembar Kerja Anak LKA
yang digunakan dalam pembelajaran pada pelaksanakan siklus berikutnya.
C. Setting Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian tindakan kelas pada penelitian ini akan dilaksanakan di Kelompok B TK Pamardi Siwi Muja-Muju yang berada di Dusun Suroharjo, Muja-Muju,
Umbulharjo, Yogyakarta.
40 2.
Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan bulan April-Mei 2015 pada Semester Genap Tahun
Ajaran 2014-2015. 3.
Setting penelitian Setting penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini
adalah setting ruang kelas. Setting ruang kelas tempat duduk dibuat 3 kelompok yang akan memudahkan dalam melakukan kegiatan. Pemilihan setting tempat
duduk di dalam kelas untuk memudahkan dalam mengkondisikan dan mengobservasi anak sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.
Dengan demikian, pelaksanaan kegiatan pembelajaran matematika penjumlahan pengurangan melalui permainan dakon dapat dilaksanakan di dalam kelas dengan
setting tempat duduk dibuat kelompok dalam ruang kelas.
D. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini, subjek penelitiannya adalah siswa-siswi kelompok B berjumlah 16 anak yang terdiri dari 10 anak laki-laki dan 6 anak perempuan di
TK Pamardi Siwi Muja-Muju, Umbulharjo, Yogyakarta.
E. Prosedur Penelitian
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model penelitian yang di ungkapkan oleh Kemmis dan Taggart yang merupakan pengembangan dari
model Kurt Lewin dalam Wijaya Kusumah Dedi Dwitagama, 2011. Model ini