Sistem Rem Cakram KESIMPULAN DAN SARAN

285 2 Piston bergerak ke kiri mendorong pad 1 sampai pad menempel pada permukaan gesek cakram; 3 Untuk selanjutnya tekanan hidraulis disamping menekan piston juga menekan dasar silinder  unit silinder bergerak ke kanan mendorong pad 2 dengan arah berlawanan dengan pad 1; 4 Pad 1 didorong ke kiri oleh piston dan pad 2 didorong kekanan oleh unit silinder, ke arah permukaan gesek cakram; 5 Gerakan kedua pad dengan arah berlawanan selanjutnya menjepit permukaan gesek cakram  terjadi pengereman. c. Kaliper luncur dua piston Gambar 9. Kaliper Luncur 2 Piston Cara kerja: 1 Tekanan cairan rem dalam silinder menekan piston 1 dan piston 2; 2 Piston 1 bergerak ke kiri mendorong pad kearah permukaan gesek cakram; 286 3 Piston 2 bergerak ke kanan mendorong unit rangka luncur  pad 2 terdesak ke arah permukaan gesek cakram pada sisi yang lainnya; 4 Pad 1 di dorong ke kiri oleh piston 1 dan pad 2 di dorong ke kanan oleh unit rangka luncur kearah permukaan gesek cakram; 5 Gerakan ke dua pad dengan arah yang berlawanan selanjutnya menjepit permukaan gesek cakram  terjadi pengereman. d. Kaliper Berayun Gambar 11. Kaliper Berayun Pengertian: Kaliper berputar pada pusat putar secara berayun bila terjadi tekanan cairan rem. Konstruksi: - Unit kaliper terpasang menjadi satu dengan rangka; - Unit kaliper terpasang pada pusat putar; - Letak kedua pad tidak segaris dengan sumbu piston. Cara kerja: 1 Tekanan cairan rem menekan piston dan unit silinder; 2 Piston bergerak ke kiri mendorong pad 1 ke arah permukaan gesek cakram; 3 Selanjutnya tekanan cairan rem juga mendesak dasar silinder  unit kaliper bergerak mengayun mendorong pad 2 kekanan, ke arah permukaan gesek cakram; 4 Gerakan kedua pad dengan arah berlawanan kedua permukaan gesek cakram  cakram terjepit  terjadi pengereman. 287 e. Pad brake-pads Gambar 12. Pad Rem Pada rem tromol, bantalan rem di keling atau di lem pada sepatu rem. Pada rem cakram, pad dilem pada plat penyangga. Kontak logam lembaran atau listrik dapat dipasang ke dalam bantalan rem untuk berfungsi sebagai indikator-batas pemakaian pad.

C. Sistem Rem Tromol

Tromol berputar bersama-sama dengan roda. Dalam beberapa sistem rem, tromol merupakan hub roda dan bantalan roda. Tromol harus bulat sempurna dan konsentris dengan poros. Pedal rem akan bergetar jika tromol tidak bulat sempurna atau nonconcentric dengan spindle atau poros. Alur-alur pada permukaan dalam tromol bidang gesek akan terbentuk kerena gesekan, tromol beralur mengekbatkan koefisien gesek berkurang. Tromol juga harus dapat menyerap dan menghilangkan sejumlah panas yang timbul akibat gesekan. Gambar 13. Rem Tromol 288 1. Cara kerja Rem tromol Gambar 14. Kerja Rem Tromol 2. Komponen-komponen Rem tromol Gambar 15. Komponen Rem Tromol a. Tromol Tromol rem brake drum umumnya terbuat dari besi tuang gray cast iron dan gambar penampangnya seperti terlihat pada gambar di bawah . Tromol rem ini letaknya sangat dekat dengan sepatu rem tanpa bersentuhan dan berputar bersama roda . Ketika 289 kanvassepatu rem menekan permukaan bagian dalam tromol bila rem bekerja, maka gesekan panas tersebut dapat mencapai suhu setinggi 200°C sampai 300°C. Gambar 16. Tromol Rem b. Sepatu remkanvassepatu rem rem Sepatu rem brake shoe, seperti juga tromol drum memiliki bentuk setengah lingkaran. Biasanya sepatu rem dibuat dari pelat baja. Kanvassepatu rem dipasang dengan jalan dikeling pada kendaraan besar atau dilem pada kendaraan kecil pada permukaan yang bergesekan dengan tromol. Kanvassepatu rem ini harus dapat menahan panas dan aus dan harus mempunyai koefisien gesek yang tinggi. Koefisien tersebut sedapat mungkin tidak mudah dipengaruhi oleh keadaan turun naiknya temperatur dan kelembaban yang silih berganti. Umumnya kanvassepatu rem lining terbuat dari campuran fiber metalic dengan brass, lead, plastik dan sebagainya dan diproses dengan ketinggian panas tertentu. 290 Gambar 17. Sepatu Rem c. Selfenergizing Efect. Beberapa factor yang dapat meningkatkan efek pengereman diantaranya adalah menekan pedal rem lebih keras, konstruksi penahan sepatu rem dan arah rotasi tromol. Faktor yang terakhir dari faktor-faktor ini disebut selfenergizing efek dari sepatu rem. Ketika sepatu menekan tromol pada saat tromol berputar, gesekan pada titik di mana kontak bidang gesek tromol dengan kanvassepatu rem sepatu rem akan menarik sepatu rem ke dalam tromol. Hal ini akan berakibat sepatu rem akan semakin kuat menekan tromol. Semakin cepat kendaraan bergerak, semakin besar tromol rotasi, dan semakin besar efek penekanan. Kondisi tersebut dinamakan self-energizing effect pada rem tromol d. Macam-macam Rem tromol Rem tromol dalam garis besar dibedakan dalam dua kelompok yaitu : Rem tromol Non servo dan Rem tromol servo. 1 Rem tromol Non servo Rem tromol non-servo digunakan pada kendaraan yang lebih kecil, dengan front-wheel drive. Pada kendaraan ini, rem belakang hanya menerima sebagian kecil dari beban pengereman dan dapat dirancang lebih sederhana. Rem non- servo menggunakan jenis yang sama dari silinder roda