Cara kerja master silinder tandem 1 Keadaan normal

303 kadang-kadang diperlukan antara depan dan belakang untuk memastikan gaya pengereman. Berikut ini adalah beberapa item yang harus diperhatikan mengenai keseimbangan pengereman : - Rem cakram dapat bekerja pada tekanan lebih rendah dari rem tromol. - Katup pembatas dapat digunakan untuk mencegah rem cakram depan bekerja lebih dahulu dari pada rem belakang rem tromol. - Selama aplikasi beban berat, rem belakang dapat mengunci blokir, sehingga selip dan hilangnya kontrol kendaraan jika tekanan hidrolik yang sama secara bersamaan diterapkan untuk kedua cakram depan dan rem belakang tromol . - Proportioning valve digunakan untuk mencegah rem roda belakang mengunci blokir, dengan membatasi tekanan hidrolik untuk rem roda belakang saat pengereman . - Katup pembatas dan katup proporsional sering ditempatkan dalam satu kesatuan , disebut katup kombinasi , di banyak kendaraan penggerak roda belakang yang dilengkapi dengan rem cakram untuk roda depan dan rem tromol untuk roda belakang . - Kebanyakan kendaraan dilengkapi dengan katup perbedaan tekanan yang akan mengaktifkan lampu peringatan dash board jika terjadi kebocoran dalam salah satu saluran hidrolik . Switch ini biasanya terletak di katup kombinasi atau pada master silinder Katup Proporsional Dalam kondisi pengereman berat tekanan hidrolis tinggi, rem roda belakang tromol lebih rentan terhadap blokir dari pada rem roda depan cakram. Sebagian alasannya adalah bahwa kekuatan pengereman yang cepat beban roda depan cenderung bertambah yang pada gilirannya, mengurangi beban pada roda belakang. Hal ini akan berakibat pada roda belakang mudah terjadi blokir. Oleh karena itu katup proporsional digunakan dalam sirkuit hidrolik rem roda belakang untuk membantu mencegah terjadinya blokir pada roda belakang. 304 Gambar 37. Katup proporsional dalam kondisi normal Selama pengereman yang normal, atau saat rem pertama diterapkan, katup proporsi terbuka dan tidak memberikan efek apapun pada rem roda belakang. Fluida memasuki katup melewati lubang kecil dan keluar ke rem roda belakang. Gambar 38. Katup proporsional dalam kondisi kerja 3. Boster Boster adalah perlengkapan tambahan pada sistem rem yang berfungsi untuk memperbesar gaya pengereman. a. Komponen boster rem Gambar 39. Komponen Booster 1. Karet diafragma 8. Pegas pembalik 2. Katup udara 9. Saluran vakum 3. Katup vakum 10. Katup satu arah 305 4. Tuas pendorong pedal 11. Tuas pendorong hidrolis 5. Katup pengontrol vakum 12. Ruang tekan tetap 6. Tuas reaksi 13. Ruang vakum kontrol 7. Piston boster 14. Katup plunger G Gambar 40. Aliran Gaya Aliran Gaya Tekan Pedal Rem b. Cara kerja boster rem 1 Saat bebas Tidak ada gaya tekan pedal  pegas reaksi mendorong katup pengendali ke arah katup udara menutup dan katup vakum membuka; Saluran vakum terbuka  ruang A berhubungan dengan ruang B; Tekanan diruang A  ruang B, tekanan seimbang  tidak ada reaksi gaya dorong piston; Pegas pengembali mampu menekan piston pada posisi belum bekerja; Gambar 41. Booster Rem Saat Bebas 306 2 Saat direm Gaya pedal rem  pegas reaksi  katup vakum menutup saluran vakum  piston boster  batang dorong dan piston silinder master; Saat katup vakum menutup saluran vakum  katup udara membuka saluran udara akibatnya ruang A tidak ada hubungan dengan ruang B; Ruang A berhubungan dengan tekanan vakum dan ruang B berhubungan dengan tekanan atmosfir udara  PBPA ada reaksi gaya dorong kearah piston silinder master boster bekerja. Gaya pengereman = Gaya dorong pedal + Piston boster Gambar 42. Booster Rem Saat ditekan 3 Saat pedal rem lepas injakan Tidak ada gaya dorong pedal  pegas katup pengendali mendorong katup pengendali ke arah katup udara menutup udara  saluran vakum; Ruang A berhubungan dengan ruang B kembali  ke ruang B = ruang A = tekanan vakum  reaksi gaya dorong piston hilang karena tekanan di depan dan dibelakang piston seimbang; Pegas pengembali piston boster terus mendorong pada posisi tidak direm; Jika melepas injakannya sedikit  saat pedal rem ditekan  gerakan kembali katup pengendali terhenti  piston terus bergerak hingga saluran vakum tertutup lagi ruang B kembali berhubungan dengan tekanan atmostfir  tekanan ke piston silinder master dipertahankan sesuai kehendak sopir. 307 Gambar 43. Booster Rem Saat Dilepas Daftar Pustaka Sugeng. 2013. Pemeliharaan Chasis dan Pemindah tenaga Kendaraan Ringan. Penerbit: Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik Tenaga Kependidikan, Jakarta Toyota Astra Motor. 1995. New Step 1 Training Manual. Penerbit: PT. TAM Training Center Anonim. 2014. Sistem dan Jenis - Jenis Rem pada Mobil. Diakses dari http:www.willycar.com20140526sistem-dan-jenis-jenis-rem-pada- mobil Pada tanggal 27 Oktober 2015, Jam 11.30 WIB Anonim 2015. Sistem Rem Otomotif. Diakses dari http:sistemremotomotif.blogspot.co.id2015_03_01_archive.html pada tanggal 27 Oktober 2015, Jam 11.00 WIB 308 Pemeliharaan Rem dan Komponennya Sesuai SOP Pengarang : Sidik Wahid Nuzuliyanto Pada pembahasan materi dibawah ini, pemeliharaan rem dan komponennya disesuaikan dengan standar operasional prosedur pabrikan Daihatsu

A. Pemeliharaan Rem Cakram Adapun cara-caranya sebagai berikut

1. Mempersiapkan alat dan bahan : Kunci ring 14, obeng-, feeler gauge, amplas, breake cleaner dan fet. 2. Mengendorkan semua Mur roda. Gambar 1. Pelepasan roda 3. Mendongkrak dan memasang jack stand menaikan mesin ke car lift. 4. Melepas semua roda dengan cara melepas baut mur roda dengan kunci sock 21. 5. Melepas baut pengikat kaliper menggunakan kunci ring 14. 309 Gambar 2. Pelepasan baut pengikat kaliper 6. Setelah baut pengikat sudah terlepas maka melepas kalipernya dengan cara menarik keatas kalipernya dan mengeluarkan dari dudukannya. Gambar 3. Pelepasan kaliper 7. Melepas pad dengan cara mengeluarkan dari dudukannya berlawanan dengan arah piringan. 8. Memeriksa apakah ada kebocoran pada seal piston pada kaliper. 9. Memeriksa ketebalan pad rem. Ketebalan minimum: 1,0 mm Ketebalan maksimum: 10,0 mm 10. Memeriksa ketebalan piringan rem dan keolengan piringan rem. Ketebalan minimum : 19,0 mm Ketebalan maksimum : 20,0 mm Keolengan maksimum : 0,15 mm 310 11. Mengamplas piringan rem yang bertujuan untuk membersihkan kotoran yang menempel pada piringan rem, lalu menyemprotkan breake cleaner ke piringan rem. Gambar 4. Pengamplasan piringan rem 12. Mengamplas pad yang bertujuan untuk membersihkan kotoran yang menempel pada kanvas rem, Lalu menyemprotkan breake cleaner ke pad Gambar 5. Pengamplasan kanvas rem 13. Mengoleskan fet pada pad pada bagian dudukan pad dan bagian yang bersinggungan dengan penekanan pad, hal ini bertujuan agar memudahkan pelepasan kembali pad dan juga mencegah rem macetmengunci. 311 Gambar 6. Pemberikan fet pada kanvas dan kaliper 14. Memasang kembali kanvas rem dan memasang kembali kaliper rem piringan. 15. Memansang baut pengikat kaliper.

B. Pemeliharaan Rem Tromol Adapun cara-caranya sebagai berikut

1. Mempersiapkan alat dan bahan : obeng-, feeler gauge, amplas, breake cleaner dan fet. 2. Mengendorkan semua Mur roda. Gambar 7. Pelepasan roda 3. Mendongkrak dan memasang jack stand menaikan mesin ke car lift. 4. Melepas tromol rem dengan cara menariknya keluar, jika sulit maka gunakan baut ukuran 12 yang dimasukan kelubang baut pada tromol untuk mendorong tromol agar bisa keluar.