ruang dan waktu. Pengamatan merupakan permulaan pengetahuan, sedangkan pengolahan oleh akal merupakan pembentukannya.
2.1.3 Tingkatan Pengetahuan
Notoadmojo 2010 mengemukakan bahwa pengetahuan dalam domain kognitif memiliki enam tingkatan, yaitu :
1. Tahu know.
Tahu merupakan mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Kata kerja yang digunakan untuk mengukur bahwa seseorang tahu tentang
suatu hal adalah menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya.
2. Memahami comprehension.
Memahami merupakan kemampuan untuk menjelaskan dan menginterpretasikan suatu materi atau objek yan diketahui dengan benar.
Seseorang telah memahami objek atau materi harus mampu menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap
objek atau materi yang telah dipelajarinya tersebut. 3.
Aplikasi aplication. Aplikasi merupakan kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada suatu situasi atau kondisi sebenarnya. 4.
Analisis analysis. Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke
dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5. Sintesis synthesis.
Sintesis merupakan kemampuan untuk menyusun atau merencanakan atau meringkas formulasi baru yang berasal dari formulasi-formulasi yang telah ada.
6. Evaluasi evaluation.
Evaluasi adalah kemampuan untuk melakukan penilaian yang didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada
terhadap suatu materi atau obyek.
Universitas Sumatera Utara
2.1.4 Jenis-jenis Pengetahuan
Ihsan 2010 mengemukakan bahwa manusia berusaha mencari pengetahuan dan kebenaran, yang dapat diperolehnya dengan melalui beberapa sumber :
1. Pengetahuan wahyu revealed knowledge.
Manusia memperoleh pengetahuan dan kebenaran atas dasar wahyu yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia. Wahyu merupakan firman Tuhan, yang
kebenarannya adalah mutlak dan abadi. Pengetahuan wahyu bersifat eksternal artinya pengetahuan tersebut berasal dari luar manusia.
2. Pengetahuan intuitif intuitive knowledge.
Pengetahuan intuitif diperoleh manusia dari dalam dirinya sendiri pada saat ia menghayati sesuatu. Pengetahuan intuitif muncul secara tiba-tiba dalam
kesadaran manusia. Pengetahuan ini sebagai hasil penghayatan pribadi, ekspresi dari keunikan dan individualitas seseorang, sehingga validitas
pengetahuan ini bersifat sangat pribadi. 3.
Pengetahuan rasional rational knowledge. Pengetahuan rasional merupakan pengetahuan yang diperoleh dari latihan
rasioakal semata, tidak disertai dengan observasi terhadap peristiwa-peristiwa faktual. Prinsip pengetahuan rasional dapat diterapkan pada pengalaman
indera, tetapi tidak disimpulkan dari pengalaman indera. 4.
Pengetahuan empiris empirical knowledge. Pengetahuan empiris diperoleh atas bukti penginderaan dengan penglihatan,
pendengaran, dan sentuhan indera-indera lainnya, sehingga kita memiliki konsep dunia di sekitar kita.
5. Pengetahuan otoritas authoritative knowledge.
Kita menerima suatu pengetahuan itu benar bukan karena telah mengeceknya di luar dari diri kita, melainkan telah dijamin oleh otoritas suatu sumber yang
berwibawa, memiliki wewenang, memiliki hak di lapangan. Kita menerima pendapat orang lain, karena ia adalah seorang pakar dalam bidangnya.
Universitas Sumatera Utara
2.1.5 Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan