Karbohidrat Asupan Nutrisi Anak .1 Energi

4. Pertumbuhan. Usia anak dan remaja merupakan usia yang penting untuk pertumbuhan sehingga pada anak dan remaja diperlukan energi tambahan untuk menunjang pertumbuhan tulang dan jaringan tubuh Gunadi, 2010. Kebutuhan energi untuk pertumbuhan memiliki dua komponen, yaitu energi yang digunakan untuk sintesis pertumbuhan jaringan-jaringan tubuh, dan energi yang tersimpan di dalam jaringan tubuh tersebut FAOWHOUNU, 2001. Menurut Gunadi 2010, anak laki-laki dan perempuan yang berusia 10-15 tahun memerlukan tambahan energi 2 kalkgBBhari untuk pertumbuhan.

2.3.2 Karbohidrat

Menurut Murray, Granner, and Rodwell 2009 karbohidrat merupakan sumber energi utama dalam tubuh. Karbohidrat menghasilkan glukosa dalam proses pencernaan. Pada keadaan kenyang, setelah makan, pasokan karbohidrat berlimpah maka glukosa darah juga akan meningkat sehingga merangsang sekresi insulin yang merupakan hormon yang mengontrol penyerapan glukosa di sebagian besar jaringan, kecuali di hati, akan meningkat juga sehingga glukosa dapat digunakan sebagai bahan bakar metabolik utama kebanyakan jaringan. Jika glukosa melebihi kebutuhan, maka sisanya akan disimpan di hati dan otot dalam bentuk glikogen glikogenesis serta dalam bentuk asam lemak lipogenesis di jaringan adiposa. Pada keadaan lapar 4-6 jam setelah makan atau puasa maka kadar glukosa darah rendah sehingga tubuh akan menghemat penggunaan glukosa untuk digunakan oleh otak dan sel darah merah. Kadar glukosa darah yang menurun ini juga merangsang sekresi glukagon sehingga terjadi pembentukan glukosa dari bahan nonkarbohidrat, misalnya lemak, protein, dan laktat, atau dinamakan glukoneogenesis. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan glukosa pada jaringan lain. Fatmah 2011 menyatakan karbohidrat berfungsi sebagai penghasil energi kalori dimana 1 gr karbohidrat dalam pemecahaannya menghasilkan 4 kkal. Karbohidrat dibutuhkan 55-75 dari total kebutuhan kalori per hari. Karbohidrat terbagi menjadi dua, yaitu : Universitas Sumatera Utara a. Karbohidrat sederhana. Karbohidrat sederhana merupakan zat gizi yang mudah dicerna dan langsung diserap tubuh. Hasil pemecahannya adalah glukosa yang bila dikonsumsi dalam jumlah berlebih, maka akan terjadi peningkatan kadar gula darah. Pada orang normal, kadar gula darah akan turun kembali karena digunakan untuk aktivitas. Individu yang melakukan aktivitas fisik dan atlet yang aktif melakukan olahraga, tidak dianjurkan konsumsi karbohidrat sederhana dalam jumlah berlebihan, pada waktu yang bersamaan dimana juga diperlukan energi untuk pemecahan karbohidrat sederhana yang baru dikonsumsi. Bahan makanan yang mengandung karbohidrat sederhana, yaitu : gula, permen, madu, minuman bersoda, selai, sirup. b. Karbohidrat kompleks. Karbohidrat kompleks merupakan zat gizi yang terikat dengan zat gizi lain, misalnya dengan protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat. Karbohidrat kompleks lebih lama dicerna dan lebih lama diserap sehingga di dalam tubuh akan bertahan lebih lama, pemecahannya berupa glukosa. Jika energi yang terbentuk digunakan sebagian, maka kelebihannya akan disimpan dalam bentuk glikogen yang terdapat di hati, otot dan jaringan lemak cadangan. Bahan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, yaitu : beras, umbi, jagung, sagu, roti, buah, tepung terigu. Glikogen otot dan gula darah merupakan sumber energi utama untuk kontraksi otot. Konsumsi karbohidrat yang optimal akan meningkatkan pembaharuan dan penyimpanan glikogen untuk sesi latihan berikutnya. Kebiasaan konsumsi karbohidrat berbeda berdasarkan lama dan intensitas latihan dan sebaiknya atlet lebih berfokus pada konsumsi karbohidrat kompleks yang mempunyai indeks glikemik rendah hingga menengah. Periodisasi konsumsi karbohidrat yang berhubungan dengan latihan,yaitu sebelum, saat, dan setelah latihan, merupakan hal yang penting diperhatikan untuk mencapai latihan yang optimal Potgieter, 2013. Penggunaan glikogen otot selama aktivitas fisik dipengaruhi intensitas latihan, dan diet sebelum latihan. Konsumsi karbohidrat dalam jumlah yang besar Universitas Sumatera Utara sebelum berlatih atau bertanding akan meningkatkan simpanan glikogen di otot dan hati, sehingga semakin lama atlet dapat melakukan latihan. Simpanan glikogen hati memainkan peranan yang penting dalam mempertahankan kadar glukosa darah selama masa istirahat di antara waktu makan dan selama latihan. Pada olahraga daya tahan, Konsumsi makanan tinggi karbohidrat dapat meningkatkan glukosa kurang lebih 900mmol Fatmah, 2011.

2.3.3 Lemak