Asupan Nutrisi Sumber Energi Siswa SSB

lingkungan Mutmainnah, Dachlan, dan Nawir, 2014. Hal ini diperoleh dalam penelitian dimana responden dengan pendidikan dasar juga memiliki pengetahuan yang baik. 5.2.2 Asupan Nutrisi Siswa SSB 5.2.2.1 Asupan Energi Siswa SSB Hasil penelitian pada 64 siswa SSB Sejati Pratama diperoleh data asupan energi siswa SSB yang tersebar merata pada ketiga kategori berdasarkan AKG. Persentase paling banyak adalah siswa SSB dengan asupan energi cukup yaitu sebanyak 34,4. Hal ini selaras dengan penelitian Mustamin, Kunaepah, dan Ayu 2010 yang menunjukkan bahwa dari 20 orang sampel didapati 60 sampel memiliki asupan energi cukupbaik. Jika dibandingkan dengan penelitian Veronica, Dachlan, dan Taiyeb 2013 diperoleh hasil yang berbeda, dimana pada penelitian tersebut menunjukkan 70,59 siswa SSB Anyelir dan Bangau Putra yang aktif memiliki asupan energi kurang. Perbedaan ini karena pada penelitian tersebut ditemukan bahwa banyak siswa SSB Anyelir dan Bangau Putra tidak pernah menghitung kebutuhan energinya dan tidak memiliki pengetahuan tentang besar asupan energi yang seharusnya dikonsumsi oleh seorang yang aktif bermain sepak bola. Hal ini menyebabkan mereka hanya mengkonsumsi makanan sesuai dengan selera atau makanan yang telah disediakan di rumah sehingga banyak siswa SSB pada penelitian tersebut yang memiliki asupan energi kurang.

5.2.2.2 Asupan Nutrisi Sumber Energi Siswa SSB

Penelitian ini menunjukkan tingkat asupan karbohidrat siswa SSB yang paling banyak adalah asupan karbohidrat kurang yaitu sebanyak 48,4. Hasil penelitian ini juga hampir sama dengan penelitian Utoro 2011 mengenai pengaruh penerapan carbohydrate loading modifikasi terhadap kesegaran jasmani atlet sepak bola menunjukkan bahwa 82,6 sampel mempunyai asupan karbohidrat yang kurang. Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian menunjukkan persentase tingkat asupan protein siswa SSB yang paling besar adalah asupan protein lebih yaitu sebesar 56,3. Hasil penelitian ini berbeda jika dibandingkan dengan yang dilakukan Mustamin, Kunaepah, dan Ayu 2010 dimana pada penelitian tersebut menunjukkan bahwa 50 atlet sepak bola di PPLP Sudiang Makassar memiliki asupan protein yang baik dan 50 atlet dengan asupan protein kurang. Hasil penelitian ini menunjukkan persentase tingkat asupan lemak siswa SSB yang paling besar adalah asupan lemak lebih yaitu sebanyak 46,9. Penelitian ini berbeda bila dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan Karyamitha dan Adhi 2012 yang menunjukkan 53,1 siswa SSB Anyelir dan SSB Bangau Putra dengan asupan lemak cukup. Perbedaan hasil penelitian ini karena sampel dan metode penelitian yang berbeda, dimana pada penelitian tersebut kategori tingkat kecukupan asupan energi hanya terdiri dari kurang 80AKG dan cukup 80AKG, sehingga tidak dapat diketahui jumlah siswa SSB dengan asupan lemak lebih. Pada hasil penelitian ini didapatkan bahwa asupan nutrisi sumber energi siswa SSB Sejati Pratama tidak seimbang dilihat dari asupan karbohidrat siswa SSB yang kurang, sedangkan asupan protein dan lemak lebih. Hal ini karena perilaku makan anak yang belum baik, dimana anak suka memilih dan menentukan sendiri makanannya sesuai selera, dan ketika anak bermain, anak cenderung sering lupa waktu makan sehingga frekuensi makan anak menjadi tidak teratur Handari dan Siti 2005 dalam Qurahman 2010. Hal ini didukung oleh Hermina, dkk 2000 yang mengemukakan perilaku makan seseorang menggambarkan pola konsumsi pangan dan optimasi asupan nutrisinya menurut tingkat kecukupan terhadap zat gizi tersebut. Penelitian tersebut melihat perilaku makan murid SD yang mencakup lima aspek perilaku makan, yaitu kebiasaan makan pagi, kebiasaan mengkonsumsi makanan jajanan di sekolah, keragaman konsumsi makanan dalam sehari di rumah dan di sekolah, kebiasaan mengkonsumsi protein hewani, dan kebiasaan mengkonsumsi sayuran. Bila dilihat dari hasil food recall pada penelitian ini didapatkan beberapa siswa SSB yang Universitas Sumatera Utara frekuensi makannya tidak teratur dan kurang variasi makanan yang dikonsumsi dalam sehari.

5.2.3 Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Asupan Energi Siswa SSB