11
2. Manfaat Bercerita
Bachtiar S Bachri 2005 : 11 mengatakan bahwa manfaat kegiatan bercerita adalah dapat memperluas wawasan dan cara berfikir siswa, sebab
dalam kegiatan bercerita siswa mendapat tambahan pengalaman yang bisa jadi merupakan hal baru baginya atau jika seandainya bukan merupakan
hal baru tentu akan mendapatkan kesempatan untuk mengulang kembali
ingatan akan hal yang pernah didapat atau dialaminya.
Kegiatan bercerita memiliki makna penting bagi siswa sejalan dengan hal itu Moeslichatoen Bachtiar S Bachri, 2005: 11-12 menyatakan
bahwa makna penting bercerita sebagai berikut.
a. Mengkomunikasikan nilai-nilai budaya.
b. Mengkomunikasikan nilai-nilai sosial.
c. Mengkomunikasikan nilai-nilai keagamaan.
d. Menanamkan etos kerja, etos waktu dan etos alam.
e. Membantu mengembangkan fantasi anak.
f. Membantu mengembangkan dimensi kognitif anak.
g. Membantu mengembangkan dimensi bahasa anak.
Lain halnya dengan Musfiroh Tadkiroatun 2005: 95 ditinjau dari beberapa aspek, menyatakan bahwa manfaat bercerita adalah sebagai
berikut. a.
Membantu pembentukan pribadi dan moral anak. b.
Menyalurkan kebutuhan imajinasi dan fantasi. c.
Memacu kemampuan verbal anak. d.
Merangsang minat menulis anak. e.
Merangsang minat baca anak. f.
Membuka cakrawala pengetahuan anak.
12 Dengan demikian dapat disimpulkan bercerita memberikan manfaat
emotif dan juga membantu pertumbuhan mereka dalam berbagai aspek. Selain itu dalam kegiatan bercerita siswa juga terangsang kemampuan
berpikir kognitif sehingga dapat memperluas wawasan dan cara berpikir siswa.
3. Faktor-faktor Penunjang dan Penghambat Keterampilan Bercerita
Bercerita merupakan kegiatan untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada orang lain secara lisan. Dalam menyampaikan pesan atau
informasi seorang pembicara harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat menunjang kekefektifan bercerita. Adapun faktor yang harus
diperhatikan adalah faktor kebahasaan dan non kebahasaan. Sri Hastuti 1993: 73-82 mengemukakan faktor kebahasaan meliputi; a pelafalan
atau pengucapan; b diksi atau pilihan kata; c struktur kalimat; d intonasi; faktor nonkebahsaan meliputi; a sikap yang wajar dan tenang;
b pandangan terarah kepada lawan bicara; c kesediaan menghargai pendapat orang lain; d gerak-gerik dan mimik yang tepat; e volume
suara; f kelancaran dan kecepatan; g penalaran; dan h penguasaan topik. Menindaklanjuti hal tesebut faktor yang menghambat keterampilan
bercerita meliputi; a faktor fisik; b faktor media; dan c faktor psikologis.
Berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi dalam hal bercerita baik itu faktor kebahasaan
13 ataupun faktor nonkebahasaan serta faktor intern pada siswa juga dapat
menpengaruhi keterampilan bercerita.
4. Penilaian Keterampilan Bercerita