41
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Bentuk penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas PTK. Kasuhani Kasobolah 1999: 15 mengatakan penelitian tindakan dalam
bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kawasan kelas dengan tujuang memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas pemabelajaran. Burns Sanjaya,
2011: 25 menyatakan penelitian tindakan adalah penerapan penemuan fakta pada pemecahan masalah dalam situasi sosial dengan pandangan untuk
meningkatkan kualitas tindakan yang dilakukan di dalamnya, yang melibatkan kolaborasi dan kerjasama para peneliti, praktis, dan orang awam.
CarrKemmis Madya, 2009: 9 menguraikan penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian refleksif diri kolektif yang dilakukan oleh
peserta didik dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan pratik pendidikan dan pratik social mereka, serta pemahan mereka terhadap
praktik-praktik tersebut dilakukan. Penelitian tindakan adalah upaya kolaboratif anatar peneliti dengan
guru kelas. Cara ini dikatakan ideal karena adanya upaya untuk mengurangi unsur subjektivitas pengamat serta mutu kecermatan yang dilakukan
Suharsimi Arikunto, 2009: 17. Berdasarkan pendapat tersebut maka peneliti berkolaborasi dengan
guru kelas IV SD Negeri Bangunjiwo, Kasihan, Bantul yaitu guru melaksanakan tindakan dan peneliti melakukan pengamatan selama
berlangsungnya proses tindakan. Dalam melaksanakan penelitian ini guru dan
42 peneliti menyusun rancangan tindakan bersama. Setelah rancangan selesai
maka dilaksanakan pengamatan semua kegiatan yang terjadi di dalam kelas. Kemudian dilakukan refleksi terhadap tindakan yang dilakukan. Penelitian
tindakan kelas pada dasarnya untuk memecahkan atau menyelesaikan masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran.
Oleh sebab itu penelitian ini tidak dapat dilakukan hanya sekali tindakan saja namun penelitian ini harus dilakukan lebih dari satu tindakan
atau siklus. B.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Bangunjiwo, Kasihan, Bantul dengan masalah yang diteliti yaitu
keaktifan siswa dan keterampilan bercerita bahasa Jawa. Jumlah siswa yang dijadikan subjek dalam penelitian ini adalah 16 siswa yang terdiri dari 10
laki-laki dan 6 perempuan.
Penentuan kelas pada penelitian ini didasarkan pada permasalahan yang ada sesuai dengan hasil wawancara dengan guru pada saat observasi
sebelum penelitian, yaitu masih rendahnya keaktifan siswa dalam
pembelajaran bahasa Jawa dan rendahnya keterampilan bercerita. C.
Setting
Penelitian 1.
Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Bangunjiwo, Kasihan, Bantul yang berlokasi di Tegalrejo, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul. Alasan memilih
SD Negeri Bangunjiwo sebagai lokasi penelitian sebagai berikut.
43 a
Keterampilan bercerita di sekolah tersebut masih sangat rendah. b
Sekolah tersebut belum pernah menggunakan komik dalam pembelajaran keterampilan bercerita pada mata pelajaran bahasa Jawa.
c Sekolah tersebut belum pernah dilakukan penelitian yang menggunakan
komik dalam pembelajaran keterampilan bercerita pada mata pelajaran bahasa Jawa. Penelitian dilakukan dengan berkolaboratif dengan pihak
lain yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti dalam hal ini yakni guru.
Penelitian ini bersifat kolaboratif dimana guru sebagai pelaksana tindakan atau kolaboratif dan mahasiswa sebagai peneliti. Kolaborator dalam
penelitian ini adalah guru kelas IV SD Negeri Bangunjiwo, Kasihan, Bantul
yaitu Aris Widyawati, S.Pd.SD 2.
Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Febuari - Mei 2013.
D. Model Penelitian