Kerangka Pikir Hipotesis Tindakan

39

E. Kerangka Pikir

Bercerita dapat dipahami sebagai suatu keterampilan seseorang dalam mengemukakan atau memaparkan dan menjelaskan bagaimana terjadinya suatu hal, peristiwa, dan kejadian, baik yang dialami diri sendiri maupun orang lain. Dalam bercerita diperlukan adanya keberanian, ide cerita, penguasaan bahasa, dan ekspresi. Dengan keterampilan bercerita, seseorang dapat menyampaikan berbagai macam cerita, ungkapan berbagai perasaan sesuai dengan apa yang dialami. Agar proses pembelajaran bercerita dapat berjalan dengan baik maka dalam pembelajaran bercerita guru harus menggunakan media penyajian pembelajaran bercerita yang menyenangkan dan variatif serta sesuai dengan pembelajaran yang dilakukan. Salah satu di antaranya adalah dengan menggunakan komik. Penggunaan komik dapat mempermudah siswa untuk bercerita karena materi cerita dalam komik dijelaskan melalui gambar sehingga siswa dapat memahami alur cerita yang dituangkan dalam bentuk panel-panel gambar yang membantu siswa untuk melihat cerita dengan mudah. Pemanfaatan komik dapat membantu siswa untuk memperluas pembendaharaan kata sehingga dapat meningkatkan keterampilan bercerita yang selama ini siswa kurang dapat menceritakan kembali dengan bahasa sendiri. Dengan demikian, penggunaan komik Punakawan akan meningkatkan keterampilan bercerita siswa kelas IV Sekolah Dasar pada pelajaran Bahasa Jawa. 40

F. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan diskripsi teoritis dan kerangka berpikir, maka dalam penelitian ini diajukan hipotesis sebagai berikut : Penggunaan komik Punakawan dapat meningkatkan keterampilan bercerita siswa kelas IV pada mata pelajaran bahasa Jawa. 41

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Bentuk penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas PTK. Kasuhani Kasobolah 1999: 15 mengatakan penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kawasan kelas dengan tujuang memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas pemabelajaran. Burns Sanjaya, 2011: 25 menyatakan penelitian tindakan adalah penerapan penemuan fakta pada pemecahan masalah dalam situasi sosial dengan pandangan untuk meningkatkan kualitas tindakan yang dilakukan di dalamnya, yang melibatkan kolaborasi dan kerjasama para peneliti, praktis, dan orang awam. CarrKemmis Madya, 2009: 9 menguraikan penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian refleksif diri kolektif yang dilakukan oleh peserta didik dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan pratik pendidikan dan pratik social mereka, serta pemahan mereka terhadap praktik-praktik tersebut dilakukan. Penelitian tindakan adalah upaya kolaboratif anatar peneliti dengan guru kelas. Cara ini dikatakan ideal karena adanya upaya untuk mengurangi unsur subjektivitas pengamat serta mutu kecermatan yang dilakukan Suharsimi Arikunto, 2009: 17. Berdasarkan pendapat tersebut maka peneliti berkolaborasi dengan guru kelas IV SD Negeri Bangunjiwo, Kasihan, Bantul yaitu guru melaksanakan tindakan dan peneliti melakukan pengamatan selama berlangsungnya proses tindakan. Dalam melaksanakan penelitian ini guru dan