Model Penelitian METODE PENELITIAN

43 a Keterampilan bercerita di sekolah tersebut masih sangat rendah. b Sekolah tersebut belum pernah menggunakan komik dalam pembelajaran keterampilan bercerita pada mata pelajaran bahasa Jawa. c Sekolah tersebut belum pernah dilakukan penelitian yang menggunakan komik dalam pembelajaran keterampilan bercerita pada mata pelajaran bahasa Jawa. Penelitian dilakukan dengan berkolaboratif dengan pihak lain yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti dalam hal ini yakni guru. Penelitian ini bersifat kolaboratif dimana guru sebagai pelaksana tindakan atau kolaboratif dan mahasiswa sebagai peneliti. Kolaborator dalam penelitian ini adalah guru kelas IV SD Negeri Bangunjiwo, Kasihan, Bantul yaitu Aris Widyawati, S.Pd.SD 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Febuari - Mei 2013.

D. Model Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan model penelitian yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart yaitu menggunakan siklus system spiral yang masing-masing siklus terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan planning , tindakan acting , observasi observasing , dan refleksi reflecting . Berikut ini adalah gambar Penelitian Tindakan Kelas PTK model Kemmis dan Mc Taggart. 44 Keterangan : 1. Planperencanaan I 2. Act and observetindakan dan observasi I 3. Reflectrefleksi I 4. Revision planrevisi rencana II 5. Act and observetindakan dan observasi II 6. Reflectrefleksi II Gambar 1. Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Mc Taggart Wijaya dan Dedi, 2011: 21 Secara lengkap langkah-langkah dalam setiap siklus diuraikan sebagai berikut. a. Perencanaan Pada tahap ini peneliti berkolaborasi dengan guru kelas untuk berkoordinasi dan berdiskusi merancang tindakan yang akan dilakukan pada tahap ini dalam upaya meningkatkan keterampilan bercerita. Adapun rencana yang akan dilakukan sebagai berikut. 1 Peneliti dan guru kelas merencanakan skenario pembelajaran keterampilan bercerita. 2 Peneliti dan guru kelas menentukan langkah-langkah pembelajaran keterampilan bercerita menggunakan komik. 3 Peneliti dan guru kelas merancang instrumen yang digunakan sebagai pedoman observasi dalam pembelajaran keterampilan bercerita. 45 4 Menyiapkan bahan ajar menggunakan komik. b. Pelaksanaan Tindakan Tahap pelaksanaan tindakan merupakan realisasi atau implementasi dari rencana yang sudah dirancang pada tahap sebelumnya. Tindakan dituntun oleh perencanaan namun tindakan tidak secara mutlak sehingga rencana tindakan harus bersifat fleksibel yang siap diubah sesuai dengan keadaan yang ada. Jadi, tindakan bersifat dinamis dan tidak tetap, yang memerlukan keputusan cepat terhadap hal yang perlu dilakukan. c. Observasi Obsrvasi dilakukan pada saat proses pembelajaran keterampilan bercerita berlangsung dimana peneliti mengamati segala sesuatu yang dilakukan oleh siswa yang berkaitan dengan pembelajaran keterampilan bercerita. Penelitian ini meliputi keseluruhan pratik siswa dari awal hingga akhir. Instrumen yang digunakan dalam tindakan pengamatan ini adalah lembar observasi. d. Refleksi Tahapan ini dimaksudkan untuk mengulas atau mengkaji secara keseluruhan tindakan yang dilakukan berdasarkan hasil pengamatan. Peneliti bersama guru menganalisis data hasil pengamatan untuk mengetahui tentang kemampuan siswa setelah dilakukan tindakan dalam praktik keterampilan bercerita dengan menggunakan komik. Apabila pada tindakan pertama hasil yang diharapkan belum tercapai, maka akan dilakukan perubahan pada tindakan atau siklus berikutnya. Pelaksanaan tindakan pada siklus selanjutnya 46 mengikuti prosedur pada siklus sebelumnya yang meliputi perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi dengan menggunakan komik Punakawan. Penelitian keterampilan bercerita watak di SD Negeri Bangunjiwo, Kasihan, Bantul akan dihentikan apabila mencapai hasil yang diharapkan atau ditargetkan.

E. Teknik Pengumpulan Data