Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

38 Menschen dengan tokoh Eros, orang tua Eros, Ginnestan, Fabel dan der Schreiber; dan eine Höhle dengan tokoh die Sphinx dan die Parzen. Simbol dari bunga birublaue Blume merupakan simbol dari hasrat dan kerinduan yang mendalam. Arti dari blaue Blume ditemukan oleh Heinrich dalam diri Mathilda. Menurut Heinrich, blaue Blume dan Mathilda memiliki hubungan. Hal tersebut membuat Heinrich jatuh cinta pada Mathilda dan seolah-olah kehadiran Mathilda memenuhi kerinduan Heinrich dan kemudian pada akhir cerita mereka bertunangan dan kemudian menikah.

B. Pembagian dan Analisis Leksia

Langkah selanjutnya dalam menemukan pesan-pesan moral dalam roman Heinrich von Ofterdingen ini adalah dengan cara membagi teks ke dalam satuan- satuan leksia dan kemudian menganalisis leksia tersebut. Leksia mungkin terdiri dari satu kata, kalimat, alinea, atau beberapa alinea Ratna, 2011: 260. Masing-masing leksia ditulis dalam asli, yaitu bahasa Jerman terlebih dahulu kemudian ditulis artinya dalam bahasa Indonesia dan dianalisis berdasarkan kode-kode semiotik yang terdapat dalam masing-masing leksia tersebut. Untuk mempermudah penulis dalam mencatat setiap kode yang terdapat di dalam leksia, pencatatan kode-kode tersebut disederhanakan menjadi sebagai berikut. a. Kode Hermeneutik HER b. Kode Semik SEM c. Kode Simbolik SIM 39 d. Kode Proairetik PRO e. Kode Kultural KUL Pengkajian pesan moral dalam penelitian ini menggunakan pandangan moral menurut Magnis-Suseno, yaitu lima keutamaan moral sebagai berikut: a. Kejujuran b. Kesediaan untuk bertanggung jawab c. Kemandirian moral d. Keberanian moral e. Kerendahan hati Masing-masing leksia merupakan penggalan dari cerita roman Heinrich von Ofterdingen dan memiliki pesan moral. Pesan moral yang ditemukan sesuai dengan lima keutamaan moral yaitu kejujuran, tanggung jawab, kemandirian moral, keberanian moral dan kerendahan hati. Leksia-leksia disusun berdasarkan nilai keutamaan moral dan pencatatan kode semiotik yang ditemukan adalah sebagai berikut.

1. Leksia 1

Leksia pertama terdapat dalam bab pertama bagian pertama roman Heinrich von Ofterdingen. Nilai moral yang terdapat dalam leksia ini adalah kejujuran. Sikap jujur dalam bab pertama roman ini ditunjukkan oleh tokoh utama, yaitu Heinrich. Saat Heinrich masih terlelap dengan mimpinya yang indah, tiba-tiba ia terbangun oleh suara ibunya. Ia merasa bahwa ibunya telah mengganggunya yang sedang berada di dunia mimpinya. Namun ia bangung dan