LEKSIA 2 Pembagian dan Analisis Leksia
46
Da fa βte die Mutter den Entschluβ, bei dieser Gelegenheit jenen
Wunsch auszuführen, und es lag ihr dies um so mehr am Herzen, weil sie seit einiger Zeit merkte, dass Heinrich weit stiller und in sich
gekehrter war als sonst Novalis, 2013: 18.
Ibu Heinrich memutuskan, dalam kesempatan ini untuk memenuhi harapannya, dan terlebih lagi, karena sejak beberapa waktu mengetahui,
bahwa Heinrich lebih pendiam dan murung dari biasanya. Sikap ibu Heinrich yang digambarkan dalam leksia ini juga memunculkan
beberapa pertanyaan. Mengapa ibu Heinrich memanfaatkan kesempatan pergi ke Augsburg? Apa yang dia pikirkan? Harapan apa yang ingin diwujudkannya?
Mengapa Heinrich murung? Bukankah ia telah bermimpi tentang hal yang menyenangkan? Secara logis seharusnya Heinrich tidaklah diam dan murung
melainkan merasa senang dan penasaran akan mimpi indahnya, sehingga leksia ini tidak hanya ditemukan kode proairetik tetapi juga kode hermeneutik HER.
Sebagai orang tua ia merasa bertanggung jawab atas perasaan yang dialami oleh anaknya. Ketika orang tua tahu bahwa anaknya sedang sedih, maka
pasti ia menghibur anaknya dengan berbagai cara agar anaknya tidak sedih lagi. Hal itu juga dilakukan oleh ibu Heinrich. Sikap pengambilan keputusan dari ibu
Heinrich tersebut terlihat bahwa ia tahu dan siap dengan setiap pilihan dan resiko. Pilihan pertama adalah ia tidak mengajak Heinrich pergi ke Augsburg dengan
resiko Heinrich akan terus berdiam diri dan murung. Pilihan kedua adalah ia mengajak Heinrich untuk pergi ke Augsburg dengan resiko Heinrich tidak akan
menikmati perjalanannya atau Heinrich akan menikmati perjalanannya dan kembali bersemangat.
Keputusan yang diambil ibu Heinrich dalam leksia ini menandakan bahwa ia memiliki ide dan bergerak cepat untuk menghibur anaknya. Ibu Heinrich
47 mengambil keputusan dengan mempertimbangkan kondisi Heinrich. Ia tahu apa
yang harus dilakukan. Ia ingin agar anaknya tidak murung lagi dengan mengajaknya pergi ke Augsburg. Ia juga berharap hal-hal yang ada selama dalam
perjalanan akan membuat Heinrich kembali bersemangat karena perjalanan tersebut membutuhkan waktu yang lama. Tindakan tersebut merupaka wujud dari
kasih sayang ibu Heinrich kepada Heinrich. Oleh karena itu, sesuai dengan teori lima kode semiotik Roland Barthes, tindakan ibu Heinrich tersebut termasuk
dalam kode proairetik PRO, yaitu kode tindakan yang didasarkan pada konsep proairesis, yaitu kemampuan untuk menentukan akibat dari suatu tindakan
rasional. Berani mengambil keputusan dan memiliki ketekadan dalam bertindak merupakan salah satu wujud keutamaan moral, yaitu keberanian moral.
Keberanian moral adalah kesetiaan terhadap suara hati yang menyatakan diri dalam kesediaan untuk mengambil resiko konflik. Orang yang memiliki
keutamaan moral itu tidak mundur dari tugas dan tanggung jawabnya Magnis, 1987: 147.
Pada leksia ini ditemukan kode-kode semiotik, yaitu kode proairetik PRO dan kode hermeneutik HER. Pesan moral yang terkandung dalam leksia
ini adalah setiap orang tua memiliki tanggung jawab yang besar terhadap anaknya dan harus melaksanakan tanggung jawabnya tersebut dengan baik. Tanggung
jawab yang dimiliki oleh setiap orang tua dilakukan bukan karena terpaksa, melainkan karena menyadari bahwa itu adalah kewajiban sebagai orang tua.
48