Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Anak TK

11 2. Lingkup kosa kata yang dapat diucapkan anak menyangkut: warna, ukuran, bentuk, ukuran bentuk, ukuran bentuk dan warna, rasa, bau, kecantikan, kecepatan, suhu, perbedaan, perbangingan jarak, permukaan kasar-halus 3. Sudah dapat melakukan peran sebagai pendengar baik 4. Dapat berpartisipasi dalam suatu percakapan. Anak sudah dapat mendengarkan orang lain berbicaara dan menanaggapi pembicaraan tersebut 5. Percapakan yang dilakukan oleh anak usia 5-6 tahun telah menyangkut berbagai komentar terhadap apa yang dilakukan oleh dirinya sdendiri dan orang lain serta apa yang dilihatnya. Anak usia ini sudah dapat melakuakan ekspresi diri, menulis, membaca, dan bahkan berpuisi. Dari beberapa uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pada usia kanak-kanak perbendaharaan kata anak mencapai 900-2500 kata, anak mampu menjawab dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sederhana pada orang lain, anak mulai mampu menyusun kalimat dengan baik, anak mampu menggunakan kata ganti orang, dan anak mulai tertarik pada bahasa tulis.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Anak TK

Menurut Yudrik Jahja 2011: 55-56 terdapat lima faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa anak, antara lain: a. Faktor Kesehatan Faktor kesehatan sangat mempengaruhi perkembangan bahasa anak, terutama pada masa awal perkembangan anak. Ketika anak berada pada usia dua tahun pertama mengalami sakit terus-menerus maka anak cenderung akan mengalami kelambatan atau kesulitan dalam perkembangan bahasanya. Oleh karena itu, orangtua perlu memperhatikan kondisi kesehatan anak untuk mengembangkan dan mengoptimalkan perkembangan bahasa anak. 12 b. Inteligensi Perkembangan bahasa anak dapat dilihat dari tingkat inteligensinya. Anak yang perkembangan bahasanya cepat, pada umumnya mempunyai inteligensi normal atau di atas normal. Namun tidak semua anak yang mengalami keterlambatan dalam perkembangan berbahasa pada usia awal dikategorikan sebagai anak yang bodoh Lindgren, dalam Elizabeth B. Hurlock, 1956. Selanjutnya, Hurlock mengemukakan bahwa anak yang memiliki kecerdasan tinggi akan belajar berbicara lebih cepat dan memperlihatkan penguasaan bahasa yang lebih unggul. Kelancaran berbicara pada anak yang memiliki kecerdasan yang baik pada umumnya tidak mengalami hambatan dalam berbahasa Syamsu Yunus LN, 2009: 121. c. Status Sosial-Ekonomi Keluarga Anak yang secara sosial budaya berasal dari kalangan atas dan menengah lebih cepat perkembangan bahasanya daripada anak yang berasal dari kalangan bawah. Fasilitas untuk menstimulasi perkembangan bahasa anak sangat beragam berdasar pada kemampuan finansial orangtua. Orangtua dengan sosial ekonomi kebawah cenderung menyediakan fasilitas seadanya saja, namun pada orangtua dengan sosial ekonomi menengah dan ke atas penyediaan permainan sangat beragam. d. Jenis Kelamin Anak perempuan melebihi anak laki-laki dalam aspek bahasa. Anak perempuan lebih dahulu mampu berbicara daripada anak laki-laki dan kamus kosakatanya lebih banyak daripada anak laki-laki. Namun perbedaan jenis 13 kelamin ini akan berkurang secara tajam selaras dengan berguliranya fase perkembangan dan bertambahnya usia. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sigit Purnomo dkk 2013 dalam penelitian yang berjudul perbedaan morfologis anak laki-laki dan perempuan usia 3-5 tahun PAUD Rindu Satria. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi kemampuan morfologi anak perempuan dan laki-laki. Latar belakang dari penelitian yang dilakukan oleh Sigit Purnomo yaitu adanya pendapat bahwa ragam kosakata bahasa yang dikuasai anak perempuan lebih besar daripada anak laki-laki. Hal ini disebabkan adanya perbedaan antara otak laki-laki dengan otak perempuan dalam hal bentuknya, yakni, hemisfir kiri pada otak perempuan lebih tebal daripada hemisfir kanan. Dalam perkembangannya anak laki-laki lebih lambat dalam belajar berbicara jika dibandingakan dengan anak perempuan. Selain itu, kalimat anak laki-laki lebih pendek dan kosakata yang diucapkan lebih sedikit daripada anak perempuan. Selama proses penelitian anak perempuan lebih dominan dalam hal berbicara dan berbahasa. Saat bermain pun anak perempuan lebih banyak mengungkapkan perasaannya dibandingkan dengan anak laki-laki. Sehingga membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Sigit Purnomo dkk 2013 menunjukkan bahwa perempuan lebih banyak menguasai kosakata daripada anak laki-laki dalam kemampuan verbal anak perempuan lebih unggul daripada anak laki-laki. Santrock menjelaskan bahwa anak perempuan lebih unggul dalam beberapa area verbal seperti kemampuan menemukan sinonim kata-kata dan 14 memori verbal sedangkan anak laki-laki melebihi anak perempuan dalam visual spasial. Anak perempuan dalam kemampuan berbahasa sedikit lebih baik dari anak laki-laki. Dibandingkan dengan anak perempuan, dalam perkembangannya anak laki-laki lebih lambat dalam belajar berbicara. Selain itu, kalimat anak laki- laki lebih pendek dan kosakata yang diucapkan lebih sedikit daripada anak perempuan. Selama proses penelitian anak perempuan lebih dominan dalam hal berbicara dan berbahasa. Saat bermain pun anak perempuan lebih banyak mengungkapkan perasaannya dibandingkan dengan anak laki-laki. e. Hubungan Keluarga Pada faktor ini hubungan ini dimaknai sebagai pengalaman interaksi dan komunikasi dengan lingkungan keluarga, terutama orangtua yang mengajar, melatih, dan memberikan contoh berbahasa pada anak. Hubungan yang sehat antara anak dan orangtua akan memfasilitasi perkembangan berbahasa anak, sedangkan hubungan yang tidak sehat akan mengakibatkan anak untuk mengalami kesulitan atau mengalami keterlambatan dalam perkembangan bahasanya. Hubungan yang tidak sehat misalnya sikap orangtua yang kasar, kurang kasih sayang yang diberikan orangtua pada anak, kurangnya perhatian orangtua pada anak untuk memberikan latihan dan contoh dalam berbahasa yang baik pada anak Syamsu Yunus LN, 2009: 122. Berdasar faktor yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa perkembangan bahasa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dari dalam diri dan faktor eksternal dari luar atau lingkungan. Faktor eksternal 15 meliputi: status sosial-ekonomi keluarga dan hubungan keluarga. Faktor internal meliputi: jenis kelamin, kesehatan, dan inteligensi.

C. Kemampuan Membaca Permulaan Anak TK

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK KELOMPOK B DI TK Pengaruh Penggunaan Media Flashcard Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Anak Kelompok B Di Tk Pertiwi Keprabon Polanharjo Klaten Tahun Ajaran 2015/2016.

0 4 14

PENGARUH MEDIA KOTAK KATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK Pengaruh Media Kotak Kata Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Pada Anak Kelompok B di TK Al-Islam 10 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI KEGIATAN MEMBACA ‘AISM’ PADA ANAK KELOMPOK B Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Kegiatan Membaca ‘Aism’ Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi II Canden Sambi Boyolali Tahun Ajaran 2013-2014.

0 1 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI KEGIATAN MEMBACA ‘AISM’ PADA ANAK KELOMPOK B Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Kegiatan Membaca ‘Aism’ Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi II Canden Sambi Boyolali Tahun Ajaran 2013-2014.

0 2 10

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE SINTESA PADA ANAK KELOMPOK B TK Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Metode Sintesa Pada Anak Kelompok B TK Jatirejo Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar Tahun 2012-2013.

0 1 14

KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TK KELOMPOK B DI GUGUS 1 KECAMATAN SEYEGAN SLEMAN YOGYAKARTA.

1 8 191

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE DI KELOMPOK B1 TK PEDAGOGIA GUGUS III KECAMATAN MANTRIJERON YOGYAKARTA.

0 0 228

STUDI KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK TK KELOMPOK B SE-KECAMATAN MANTRIJERON YOGYAKARTA.

1 7 146

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN PERMAINAN KARTU KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK MASYITHOH NGASEM SEWON BANTUL YOGYAKARTA.

0 0 168

TINGKAT KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PADA ANAK KELOMPOK B TAMAN KANAK-KANAK DI GUGUS SIDO MULYO KECAMATAN MANTRIJERON KOTA YOGYAKARTA.

0 0 123