Proses Belajar Membaca Kemampuan Membaca Permulaan Anak TK

17 dengan mengenal huruf, kemudian berlanjut pada kemampuan menyusun huruf menjadi kata yang berarti, dan menyusun kalimat serta memahami kalimat secara keseluruhan, mampu menggerakkan mata dengan cepat dari kiri ke kanan sesuai dengan urutan tulisan yang dibaca, menyuarakan tulisan yang sedang dibaca dengan benar, mampu mengenal arti tanda-tanda baca, dan mampu mengatur tinggi rendah suara sesuai dengan bunyi, makna kata yang diucapkan, serta tanda baca. Kemampuan membaca anak akan muncul ketika anak memiliki kesiapan untuk membaca. Tidak semua huruf dapat diperkenalkan untuk anak usia dini.

2. Proses Belajar Membaca

Proses membaca melibatkan sejumlah kegiatan fisik dan mental. Menurut Burns dkk 1977: 7, dalam Farida Rahim, 2008: 12-14, proses membaca terdiri atas sembilan aspek, yaitu sensori, perseptual, urutan, pengalaman, pikiran, pembelajaran, asosiasi, sikap, dan gagasan. Dari beberapa aspek tersebut berikut rinciannya: a. Aspek asosiasi yaitu proses membaca dimulai dengan sensori visual atau yang diperoleh melalui pengungkapan simbol-simbol grafis melalui indera penglihatan kegiatan melihat. Anak belajar membedakan secara visual mengenai simbol-simbol huruf atau kata. b. Aspek perseptual yaitu melalui aktivitas mengenal suatu kata sampai pada suatu makna berdasarkan pengalaman yang telah diperoleh. Kegiatan persepsi melibatkan kesan sensori yang akan diterima oleh otak sehingga akan memiliki gambaran mengenai objek, gagasan, simbol, kata, frasa, dan kalimat. Seorang individu yang membaca akan memiliki gambaran tentang kata kemudian akan 18 mengungkapkannya. Setiap pembaca memiliki persepsi yang berbeda sehingga pendapat antara pembaca satu dengan yang lainnya berbeda, c. Pengalaman merupakan aspek penting dalam proses membaca. Anak yang memiliki pengalaman yang banyak akan memiliki kesempatan yang luas dalam mengembangkan kosakata dan konsep yang dihadapi. Pengalaman langsung atau yang bersifat konkrit akan lebih bermakna dan lebih mudah diserap oleh anak. d. Membaca sebagai sebuah proses berfikir. Pembaca pemula harus terlebih dahulu memahami kata-kata dan kalimat yang dihadapi melalui proses asosiasi dan eksperimental kemudian membuat sebuah simpulan dalam suatu bahan bacaan. Oleh karena itu, seorang pembaca harus mampu berfikir secara sistematis, logis, kritis, dan kreatif. Mengenal hubungan simbol dengan bunyi bahasa dan makna merupakan aspek asosiasi dalam membaca. e. Aspek afektif yaitu proses yang berkaitan dengan kegiatan memusatkan perhatian, meningkatkan kegemaran membaca, dan menumbuhkan motivasi membaca ketika sedang membaca. Hal ini diperlukan agar anak dapat berlatih untuk terbiasa dalam memusatkan perhatiaanya dengan memberikan bacaan yang menjadi minat. f. Aspek pemberian gagasan. Aspek gagasan ini dimulai dengan menggunakan sensori dan persepsi dengan latar belakang pengalaman dan tanggapan afektif untuk membangun makna teks yang sedang dibacanya. Pembaca dengan latar belakanag pengalaman dan reaksi afektif yang berbeda akan menghasilkan makan teks yang berbeda meskipun membaca teks yang sama. 19 Berdasarkan beberapa aspek di atas maka dapat disimpulkan bahwa proses pemerolehan kemampuan membaca anak yaitu dimulai dengan kegiatan melihat kemudian mempersepsikan pengalaman baru yang diperoleh di dalam otak. Pengalaman yang luas akan memberikan kesepatan pada anak untuk memiliki kosa kata yang banyak untuk anak. Proses membaca dilakukan dengan logis, sistematis, kritis, dan kreatif untuk menghubungkan simbol menjadi kata atau menjadi kalimat. Proses membaca berkaitan dengan kegiatan pemusatan perhatian sehingga akan muncul sebuah gagasan dari setiap individu sesuai apa yang telah dibaca dan dipersepsikan di dalam otak. Setiap individu memiliki persepsi yang berbeda meskipun sama-sama membaca buku yang sama.

3. Tahapan Membaca Permulaan

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK KELOMPOK B DI TK Pengaruh Penggunaan Media Flashcard Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Anak Kelompok B Di Tk Pertiwi Keprabon Polanharjo Klaten Tahun Ajaran 2015/2016.

0 4 14

PENGARUH MEDIA KOTAK KATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK Pengaruh Media Kotak Kata Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Pada Anak Kelompok B di TK Al-Islam 10 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI KEGIATAN MEMBACA ‘AISM’ PADA ANAK KELOMPOK B Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Kegiatan Membaca ‘Aism’ Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi II Canden Sambi Boyolali Tahun Ajaran 2013-2014.

0 1 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI KEGIATAN MEMBACA ‘AISM’ PADA ANAK KELOMPOK B Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Kegiatan Membaca ‘Aism’ Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi II Canden Sambi Boyolali Tahun Ajaran 2013-2014.

0 2 10

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE SINTESA PADA ANAK KELOMPOK B TK Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Metode Sintesa Pada Anak Kelompok B TK Jatirejo Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar Tahun 2012-2013.

0 1 14

KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TK KELOMPOK B DI GUGUS 1 KECAMATAN SEYEGAN SLEMAN YOGYAKARTA.

1 8 191

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE DI KELOMPOK B1 TK PEDAGOGIA GUGUS III KECAMATAN MANTRIJERON YOGYAKARTA.

0 0 228

STUDI KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK TK KELOMPOK B SE-KECAMATAN MANTRIJERON YOGYAKARTA.

1 7 146

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN PERMAINAN KARTU KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK MASYITHOH NGASEM SEWON BANTUL YOGYAKARTA.

0 0 168

TINGKAT KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PADA ANAK KELOMPOK B TAMAN KANAK-KANAK DI GUGUS SIDO MULYO KECAMATAN MANTRIJERON KOTA YOGYAKARTA.

0 0 123