Basic Fibroblast Growth Factor bFGF merupakan faktor pertumbuhan dengan fungsi angiogenesis dan proliferasi. Respon biologi dari bFGF timbul oleh adanya ikatan
dengan reseptor spesifik pada permukaan sel. Penelitian menunjukkan Basic Fibroblast Growth Factor bFGF memiliki peranan penting dalam angiogenesis tumor, invasi, dan
proliferasi Arbeit, 1996. Fibroblast Growth Factor 2 FGF-2 merupakan anggota tertua dari growth family
sejak ditemukan pada tahun 1982. Growth Factor ini mampu menstimulasi pertubuhan sel endotel dan angiogenesis baik secara in vitro atau in vivo, dan telah lama diperkirakan
sebagai faktor angiogenesis tumor Arbeit, 1996.
2.2.5. Peranan FGF-2 dalam Tumorigenesis Meningioma Intrakranial 2.2.5.1. Reseptor
Tyrosine Kinase dan Tumor
FGF-2 merupakan keluarga dari reseptor tyrosine kinase RTK, yang merupakan reseptor single-pass transmembrane dengan extracellular ligand-binding domains dan
intracellular tyrosine kinase domain Haugsten, 2010. Aktivasi dari RTK oleh respective ligands menginduksi aktivasi kinase yang akan menginisiasi intracellular signaling network
sehingga proses – proses seluler akan dimulai, seperti proliferasi sel, pertumbuhan, diferensiasi, migrasi, dan survival Haugsten, 2010. Dengan cara ini RTK memainkan
peranan biologi penting selama pertumbuhan dan kehidupan organisme multiseluler. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika terjadi deregulasi sejumlah besar RTK dihubungkan
dengan berkembangnya berbagai penyakit pada manusia termasuk pembentukan tumor Haugsten, 2010.
2.2.5.2. Mekanisme Imbalanced FGF-2 Signaling
Deregulasi aktivitas FGF-2 paling sering dikenal sebagai proses onkogen. Beberapa mekanisme dapat menyebabkan FGF-2 signaling yang berlebihan. Pertama, upregulated
FGF-2 expression menyebabkan meningkatnya FGF-2 signaling. Kedua, mutasi atau adanya penyusunan ulang pada kode gen FGF-2 dapat menyebabkan meningkatnya jumlah reseptor
dan perubahan aktivitas signaling. Ketiga, availibilitas ligand yang mempengaruhi FGF-2 signaling. Selanjutnya, gangguan pada terminasi FGF-2 signaling seperti deregulasi protein
inhibisi atau degradasi defective juga dapat meningkatkan FGF-2 signaling Haugsten, 2010.
2.2.5.3. Upregulasi Ekspresi FGF-2
Universitas Sumatera Utara
Overekspresi dari gen dapat disebabkan oleh adanya amplifikasi atau regulasi transkripsi yang terganggu. Peningkatan kadar FGF-2 telah ditemukan pada beberapa tumor
manusia, seperti tumor otak, kepala dan leher, paru, payudara, lambung, dan prostat, serta sarkoma dan multiple myeloma Chin, 2006
Baru – baru ini, beberapa penelitian menyatakan overekspresi dari FGF-2 pada sel dapat menyebabkan aktivasi dari FGFR-2 terus menerus. Menariknya, inhibisi dari FGF-2
signaling pada sel menginduksi apoptosis. Oleh karena itu FGF-2 signaling yang terus menerus diproduksi sebagai akibat dari overekspresi menyebabkan adanya proteksi terhadap
apoptosis, dan dapat memicu terjadinya tumor Chin, 2006.
2.2.5.4. Switching Antara Spliced Isoforms Alternatif
Switching antara spliced isoforms alternatif juga dapat menyebakan gangguan keseimbangan FGF-2 signaling. Beberapa penelitian mengindikasikan potensial onkogen
yang berbeda dari berbagai variasi isoform FGF-2. Pergeseran pada splicing isoform dengan kapasitas FGF-binding yang juga bergeser menyebabkan ketidakseimbangan FGF-2 signaling
dan memicu pertumbuhan tumor Cha, 2008.
2.2.5.5. Mutasi FGF-2
Beberapa variasi displasia skeletal pada manusia talah diketahui disebabkan adanya mutasi fungsi germline dari FGF-1 ke FGF-3, dan mekanisme mutasi yang sama juga
dijumpai pada berbagai tumor termasuk meningioma intrakranial. Banyak mutasi yang telah teridentifikasi memberikan bentuk reseptor yang lebih aktif. Titik mutasi dijumpai pada
domain ekstraseluler dari reseptor dan dapat meningkatkan ligand binding atau ligand specifity. Beberapa mutasi juga telah menginduksi dimerisasi reseptor dan mengaktifkan terus
menerus domain reseptor kinase. Mutasi yang teridentifikasi pada domain reseptor kinase menyebabkan peningkatan aktivitas FGF-2. Lebih lagi, gangguan terminasi FGF-2 signaling
dapat merupakan akibat dari mutasi domain tersebut Cha, 2008 dan Ezzat,2002.
2.2.5.6. Fusi Protein FGF-2