Peneliti Pelayanan Kesehatan MANFAAT PENELTIAN 1. Bidang Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Adakah hubungan antara kadar FGF-2 serum dengan derajat meningioma pada penderita meningioma intrakranial? 1.3. TUJUAN PENELITIAN 1.3.1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan antara FGF-2 dengan derajat histopatologi meningioma berdasarkan kriteria WHO pada penderita meningioma intrakranial.

1.3.2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui kadar FGF-2 pada penderita meningioma intrakranial b. Mengetahui derajat histopatologi meningioma intrakranial c. Mengetahui kadar FGF-2 berdasarkan derajat histopatologi WHO pada meningioma intrakranial. d. Mengetahui kadar FGF-2 berdasarkan subtipe meningioma intrakranial e. Mendapatkan data epidemiologi penderita meningioma intrakranial yang berobat ke RSUP.H. Adam malik Medan 1.4. MANFAAT PENELTIAN 1.4.1. Bidang Pendidikan Ilmu Pengetahuan Penelitian ini merupakan penelitian basic sicience, dimana hasil penelitian diharapkan memberi tambahan wawasan mengenai kadar FGF-2 pada penderita meningioma intrakranial.

1.4.2. Peneliti

Memberikan masukan bagi peneliti lain yang berminat mempelajari lebih dalam tentang peranan FGF-2 pada pertumbuhan meningioma intrakranial.

1.4.3. Pelayanan Kesehatan

Setelah kadar FGF-2 diketahui pada setiap derajat histopatologi meningioma, maka dapat diketahui hubungan antara kadar FGF-2 dengan derajat meningioma intrakranial. Hal ini dapat digunakan sebagai prediktor prognosis pasien penderita meningioma intrakranial. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. MENINGIOMA 2.1.1. Sejarah Dan Definisi Meningioma Pada tahun 1922, Harvey Cushing memaparkan 85 kasus meningeal tumor pada kuliahnya dan Cushing memberikan istilah meningioma untuk menjelaskan lesi tersebut. Beberapa tahun kemudian Louise Eisenhardt menciptakan monograf tentang tumor ini Igaki, 2009 dan Nakamura, 2003 Dia menyebutkan bahwa semua tumor yang berasal dari arachnoidal cap cells tergabung dalam arachnoid granulations Al-Rodhan, 1991. Pada awalnya tumor ini dinamakan tumor fungoid, sarcoma, cylindroma, endothelioma, fibroma, meningoethelioma, arachnothelioma, meningocytoma, mesothelioma, leptomeningioma, dural exothelioma, arachnoidal fibroblastoma, dan pada akhirnya dinamakan meningioma Chou, 1991. Jadi meningioma intrakranial merupakan tumor jinak ekstra-aksial atau tumor yang terjadi di luar jaringan parenkim otak yaitu berasal dari meningens otak dan tumbuh dari sel- sel arachnoid cap dengan pertumbuhan yang lambat Al-Hadidy, 2007. Meningioma tidak hanya dijumpai pada intrakranial tetapi dapat juga dijumpai pada medulla spinalis, disebut juga spinal meningioma. Spinal meningioma sering dijumpai pada wanita paruh baya. Rasio wanita berbanding pria tidak jauh yaitu 3:4. Spinal meningioma sering terjadi pada wanita disebabkan adanya kaitan dengan sex hormone. Meskipun pengaruh sex hormone pada meningioma masih kontroversi, hingga saat ini banyak ditemukan reseptor sex hormone pada meningioma Haugsten, 2010.

2.1.2. Epidemiologi Meningioma Intrakranial

Meningioma intrakranial menduduki 15 hingga 20 dari keseluruhan tumor intrakranial primer, namun insiden pada skrining rutin sekitar 1 dalam 100 populasi. Insidensi meningkat dengan pertambahan usia. Lebih sering dijumpai pada wanita dengan perbandingan pria:wanita sama dengan 1:2,5. Perbedaan ini semakin meningkat pada meningioma intraspinal, dengan rasio 1:10. Jarang dijumpai pada anak, namun jika ada, cenderung agresif Landriel, 2012. Ketika dijumpai pada anak, insidensi berkisar 0,4-4,1 dari keseluruhan tumor otak pada anak dan sekitar 1,5-1,8 dari keseluruhan meningioma intrakranial. Meningioma Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Gambaran Pewarnaan Imunohistokimia S100 Pada Meningioma Di RSUP. H. Adam Malik Medan

1 94 76

Hubungan Kadar Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) Serum Dengan Peritumoral Edema Index (PTEI) Pada Penderita Meningioma Intrakranial Di RSUP. H. Adam Malik Medan

2 105 66

Profil Kadar Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) Serum Berdasarkan Karakteristik Penderita Psoriasis Vulgaris Di RSUP. H. Adam Malik Medan

4 106 117

Gambaran Pewarnaan Imunohistokimia S100 Pada Meningioma Di RSUP. H. Adam Malik Medan

0 0 4

Gambaran Pewarnaan Imunohistokimia S100 Pada Meningioma Di RSUP. H. Adam Malik Medan

0 0 18

Hubungan Kadar Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) Serum Dengan Peritumoral Edema Index (PTEI) Pada Penderita Meningioma Intrakranial Di RSUP. H. Adam Malik Medan

0 0 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. - Hubungan Kadar Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) Serum Dengan Peritumoral Edema Index (PTEI) Pada Penderita Meningioma Intrakranial Di RSUP. H. Adam Malik Medan

0 0 18

Profil Kadar Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) Serum Berdasarkan Karakteristik Penderita Psoriasis Vulgaris Di RSUP. H. Adam Malik Medan

0 0 30

Hubungan Kadar Fibroblast Growth Factor 2 (FGF-2) Serum Dengan Derajat Meningioma Pada Penderita Meningioma Intrakranial Di RSUP. H. Adam Malik Medan

0 0 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. MENINGIOMA 2.1.1. Sejarah Dan Definisi Meningioma - Hubungan Kadar Fibroblast Growth Factor 2 (FGF-2) Serum Dengan Derajat Meningioma Pada Penderita Meningioma Intrakranial Di RSUP. H. Adam Malik Medan

0 0 13