Selama masa perkembangan embriologi, FGF-2 memiliki peranan dalam mengatur proliferasi sel. Pada organisme dewasa, FGF-2 merupakan faktor homeostatik dan berfungsi
untuk memperbaiki jaringan dan respon cedera. Jika FGF-2 salah diekspresikan, beberapa senyawa FGF-2 menyebabkan pertumbuhan kanker.
2.2.3. FGF-2 Signaling Pada Kanker
Pada lingkungan ekstraseluler FGFs akan berikatan dengan reseptor sel di permukaan sel dan mengaktifkan kaskade transduksi sinyal. Sinyal tersebut kemudian mengaktifkan
berbagai variasi program genetik melalui regulasi faktor-faktor transkripsi, menstimulasi pertumbuhan sel dengan memicu progersi siklus sel dan menginhibisi pathway kematian sel.
Semua komponen dari pathway ini, mulai dari FGFs hingga faktor transkripsi merupakan onkoprotein yang potensial. Oleh karena itu, hilangnya regulasi pada tahap mana saja dapat
memicu komponen downstream dan menyebabkan pertumbuhan sel tidak terkontrol dan menjadi neoplasma Haughsten, 2010.
2.2.4. Program Genetika Pertumbuhan Tumor
FGF-2 mungkin mengaktivasi program genetika yang merangsang pertumbuhan sel dengan tiga mekanisme: pertama sebagai mitogen terhadap sel tumor itu sendiri, kedua
dengan merangsang angiogenesis untuk suplai pertumbuhan tumor, dan ketiga dengan menginhibisi apoptosis dan membiarkan sel tumor untuk tumbuh diatas normal Haughsten,
2010.
2.2.4.1. FGF-2 Sebagai Faktor Mitogenic
FGF-1 dan FGF-2 awalnya diidentifikasi berdasarkan kemampuan utnuk menstimulasi [3H]thymidine 3T3 fibroblast dan dianggap sebagai faktor mitogen yang kuat.
Bagaimanapun juga sangat penting untuk membedakan konsep antara penambahan agen eksogen yang menghasilkan protein dengan konsep overexpresi dari gen itu sendiri.
Sementara itu, FGF-1 dan FGF-2 merupakan patogen mitogen dengan sendirinya, overekspresi FGF-1 dan FGF-2 cDNAs hanya dijumpai pada fibroblast yang sedang
bermutasi. Hal ini memberikan asumsi bahwa mutasi yang disertai dengan sekresi FGF-1 atau FGF-2 mungkin bersifat onkogenik Haughsten, 2010.
2.2.4.2. FGF-2 Sebagai Faktor Angiogenesis
Universitas Sumatera Utara
FGF-1 dan FGF-2 dikenal juga sebagai molekul pro-angiogenic, dan FGF-1 dan FGF- 2 telah dibuktikan mampu merangsang angiogenesis secara in vivo pada membran
korioalantois Haughsten, 2010. Angiogenesis diperantarai oleh sejumlah growth factor dan merupakan proses vital
untuk pertumbuhan tumor Denizot, 2006. Vascular endothelial growth factor VEGF dan basic fibroblast growth factor bFGF merupakan dua angiogenic growth factor potensial
yang merangsang stimulasi proliferasi sel endotelial pembuluh darah dan terlibat dalam angiogenesis neoplasma dari beberapa tumor termasuk meningioma Sanmoto, 1995 dan
Pietsch, 1997. Angiogenesis terdiri dari beberapa tahap termasuk migrasi, proliferasi, dan
tubulogenesis. Tahapan – tahapan ini terintegrasi secara bertahap dan sesuai dengan urutan proses pada tahap intraseluler dan ekstraseluler. FGF-2 berperan dalam kontrol migrasi,
proliferasi, dan tubulogenesis. Peranan dan mekanisme aksi dari isoform FGF-2 dalam regulasi fenomena ini telah dipahami Bikfalvi, 1997.
Angiogenesis tumor diregulasi tidak hanya pada level FGF-2 tetapi juga pada level reseptor. Arbeit telah menganalisa pola ekspresi dari sistem FGF-FGF reseptor dalam multi
tahap karsinogenesis menggunakan tikus transgenik. Sementara FGF-1 berperan hanya dalam up-regulasi displasia, FGF-2 berperan pada semua tahap secara simultan. Dari beberapa
penelitian didapat sistem reseptor FGF-FGFR memiliki peran signifikan pada semua tahap karsinogenesis dan angiogenesis tumor pada epidermis. Oleh karena itu angiogenesis tumor
mungkin dikendalikan juga pada level reseptor. Arbeit, 1996 Data klinis juga mendukung peranan FGF-2 dalam angiogensis tumor. Cairan CSF
anak dan dewasa dengan tumor otak mengandung aktivitas angiogenik yang identik dengan FGF-2, dan berkorelasi dengan perluasan microvessel intra tumor. Kemudian, kadar FGF-2
juga meningkat pada sampel urin dari penderita tumor otak. Penderita tumor agresif atau tumor ganas memiliki kadar FGF-2 yang lebih tinggi dibandingkan dengan penderita tumor
jinak. Li,1994.
2.2.4.3. FGF-2 Sebagai Faktor Anti Apoptosis