loncatan atlet bolavoli remaja dari pada patihan plyometric jumps in place dengan rerata hasil posttest 45,2500.
3. Penelitian yang dilakukan Jendra Giri Prasetyo 2010 berjudul: “Pengaruh
Latihan Pliometrik Double Leg Bound Terhadap Hasil Jauh Tendangan Bola Pada Siswa SD N 3 Garung yang Mengikuti Ekstrakulikuler Sepakbola
”. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dengan analisis data dan
pengujian hipotesis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: “terdapat pengaruh latihan pliometrik double leg bound terhadap hasil
jauhnya tendangan bola pada siswa SD N 3 Garung yang mengikuti e
kstrakulikuler sepakbola sebesar 6.2”.
H. Kerangka Berfikir
Latihan merupakan proses yang sistematis untuk meningkatkan kualitas fisik dan bertujuan untuk meningkatkan penampilan olahraga. Untuk itu
metode latihan menjadi sangatlah penting bagi seorang pelatih. Latihan menjadi sangat efektif jika dilakukan dengan program yang baik dan
disesuaikan dengan sumber energi dominan yang terdapat dalam cabang olahraga tertentu. Dari kedua metode mempunyai kesamaan, yaitu melatih otot
tungkai, akan tetapi pada latihan pliometrik beberapa yang berlawanan terlatih bersamaan.
Power merupakan hasil perpaduan dari komponen dasar biomotor yang sangat penting dalam olahraga sepakbola untuk melakukan gerakan lari
maupun loncat baik dalam berlatih maupun berlomba. Power merupakan hasil dari kekuatan dan kecepatan yang dilakukan dalam satu gerakan yang utuh
dengan melibatkan kemampuan otot untuk mengatasi tahanan atau beban. Hubungan sepakbola dengan serangkaian gerak lari maupun lompat terdapat
satu atau beberapa bagian yang sangat memerlukan power atau daya ledak dari tubuh saat melakukan tumpuan atau dorongan,
Kemampuan meloncat tidak dapat dipisahkan dengan daya ledak otot tungkai. Banyak metode latihan yang dapat digunakan untuk meningkatkan
daya ledak power otot tungkai. Diantaranya adalah latihan pliometrik. Pliometrik merupakan suatu metode untuk mengembangkan explosive power.
Latihan ini tepat untuk meningkatkan loncatan, kecepatan, dan kekuatan maksimal.
Gambar 4. Komponen Latihan Sepakbola
Sepak Bola
FISIK TEKNIK
TAKTIK MENTAL
KELENTUKAN KELINCAHAN
DAYA TAHAN POWER
KEKUATAN KECEPATAN
KOORDINASI KESEIMBANGAN
REAKSI KETEPATAN
PLIOMETRIK
LATIHAN BEBAN TUMPUAN SATU
KAKI
TUMPUAN DUA KAKI
I. Hipotesis
Menurut Suharsimi Arikunto 1991: 62 hipotesis penelitian dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan
penelitian sampai terbuktidan terkumpul berdasarkan pada kajian teori dan kerangka berfikir. Dari kerangka berfikir di atas dapat ditarik hipotesis
penelitian sebagai berikut: 1.
Ada pengaruh latihan pliometrik dengan tumpuan satu kaki terhadap peningkatan power tungkai atlet sepakbola.
2. Ada pengaruh latihan pliometrik dengan tumpuan dua kaki terhadap
peningkatan power tungkai atlet sepakbola. 3.
Metode latihan pliometrik tumpuan satu kaki lebih efektif dalam meningkatkan power otot tungkai atlet sepakbola dari pada metode latihan
pliometrik dengan tumpuan dua kaki.
38
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen, artinya penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan kausalita atau
sebab-akibat. Penelitian eksperimen biasanya diakui sebagai penelitian paling ilmiah dari seluruh tipe penelitian karena peneliti dapat memanipulasi
perlakuan yang menyebabkan terjadinya sesuatu Setyo, 1997: 36. Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab-akibat hubungan kausa
antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan penelitian dengan mengeliminasi atau mengurangi faktor-faktor yang mengganggu, eksperimen selalu dengan
maksud untuk akibat dari suatu perkara Suharsimi Arikunto, 1997: 3. Desain yang digunakan dalam peneltian eksperimen dengan
menggunakan rancangan ”pre test dan post test design”, yaitu desain yang terdapat pretest sebelum diberi perlakuan dan posttest setelah diberi perlakuan.
Dengan demikian dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan diadakan sebelum diberi perlakuan Sugiyono, 2006: 64. Penelitian ini
akan membandingkan hasil pretest dan posttest. Sampel dibagi menjadi dua kelompok, dalam waktu yang bersamaan melakukan latihan pliometrik. Untuk
lebih jelasnya proses penelitian yang akan dilaksanakan, maka dapat digambarkan sebagai berikut: