Uji Normalitas Uji Homogenitas Variansi

64 dapat disimpulkan bahwa kecenderungan hasil posttest dengan menggunakan metode latihan pliometrik dengan tumpuan dua kaki berada dalam kategori sedang 75,00.

3. Hasil Uji Prasyarat Analisis Data

Uji prasyarat dilakukan sebelum melakukan analisis data. Persyaratan yang harus dipenuhi adalah uji normalitas dan uji homogenitas variansi. Berikut ini adalah hasil dari uji normalitas dan uji homogenitas variansi.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak. Data pada uji normalitas diperoleh dari hasil pretest dan posttest. Uji normalitas dilakukan menggunakan bantuan komputer program SPSS for windows 13.00 dengan rumus One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Data dikatakan berdistribusi normal apabila nilai Z hitung lebih kecil dari Z tabel 1,96 atau signifikansi lebih besar dari 0,05 P0,05. Berikut adalah hasil uji normalitas data hasil pretest dan posttest dalam penelitian ini. Tabel 5. Hasil Uji Normalitas Variabel Z hitung P Sig. Ket Tumpuan Satu Kaki Pretest 0,934 0,347 Normal Posttest 0,824 0,506 Normal Tumpuan Dua Kaki Pretest 0,881 0,420 Normal Posttest 0,722 0,674 Normal Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil uji normalitas diketahui bahwa nilai Z hitung lebih kecil dari Z tabel 1,96 dan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 atau p0,05; sehingga dapat 65 disimpulkan bahwa data penelitian pada pre-test menggunakan vertical jump test sebelum diberikan treatment dan data post-test menggunakan vertical jump test setelah diberikan treatment dengan menggunakan metode latihan pliometrik dengan tumpuan satu kaki dan dua kaki berdistribusi normal. Secara lengkap perhitungan dapat dilihat pada lampiran uji normalitas.

b. Uji Homogenitas Variansi

Uji homogenitas variansi dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil dari populasi berasal dari variansi yang sama dan tidak menunjukan perbedaan yang signifikan satu sama lain. Dalam penelitian ini, tes statistik yang digunakan adalah Uji F. Uji F adalah tes yang dilakukan dengan membandingkan varian terbesar dan varian terkecil. Syarat agar variansi bersifat homogen apabila nilai F hitung lebih kecil dari nilai F tabel pada signifikansi lebih besar dari 0,05. Hasil perhitungan uji homogenitas data dilakukan dengan bantuan program SPSS for windows 13.0 menunjukan bahwa F h F t dan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05; berarti data kedua kelompok tersebut bersiifat homogen. Berikut adalah hasil uji homogenitas variansi data pretest dan posttest. Tabel 6. Hasil Uji Homogenitas Variansi Kelompok Db F h F t PSig. Ket. Tumpuan Satu Kaki Pretest_ Posttest 1:22 0,128 4,301 0,724 Homogen Tumpuan Dua Kaki Pretest_ Posttest 1:22 0,269 4,301 0,609 Homogen 66 Dari data di atas menunjukkan bahwa untuk data pre-test dan post- test diketahui nilai F hitung F h lebih kecil dari F tabel F t dan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 p0,05 , artinya data pre- dan post-test kedua kelompok tersebut bersifat homogen, sehingga memenuhi syarat untuk dilakukan Uji-t.

c. Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP DAN JUMP TO BOX TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI PADA ATLET BOLAVOLI KLUB TUGUMUDA KOTA SEMARANG

3 22 87

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI PADA PEMAIN Pengaruh Latihan Pliometrik Depth Jump Terhadap Power Otot Tungkai Pada Pemain Bulutangkis Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2 6 15

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP DAN PLANK TRAINING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI Pengaruh Latihan Pliometrik Depth Jump Dan Plank Training Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai Dan Kekuatan Otot Perut Pada Pemain Sepak Bola Pemula.

1 2 21

PENDAHULUAN Pengaruh Latihan Pliometrik Depth Jump Dan Plank Training Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai Dan Kekuatan Otot Perut Pada Pemain Sepak Bola Pemula.

0 1 5

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP DAN PLANK TRAINING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT Pengaruh Latihan Pliometrik Depth Jump Dan Plank Training Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai Dan Kekuatan Otot Perut Pada Pemain Sep

1 2 25

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK LATERAL BARRIER HOPS DAN Pengaruh latihan pliometrik lateral barrier hops dan double leg hops terhadap peningkatan power otot tungkai karateka universitas muhammadiyah surakarta.

1 3 15

PENGARUH LATIHAN POWER OTOT TUNGKAI (LEG EXTENTION) DAN KORDINASI MATA-KAKI (WALL BALL PASS) TERHADAP KECEPATAN DAN KETEPATAN SHOOTING ATLET SEPAK BOLA BELITUNG.

0 1 47

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK FRONT JUMP DAN SIDE JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI ATLET BOLAVOLI PUTRI JUNIOR YUSO YOGYAKARTA.

7 18 115

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP DAN DOUBLE LEG BOUND TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI DENGAN PARAMETER TENDANGAN JARAK JAUH di SEKOLAH SEPAKBOLA DIKPORA U-15 WELERI 2015 -

0 1 60

Pengaruh Latihan Power Otot Tungkai terhadap Peningkatan Tendangan Jarak Jauh Sepakbola - Bina Darma e-Journal

1 2 12