Peraturan sepakbola di atas merupakan sebagian kecil dari sekian banyak peraturan-peraturan dalam sepakbola.
F. PS PADMA
PS PADMA berdiri pada tanggal 20 Juni 1982 yang beralamat di Jl.Pandega wreksa 10 Jalan Kaliurang 5,6 Yogyakarta, latihan bertempat di
Lapangan Klebengan Sleman, Yogyakarta. PS PADMA masuk dalam anggota PSS pada tanggal 16 Oktober 1982 dengan mengikuti kompetisi awal di divisi
II Sleman, hanya dalam 2 tahun PS PADMA dapat naik tahta sampai ke divisi utama Sleman dengan prestasi yang membanggakan. Pada tahun 1983 PS
Padma masuk ke divisi I dan pada tahun 1984-1985 PS Padma masuk dalam 4 besar pada divisi I sehingga otomatis dapat naik ke level tertinggi di Sleman
yaitu divisi utama. Prestasi yang diraih oleh PS PADMA yaitu pada tahun 1985 dengan menjuarai Dagaran Cup dan pada 1986-1990 selalu mendapat tempat di
4 besar divisi utama, tetapi setelah berjalannya waktu dan bergantinya para pemain PS PADMA prestasi turun sehingga pada tahun 1995-2000 turun level
ke divisi I Sleman dan pada tahun 2000-sekarang PS PADMA turun ke divisi II Sleman, tahun ini PS PADMA berteket dapat menaikkan level di divisi I dan
divisi utama Sleman. Kepengurusan PS PADMA: Ketua umum
: Nurwoto Ketua harian
: Beny Sugito Sekretaris
: Sudianto Bendahara
: Beny Sugito Humas
: Maput dan Sayono
Pelatih : Hartono
G. Penelitian Yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Dha nik Fahrizal 2002 berjudul: “Pengaruh
Latihan Pliometrik dengan Tumpuan Dua Kaki Secara Bersamaan Dan Bergantian Terhadap Peningkatan Power T
ungkai”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan tehnik tes. Sampel
yang digunakan adalah para atlet tae kwon do di Dojang Gapensi Bantul sebanyak 20 orang. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang
signifikan antara pre-test dan post-test kelompok latihan pliometrik baik dengan dua kaki bersamaan maupun dengan dua kaki yang bergantian.
Kelompok latihan pliometrik baik dengan dua kaki bersamaan memiliki nilai p = 0,002 dan kelompok latihan pliometrik dengan dua kaki bergantian
memiliki nilai p = 0,001. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Ad Pamungkas 2010 berjudul:
“Pengaruh Latihan Plyometric Jumps In Place Dan Long Jumps Terhadap Tinggi
Loncatan Pada Atlet Remaja Putra Klub Bola Voli Sleman Utara ”. Dengan
hasil penelitian sebagai berikut: bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara latihan plyometric jump in place dan long jump terhadap tinggi
loncatan atlet bolavoli remaja dengan t hitung= -3,067 lebih kecil dari t tabel= 1,761 atau p= 0,018
ɑ=0,05. Sedangkan latihan plyometric longs jump lebih baik dibanding latihan plyometric jumps in place dengan rerata
hasil posttest 46,3125 lebih baik dalam meningkatkan kemampuan tinggi
loncatan atlet bolavoli remaja dari pada patihan plyometric jumps in place dengan rerata hasil posttest 45,2500.
3. Penelitian yang dilakukan Jendra Giri Prasetyo 2010 berjudul: “Pengaruh
Latihan Pliometrik Double Leg Bound Terhadap Hasil Jauh Tendangan Bola Pada Siswa SD N 3 Garung yang Mengikuti Ekstrakulikuler Sepakbola
”. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dengan analisis data dan
pengujian hipotesis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: “terdapat pengaruh latihan pliometrik double leg bound terhadap hasil
jauhnya tendangan bola pada siswa SD N 3 Garung yang mengikuti e
kstrakulikuler sepakbola sebesar 6.2”.
H. Kerangka Berfikir