66
Dari data di atas menunjukkan bahwa untuk data pre-test dan post- test diketahui nilai F
hitung
F
h
lebih kecil dari F
tabel
F
t
dan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 p0,05
, artinya data pre- dan post-test
kedua kelompok tersebut bersifat homogen, sehingga memenuhi syarat untuk dilakukan Uji-t.
c. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini yaitu: 1 ada pengaruh latihan pliometrik dengan tumpuan satu kaki terhadap peningkatan power
tungkai atlet sepakbola di PS PADMA Sleman, 2 ada pengaruh latihan pliometrik dengan tumpuan dua kaki terhadap peningkatan power
tungkai atlet sepakbola di PS PADMA Sleman, 3 metode latihan pliometrik tumpuan satu kaki lebih berpengaruh dalam meningkatkan
power otot tungkai atlet sepakbola dari pada metode latihan pliometrik dengan tumpuan dua kaki di PS PADMA Sleman. Untuk pengujian
hipotesis, langkah yang dilakukan adalah menganalisis hasil uji-t. Kriteria hipotesis akan diterima apabila harga harga t
hitung
lebih besar dari t
tabel
pada taraf signifikansi 5, dan signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima.
1 Hipotesis I
Pengujian hipotesis pertama dalam penelitian ini berbunyi
“
ada pengaruh latihan pliometrik dengan tumpuan satu kaki terhadap
peningkatan power tungkai atlet sepakbola di PS PADMA Sleman
“. Berikut
hasil pengujian hipotesis pertama.
67
Tabel 7. Hasil Uji Paired Test Uji T Pliometrik Dengan Tumpuan
Satu Kaki Kelompok
Mean t
hitung
t
tabel
Sig. Keterangan
Pretest 2,617
7,903 2,201
0,000 T
hitung
t
tabel
signifikan Posttest
2,852 Dari tabel di atas, hasil analisis data diketahui bahwa nilai t
hitung
sebesar 7,903 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Kemudian nilai t
hitung
dibandingkan dengan nilai t
tabel
pada taraf signifikansi 5, sehingga diperoleh t
tabel
sebesar 2,201. Hal ini menunjukkan bahwa nilai t
hitung
lebih besar dari pada t
tabel
7,9032,201. Apabila dibandingkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari
signifikansi 0,05 0,0000,05, maka hipotesis dalam penelitian ini dinyatakan diterima. Artinya, ada pengaruh latihan pliometrik dengan
tumpuan satu kaki terhadap peningkatan power tungkai atlet sepakbola di PS PADMA Sleman.
2 Hipotesis II
Pengujian hipotesis kedua dalam penelitian ini berbunyi
“
ada pengaruh latihan pliometrik dengan tumpuan dua kaki terhadap
peningkatan power tungkai atlet sepakbola di PS PADMA Sleman
“. Berikut
hasil pengujian hipotesis pertama. Tabel 7. Hasil Uji Paired Test Uji T Pliometrik Dengan Tumpuan
Dua Kaki Kelompok
Mean t
hitung
t
tabel
Sig. Keterangan
Pretest 2,610
5,411 2,201
0,000 T
hitung
t
tabel
signifikan Posttest
2,742
68
Dari tabel di atas, hasil analisis data diketahui bahwa nilai t
hitung
sebesar 5,411 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Kemudian nilai t
hitung
dibandingkan dengan nilai t
tabel
pada taraf signifikansi 5, sehingga diperoleh t
tabel
sebesar 2,201. Hal ini menunjukkan bahwa nilai t
hitung
lebih besar dari pada t
tabel
5,4112,201. Apabila dibandingkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari
signifikansi 0,05 0,0000,05, maka hipotesis dalam penelitian ini dinyatakan diterima. Artinya, ada pengaruh latihan pliometrik dengan
tumpuan dua kaki terhadap peningkatan power tungkai atlet sepakbola di PS PADMA Sleman.
3 Hipotesis III
Pengujian hipotesis ketiga dalam penelitian ini berbunyi
“
metode latihan pliometrik tumpuan satu kaki lebih berpengaruh dalam meningkatkan power otot tungkai atlet sepakbola dari pada
metode latihan pliometrik dengan tumpuan dua kaki di PS PADMA Sleman
“.
Selanjutnya, untuk melihat keefektifan metode latihan pliometrik tumpuan satu kaki dan dua kaki ditunjukkan dari hasil nilai
rata-rata dibawah ini. Tabel 7. Keefektifan Metode Latihan Pliometrik Tumpuan Satu Kaki
Dan Dua Kaki
Kelompok Mean
Gain Score
Tumpuan Satu Kaki Pretest
2,617
0,235
Posttest
2,852
Tumpuan Dua Kaki Pretest
2,610
0,132
Posttest
2,742
69
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai gain score pada pliometrik tumpuan satu kaki sebesar 0,235 dan nilai gain score pada
pliometrik tumpuan dua kaki sebesar 0,132. Artinya, metode latihan pliometrik tumpuan satu kaki lebih efektif dalam meningkatkan power
otot tungkai atlet sepakbola dari pada metode latihan pliometrik dengan tumpuan dua kaki di PS PADMA Sleman ditunjukkan dari
nilai gain score pada pliometrik tumpuan satu kaki lebih besar dibanding nilai gain score pada pliometrik tumpuan dua kaki
0,2350,132. Maka hipotesis dalam penelitian ini dinyatakan
diterima, artinya metode latihan pliometrik tumpuan satu kaki lebih
efektif dalam meningkatkan power otot tungkai atlet sepakbola dibanding metode latihan pliometrik dengan tumpuan dua kaki di PS
PADMA Sleman.
C. Pembahasan
1. Latihan Pliometrik Dengan Tumpuan Satu Kaki Berpengaruh
Terhadap Peningkatan Power Tungkai Atlet Sepakbola
Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa ada pengaruh latihan pliometrik dengan tumpuan satu kaki terhadap peningkatan power tungkai
atlet sepakbola di PS PADMA Sleman. Hal ini ditunjukkan dari nilai t
hitung
lebih besar dari pada t
tabel
7,9032,201, dan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 0,0000,05.
Latihan pliometrik adalah suatu latihan yang favorit di gunakan oleh pelatih pada saat ini, terutama pada cabang olahraga yang membutuhkan