33
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen eksperimen semu, karena individu tidak dipilih secara acak
melainkan peneliti menerima subjek seadanya. Hal ini dikarenakan peneliti tidak mungkin untuk membentuk kelas yang baru. Menurut Ruseffendi 1994: 47,
bahwa pada penelitian kuasi eksperimen, subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi peneliti menerima keadaan subjek seadanya, dan Ruseffendi juga
menyebutkan bahwa metode kuasi eksperimen merupakan pengembangan
bentuk penelitian eksperimen, terdapat 2 kelas atau lebih yang dijadikan sebagai kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Menanggapi hal tersebut,
Sugiyono 2013: 114 juga menyebutkan bahwa kuasi eksperimen adalah pengembangan
dari metode true eksperiment yang sulit dilakukan dengan memiliki dua kelompok yang terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
meskipun tidak sepenuhnya kelompok kontrol dapat mengontrol variabel- variabel luar yang mempengaruhi metode eksperimen tersebut.
Dalam penelitian dengan metode kuasi eksperimen ini menggunakan dua kelas yang terdiri dari kelompok pertama sebagai eksperimen yang dikenai
metode Problem Based Learning dalam proses pembelajarannya dan kelompok kedua sebagai kelompok kontrol yang tidak dikenai metode Problem Based
Learning dalam kegiatan pembelajaran.
34 Dalam penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan pretes pada kedua kelas
sebelum diberi perlakuan perlakuan, dan kemudian diadakan postes setelah perlakuan selesai diberikan. Dengan demikian, desain penelitian ini adalah
desain kelompok kontrol tidak ekuivalen pretest-posttest,the non equivalent control group design adalah sebagai berikut:
Tabel 2: Desain penelitian
Keterangan :
E :
kelas eksperimen K
: kelas kontrol
T1 :
Pretes kelas kontrol T2
: Postes kelas
T3 :
Pretes kelas eksperimen T4
: Postes kelas eksperimen
X1 :
Perlakuan 1 Metode ceramah X2
: Perlakuan 2 metode PBL
B. Jenis Penelitian