keberhasilan belajar siswa dalam suatu periode belajar tertentu. Hasil tes sumatif ini dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun peringkat serta
digunakan sebagai ukuran mutu sekolah.
c. Tingkat Keberhasilan
Seperti yang dijelaskan pada definisi hasil belajar bahwa setiap kegiatan akan memberikan sebuah hasil, begitu juga dengan pembelajaran yang akan
memberikan sebuah hasil yang disebut dengan hasil belajar. Sehubungan dengan ini Syaiful 2006: 107 membagi hasil belajar siswa terhadap suatu pembahasan
dibagi menjadi beberapa tingkatan atau taraf, yaitu: 1 Istimewamaksimal
Apabila seluruh bahan pembelajaran yang diajarkan tersebut dapat dikuasai dengan baik oleh siswa. Hal ini ditandai dengan perolehan hasil belajar yang
cukup tinggi yaitu antara 90-100. 2 Baik Sekalioptimal
Yaitu apabila sebagian besar materi pembelajaran dapat dikuasai oleh siswa dengan baik. Hal ini ditandai dengan perolehan skor antara 76-90.
3 Baikminimal Yaitu apabila hasil belajar suatu mata pelajaran yang diajarkan hanya mampu
diserap oleh siswa sekitar 60 dengan perolehan skor antara 60-75. 4 kurang
Yaitu apabila hasil belajar suatu mata pelajaran yang diajarkan hanya mampu diserap oleh siswa kurang dari 60 dikuasai oleh siswa.
8
Dengan melihat tingkat keberhasilan siswa tersebut maka akan diketahui sejauh mana keberhasilan suatu pembelajaran yang diberikan oleh guru kepada
muridnya. Apabila suatu hasil belajar yang diperoleh oleh siswa cukup rendah maka akan dilakukan remidial oleh guru yang berfungsi untuk memberikan materi
lebih dan berfungsi untuk memperbaiki nilai hasil belajar siswa. Program remidial dilakukan kepada siswa yang memperoleh hasil belajar dibawah KKM.
Keberhasilan belajar siswa bukan semata-mata hanya disebabkan oleh faktor oleh siswa saja, melainkan bisa dari guru, lingkungan sekitar dan pemberian materi
yang dianggap kurang pas. Semakin baik hasil belajar yang diperoleh oleh siswa maka menunjukkan
bahwa kegiatan pembelajaran yang dilakukan berhasil.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian Leonardus Baskoro 2013 tentang penerapan Problem Based Learning untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada pelajaran
komputer KK6 Di SMK N 2 Wonosari menyimpulkan bahwa adanya peningkatan dalam aktivitas listening dari 86 menjadi 88, oral dari 45
menjadi 61, emotional dari 65 menjadi84, visual dari 35 menjadi 78, writing dari 65 menjadi 73, motor dari 39 menjadi 69,dan mental dari
66 menjadi 68. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model Problem Based Learning dapat membantu meningkatkan keaktifan siswa kelas X
EI SMK N 2 Wonosari Yogyakarta. Keaktifan siswa dilihat dari aspek memperhatikan, bertanya kepada guru, menjawab pertanyaan, berpendapat,