Problem Based Learning merupakan suatu bentuk pembelajaran yang pada paradigma kontruktivisme, dalam PBL masalah menjadi fokus dan stimulus serta
menjadi pemandu dalam belajar. Sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing.
Penggunaan metode Problem Based Learning dianggap perlu karena sebagai seorang pendidik penting kiranya memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menyelesaikan persolan-persoalan yang menjadi sebuah topik pembelajaran dengan membekalinya penjelasan serta pengantar terkait masalah yang akan
diselesaikan oleh siswa. Selain itu pembelajaran dengan menggunanakan Problem Based Learning juga dianggap penting karena dengan adanya pembelajaran
dengan Problem Based Learning kemandirian siswa serta pengetahuan akan konsep dan esensi dari mata pelajaran yang dipelajari akan didapat secara
maksimal. Pembelajaran dengan metode Problem Based Learning menjadikan siswa
lebih aktif, mandiri, dan mampu dalam bersaing dikemudian hari. Karena siswa sudah dibekali bagaimana cara menyelesaikan masalah. Terlebih jika metode ini
digunakan pada sekolah dengan disiplin ilmu kejuruan, dengan harapan ke depannya mampu menghasilkan siswa yang mampu menyelesaikan permasalahan
sesuai dengan prosedur dalam dunia kerja serta industri.
b. Karakteristik Metode Pembelajaran
Problem Based Learning
Metode Problem Based Learning merupakan metode Pembelajaran yang berupa penyajian kepada siswa materi pelajaran yang bertitik tolak dari suatu
masalah yang selanjutnya akan diselesaikan bersama dari berbagai sisi yang relevan. Sugihartono, 2011: 84. Ciri utama dari pembelajaran dengan metode
Problem Based Learning adalah dengan menyampaikan suatu masalah kepada siswa dan siswa diminta untuk menyelesaikannya, namun sebelum masalah
tersebut diselesaikan oleh siswa, terlebih dulu guru menjelaskan bagaimana cara yang dapat digunakan dalam masalah tersebut dan bagaimana cara membuat hasil
laporan dari penyelesaian kasus tersebut. Lebih lanjut berikut adalah karakteristik pembelajaran dengan metode
Problem Based Learning menurut Rusman 2010: 232 : 1 permasalahan menjadi starting point dalam pembelajaran.
2 permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada di dunia nyata yang tidak terstruktur.
3 permasalahan membutuhkan perspektif ganda. 4 permasalahan menantang pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, sikap dan
kompetensi yang kemudian membutuhkan identifikasi kebutuhan belajar dan bidang baru dalam belajar.
5 belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama. 6 pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaannya, dan
evaluasi sumber informasi merupakan proses esensial dalam Problem Based Learning.
7 belajar adalah kolaboratif, komunikaitf, dan kooperatif.
8 pengembangan keterampilan inquiri dan pemecahan masalah sama pentingnya dengan penguasaan ini pengetahuan untuk mencari solusi dari sebuah
permasalahan. 9 Problem Based Learning melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa
dan proses belajar. Keterlibatan siswa dalam Problem Based Learning tersebut meliputi
kegiatan kelompok dan kegiatan perorangan. Dalam hal ini guru hanya berperan hanya sebagai fasilitator sedangakan pusat pembelajaran berada pada siswa yang
dibebaskan untuk menentukan cara mengatasi permasalahan.
c. Fungsi masalah dalam Problem Based Learning