15
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kepercayaan Diri
1. Pengertian Kepercayaan Diri
Ada beberapa definisi kepercayaan diri yang telah dikemukakan oleh para ahli. Dalam buku Adolescence : Perkembangan Remaja karangan John
Santrock, kepercayaan diri diartikan sebagai dimensi evaluatif yang menyeluruh dari diri 2003 : 336. Sedangkan menurut Thantaway dalam
kamus istilah Bimbingan dan Konseling, kepercayaan diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada
dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan. Walgito Asmadi Alsa 2006:48 menjelaskan bahwa kepercayaan diri
adalah kepercayaan seseorang pada kemampuan yang ada dalam dirinya. Loekmono Asmadi Alsa 2006:48 mengemukakan bahwa kepercayaan diri
tidak terbentuk dengan sendirinya melainkan berkaitan dengan kepribadian seseorang. Kepercayaan diri dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berasal dari
dalam individu sendiri, norma dan pengalaman keluarga, tradisi, kebiasaan dan lingkungan sosial atau kelompok dimana keluarga itu berasal.
Menurut Martini dan Adiyanti Asmadi Alsa 2006:48 kepercayaan diri diartikan sebagai suatu keyakinan seseorang untuk mampu berperilaku
sesuai dengan yang diharapkan dan diinginkan. Sedangkan menurut Marko Santoso dkk, 2005:55 Kepercayaan diri juga merupakan penilaian
16
seseorang terhadap kemampuan dirinya dan perasaan menyeluruh comprehensive sense atas kemampuan, efektivitas dan juga kekuatan yang
terdapat dalam diri seseorang dalam mencapai suatu tujuan yang diharapkan. Menurut Amitya Kumara 1988:8 Kepercayaan diri adalah sikap
bebas merdeka, tidak mementingkan diri sendiri, toleran dan memiliki ambisi. Jadi orang yang sangat percaya diri, dia yakin akan kemandiriannya,
karena ia cukup yakin pada dirinya, dia tidak akan secara berlebihan mementingkan dirinya sendiri yang akan mengarah ke congkak, cukup
toleran dan selalu optimis. Tidak perlu baginya untuk melakukan kompensasi dari keterbatasannya.
Sedangkan menurut Lauster Asmadi Alsa, 2006:48 kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau perasaan yakin atas kemampuan diri sendiri
sehingga orang yang bersangkutan tidak terlalu cemas dalam tindakan- tindakannya, merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang sesuai keinginan
dan tangggung jawab atas perbuatannya, hangat dan sopan dalam berinteraksi dengan orang lain, memiliki dorongan prestasi serta dapat
mengenal kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Berdasarkan pemaparan para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa kepercayaan diri atau self confidence adalah aspek kepribadian manusia yang berfungsi untuk mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya,
dan adanya sikap individu yakin akan kemampuannya sendiri untuk bertingkah laku sesuai dengan yang diharapkannya, sebagai suatu perasaan