Pengujian Hipotesis HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
78
Kepercayaan diri sangat penting dalam diri siswa karena kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau perasaan yakin atas kemampuan diri sendiri sehingga
orang yang bersangkutan tidak terlalu cemas dalam tindakan-tindakannya, merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang sesuai keinginan dan tangggung
jawab atas perbuatannya, hangat dan sopan dalam berinteraksi dengan orang lain, memiliki dorongan prestasi serta dapat mengenal kelebihan dan kekurangan diri
sendiri. Lauster dalam Asmadi Alsa, 2006:48 menggambarkan orang yang mempunyai kepercayaan diri memiliki ciri-ciri percaya pada kemampuan sendiri,
bertindak mandiri dalam mengambil keputusan, memiliki rasa positif terhadap diri sendiri dan berani mengungkapkan pendapat. Kepercayaan diri sebagai
keberhasilan untuk menyesuaiakan diri dengan lingkungan sosialnya. Semua tujuan itu akan terlaksana jika siswa kelas X SMK N 1 Kalasan mempunyai
kepercayaan diri yang cukup karena jika tidak ada rasa percaya diri seorang siswa tidak dapat mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya dan menjadi
manusia yang utuh dalam kehidupan bermasyarakat. Kepercayaan diri akan memperkuat motivasi dalam mencapai sebuah keberhasilan, karena semakin
tinggi kepercayaan terhadap kemampuan diri sendiri, semakin kuat pula semangat untuk menyelesaikan segala pekerjaannya dan menyesuaian diri
dengan lingkungan sosialnya. Dalam penyesuaian sosial, diketahui bahwa 4,4 atau 4 siswa dari 90
siswa memiliki skor penyesuaian sosial dalam kategori tinggi. 66,7 atau 60 siswa dari 90 siswa memiliki skor penyesuaian sosial dalam kategori sedang dan
79
untuk 28,9 atau 26 siswa dari 90 siswa memiliki skor penyesuaian sosial dalam kategori rendah. Dengan demikian dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa
memiliki penyesuaian sosial yang sedang. Berdasarkan hasil analisa di atas bahwa tingkat penyesuaian sosial siswa kelas X adalah berbeda-beda. Seorang
siswa di dalam perkembangan selanjutnya diharapkan semakin lama semakin meningkatkan penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial dan dapat memenuhi
harapan sosial sesuai dengan perkembangan usia mereka, sehingga ia mampu memikul tanggung jawab yang ada sesuai dengan usianya. Selain itu tingkat
penyesuaian sosial siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor pola asuh orang tua dan faktor lingkungan di mana ia tinggal.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Hurlock 1978:228 bahwa pola perilaku sosial yang dikembangkan di rumah yang buruk akan menyebabkan
kesulitan dalam penyesuaian diri dimasyarakat dan juga sebaliknya, perilaku sosial yang baik di rumah dalam penyesuaian sosial tidak ada hambatan. Dengan
memberikan model perilaku yang baik untuk ditiru dilingkungan rumah akan mempermudah penyesuaian di luar rumah. Dengan belajar dari pengalaman yang
menyenangkan akan memberi motivasi dalam penyesuaian sosial, dan untuk belajar melakukan penyesuaian sosial yang baik, bimbingan orang tua sangat
diperlukan untuk dapat melakukan penyesuaian sosial yang baik. Menurut Hurlock 1980:194, remaja dalam hal ini siswa salah satu tugas
perkembangannya adalah mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya, baik pria maupun wanita. Dalam penyesuaian sosial, remaja ingin