Menulis Write Tahap-tahap dalam pelaksanaan model TTW Think, Talk, Write

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id c. Dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan. d. Membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar. e. Dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata riil. f. Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir. Hal ini berguna untuk proses pendidikan jangka panjang.

5. Kekurangan

a. Penilaian yang diberikan didasarkan kepada hasil kerja kelompok. Namun demikian, guru perlu menyadari, bahwa sebenarnya hasil atau prestasi yang diharapkan adalah prestasi setiap individu siswa. b. Keberhasilan model pembelajaran kooperatif dalam upaya mengembangkan kesadaran berkelompok memerlukan periode waktu yang cukup panjang. c. Walaupun kemampuan bekerjasama merupakan kemampuan yang sangat penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktivitas dalam kehidupan yang hanya didasarkan kepada kemampuan secara individual. Oleh karena itu idealnya melalui model pembelajaran kooperatif selain siswa belajar bekerja sama, siswa juga harus belajar bagaimana membangun kepercayaan diri. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. Metode Penelitian

Metode penelitian senantiasa dibutuhkan di dalam suatu penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Tujuan penelitian sendiri secara umum ada tiga macam, yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan. Sedangkan, kegunaannya adalah untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah. Berdasarkan hal tersebut maka dapat dikemukakan bahwa, metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan 1 . Metode penelitian yang digunakan adalah classroom action research atau penelitian tindakan kelas. Model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Kurt Lewin yang terdiri dari empat tahapan, yaitu: a perencanaan planning, b tindakan acting, c pengamatan observing, dan d 1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R D, Bandung: Alfabeta, 2010 hal 6. 39 42 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id refleksi reflecting. Hubungan keempat tahapan tersebut dipandang sebagai siklus yang dapat digambarkan sebagia berikut: Gambar 3.1 : Siklus PTK model Kurt Lewin 2 2 Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Prestasi Pustakaraya, 2011 hal 30. PERENCANAAN Planning TINDAKAN Acting PENGAMATAN Observing REFLEKSI Reflecting PERENCANAAN Planning TINDAKAN Acting PENGAMATAN Observing REFLEKSI Reflecting TERUS-MENERUS S IKL US I S IKL US I I