5
C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini, identifikasi masalah dibatasi pada kemampuan membaca permulaan pada anak masih rendah, dan permainan tangga literasi
belum digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca pada anak kelompok B.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : bagaimana meningkatkan
kemampuan membaca permulaan anak melalui permainan tangga literasi pada kelompok B2 di RA Raudhatul Athfal Al-Baraakah ?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dijabarkan di atas, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca
permulaan pada anak kelompok B2 melalui permainan tangga literasi di RA Raudhatul Athfal Al-Baraakah.
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat dalam pendidikan baik secara langsung maupun
tidak langsung. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi anak Meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak kelompok B2 di
RA Raudhatul Athfal Al-Baraakah.
6
2. Bagi guru Memberikan masukan kepada guru salah satu cara meningkatkan
kemampuan membaca permulaan melalui permainan tangga literasi. 3. Bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran disekolah dan menciptakan output anak yang lebih berkualitas.
G. Definisi Operasional
1. Anak kelompok B2 RA Al-Baraakah
Anak kelompok B berada pada rentang usia 5-6 tahun di kelompok B2 RA Raudhatul Athfal Al-Baraakah.
2. Kemampuan Membaca Permulaan Dalam penelitian ini, kemampuan membaca permulaan anak adalah suatu
tahap awal yang dilakukan oleh anak untuk memperoleh kecakapan membaca, yaitu tahap dimana anak memiliki kemampuan membaca gambar, mengenal
tulisan sebagai simbol huruf dalam suara yang dikombinasikan dengan kata- kata. Dalam penelitian ini kegiatan membaca permulaan berupa membaca gambar,
menyebutkan huruf-huruf dan mengenal kata. 3. Permainan Tangga Literasi
Dalam penelitian ini permainan tangga literasi adalah permainan yang menggunakan papan berukuran 33 x 49 cm untuk anak-anak, dimainkan oleh 3-4
anak, berbentuk kotak-kotak secara berurutan yang berisikan gambar, huruf, kata, kalimat dan kartu kata, diawali dengan kotak mulai dan diakhiri dengan selesai.
lampiran 19 hal 125.
7
BAB II KAJIAN TEORI
A. Tahapan Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini
Perkembangan bahasa sebagai salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki anak sesuai dengan usia dan karakteristik perkembangannya. Menurut
Hadis dalam Suhartono 2005: 48 perkembangan bahasa anak adalah pemahaman dan komunikasi melalui kata, ujaran, dan tulisan. Pemahaman kata-kata yang
dikomunikasi melalui ujaran berupa aktivitas mendengarkan dan berbicara, sedangkan mengkomunikasikan kata-kata melalui kegiatan berbentuk membaca
dan menulis.
Perkembangan bahasa termasuk bicara anak menurut Stenberg 1982 dan Gleason 1985 dibagi dalam 3 tahap. Pertama perkembangan prasekolah
yaitu perkembangan yang diawali melalui ujaran dengan kata-kata yang bermakna, Kedua perkembangan kombinatori yaitu anak sudah mampu
menggunakan bahasa dalam bentuk negatif, interogatif dan mampu menggabungkan preposisi menjadi satu kalimat tunggal. Ketiga perkembangan
masa sekolah yaitu perkembangan pragmatik, sematik, morfologi dan sintaksis Suhartono 2005: 48-52.
Perkembangan bahasa anak usia dini merupakan tahapan kemampuan anak mulai kemampuan berbicara sampai dengan kemampuan memahami sebuah
pembicaraan dari orang lain. Menurut Soemiarti Padmonodewo 2003: 25 mengatakan perkembangan bahasa berkaitan dengan tata bahasa sedangkan
kemampuan berbicara merupakan ungkapan dalam bentuk kata-kata.
8
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian tahapan perkembangan bahasa anak usia dini adalah aktivitas mendengarkan dan berbicara
melalui kata-kata berupa kegiatan membaca dan menulis. Dalam penelitian ini tahapan perkembangan bahasa anak usia dini dapat dilakukan dengan membaca
melalui kegiatan dalam permainan.
B. Tahap -Tahap Membaca Anak Usia Dini
Pembelajaran bahasa untuk anak usia dini diarahkan pada kemampuan berkomunikasi, baik secara lisan maupun tertulis simbolis. Untuk memahami
bahasa simbolis, anak perlu belajar membaca dan menulis. Dalam mengajarkan membaca perlunya mengetahui tahap-tahap perkembangan anak. Secara umum
tahap-tahap perkembangan anak dapat dibagi dalam beberapa rentang usia, yang masing-masing menunjukkan ciri-ciri tersendiri. Menurut Steinberg dalam
Ahmad Susanto 1982: 28 mengatakan bahwa, kemampuan membaca anak usia dini dapat dibagi atas empat tahap perkembangan sebagai berikut; a tahap
timbulnya kesadaran; b tahap membaca gambar; c tahap pengenalan bacaan; d tahap membaca lancar. Tahap timbulnya kesadaran adalah tahap dimana anak
mulai belajar menggunakan buku, menyadari bahwa buku penting bagi dirinya, melihat dan membolak-balikkan buku, kadang-kadang anak membawa buku
kesukaannya kemana-mana. Tahap membaca gambar yaitu tahap dimana anak mulai melibatkan diri dalam kegiatan membaca, berpura-pura membaca buku,
memberi makna pada gambar, menggunakan bahasa buku walaupun tidak sesuai dengan tulisan yang tertera di buku. Anak sudah menyadari bahwa buku memiliki
karakteristik seperti ada judulnya, halaman, huruf, kata dan kalimat, serta tanda