Teknik Analisis Data Indikator Keberhasilan
46
Pengamatan dilakukan saat pembelajaran mengembangkan bahasa terutama
membaca permulaan, pada anak kelompok B2 RA Al-Baraakah Ngaglik Sleman.
Kegiatan yang diamati merupakan pembelajaran dari awal sampai akhir, yaitu dimulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Tema yang
digunakan adalah diri sendiri dengan sub tema panca indra. Kegiatan awal berupa shalat dhuha, berbaris, ber
do’a beserta hafalan surat-surat pendek, hafalan hadist, dan apersepsi. Guru menjelaskan tentang tema dan kegiatan yang akan dilakukan
hari ini. Pada kegiatan inti pertama mewarnai gambar anggota tubuh, kegiatan kedua meronce kalung dari mainan rantai yang disediakan guru. Dan kegiatan
ketiga anak diminta untuk menyusun puzzle kata, dengan cara menghubungkan gambar dengan kata secara bergantian. Setelah kegiatan menyusun puzzle selesai
anak boleh memilih kegiatan selanjutnya yang belum dilakukan. Kegiatan observasi dilakukan selama tiga kali dalam pembelajaran, karena waktu yang
terbatas. Kegiatan observasi dilakukan di sela-sela pembelajran.
Di bawah ini adalah tabel hasil kemampuan membaca permulaan anak kelompok B2 di RA Raudhatul Athfal Al-Baraakah Sariharjo Ngaglik Sleman.
Kemampuan yang diamati yaitu membaca gambar, menyebutkan huruf-huruf dan
menyebutkan kata.
Tabel 4. Rekapitulasi Data Kemampuan Membaca Permulaan Saat Kondisi Awal
No Indikator
Persentase
1 Membaca gambar
46,25 2
Menyebutkan huruf-huruf 36,25
3 Menghubungkan kata dengan gambar
30,00 Rata-rata hasil sebelum dilakukan siklus
37,55
Indikator Keberhasilan 75,00
47
Dari tabel yang disajikan pada halaman sebelumnya hasil rata-rata kelas sebelum dilakukan siklus sebesar 37,55. Dan indikator keberhasilan yang
diharapkan sebesar 75,00. Hasil observasi kemampuan membaca permulaan saat kondisi awal, pada indikator membaca gambar terdapat 3 anak dengan skor 1
sebesar 15, pada skor 2 terdapat 17 anak sebesar 85. Pada indikator menyebutkan huruf terdapat 11 anak dengan skor 1 sebesar 55, 9 anak dengan
skor 2 sebesar 45. Pada indikator menghubungkan gambar dengan kata terdapat 16 anak pada skor 1 sebesar 80, 4 anak pada skor 2 sebesar 20. Dari hasil di
atas, dapat dibagi dalam tiga kriteria yaitu kurang, cukup dan baik. Pada kriteria kurang terdapat 10 anak, pada kriteria cukup terdapat 10 anak.
Berdasarkan hasil data di atas, 10 anak masih berada pada kriteria kurang dan 10 anak pada kriteria cukup. Hasil tersebut belum sesuai dengan keberhasilan
pencapaian indikator membaca. Berdasarkan pengamatan saat pembelajaran, banyak anak yang ramai saat kegiatan belajar membaca. Dalam kegiatan
membaca media yang digunakan oleh guru berupa poster gambar yang di tempel dan papan tulis, kemudian anak-anak menyalin tulisan di buku masing-masing.
Kemampuan anak mengubungkan gambar dan kata masih rendah. Hal tersebut terlihat dari kesulitan anak dalam melengkapi kata yang bergambar pada LKA.
Kegiatan yang cenderung menggunakan LKA membuat anak merasa bosan, hal tersebut terlihat dari pengamatan, anak menyelesaikan kegiatan sambil mengobrol
dengan teman lain. Sehingga kegiatan tidak selesai pada waktunya. Suasana kelas kurang kondusif, karena banyak anak yang mengobrol ketika pembelajaran
berlangsung menggunakan LKA. lampiran 7 hal 101.
48
Gambar 3. Grafik Rekapitulasi Hasil Kemampuan Membaca Permulaan Anak Pada Kondisi Awal
Dari grafik di atas menunjukkan hasil kemampuan membaca permulaan anak di RA Al-Baraakah. Pada kondisi awal diperoleh persentase sebesar 37,55
dari 20 anak dengan perhitungan rata-rata kelas. Hasil tersebut belum mencapai target keberhasilan, karena target pencapaian kemampuan membaca anak,
dikatakan mencapai keberhasilan apabila memperolaeh hasil 75 dari jumlah anak. Maka diperlukan siklus berikutnya untuk dapat meningkatkan kemampuan
membaca permulaan pada anak. Agar mendapatkan hasil sesuai indikator yang diharapkan.