Dinilai dari kemampuan karyawan dalam berpikir secara orisinil dan berdasarkan inisiatif sendiri dalam menganalisis serta membuat keputusan
dalam penyelesaian masalah yang dihadapi.
10. Kecakapan Dinilai dari kecakapan karyawan dalam menyatukan dan menyelaraskan
bermacam-macam elemen yang terlibat di dalam penyusunan kebijaksanaan dan di dalam situasi manajemen.
11. Tanggung Jawab Kinerja karyawan juga dapat diukur dari kesediaan karyawan dalam
mempertanggungjawabkan pekerjaan dan hasil kerjanya, sarana dan prasarana yang dipergunakan serta perilaku kerjanya.
2.3 Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Karyawan
Menurut Spencer dalam Moeheriono, 2010: 8 hubungan antara kompetensi karyawan dengan kinerja adalah sangat erat dan penting sekali, relevansinya ada dan
kuat akurat, bahkan karyawan apabila ingin meningkatkan kinerjanya, seharusnya mempunyai kompetensi yang sesuai dengan tugas pekerjaannya
the right man on the
right job.
Ruky dalam Sutrisno, 2012: 209 berpendapat bahwa kompetensi terdiri dari sejumlah perilaku kunci yang dibutuhkan untuk melaksanakan peran tertentu untuk
menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian McClelland dalam Sutrisno, 2012: 209, menunjukkan bahwa kompetensi yang bersifat non-akademik, seperti kemampuan menghasilkan ide-ide
yang inovatif, management skills, kecepatan mempelajari jaringan kerja, dan
sebagainya berhasil memprediksi prestasi individu dalam pekerjaannya.
Penentuan tingkat kompetensi dibutuhkan agar dapat mengetahui tingkat prestasi yang diharapkan untuk kategori baik atau rata-rata. Penentuan kompetensi yang
dibutuhkan tentunya akan dapat dijadikan dasar bagi evaluasi kinerja. Oleh karenanya, pengelolaan sumber daya manusia harus dikelola secara benar dan
seksama agar tujuan dan sasaran organisasi dapat dicapai melalui pengelolaan sumber
daya manusia yang optimal.
Dengan adanya kompetensi, sumber daya manusia dilihat sebagai manusia dengan keunikannya yang perlu dikembangkan. Manusia dilihat sebagai aset yang
berharga. Dengan adanya kecendrungan tersebut, maka peran sumber daya manusia akan semakin dihargai terutama dalam hal kompetensi sumber daya manusia. Bounds
Pace dalam Sutrisno, 2012: 210 mengemukakan bahwa sumber daya manusia yang dihargai akan bekerja dengan sepenuh hati untuk memberikan yang terbaik bagi
organisasi.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Mapping Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Mapping Penelitian Terdahulu
No. Nama
PenelitiJudulTahun Metode Analisis
Data Hasil Penelitian
1. Anggia Sari
LubisAnalisis Pengaruh Budaya
Organisasi dan Kompetensi Sumber
Daya Manusia Terhadap Kinerja
Pegawai Pada Kantor Bank Indonesia
Medan2011 Metode analisis
data menggunakan
analisis regresi linear berganda
dibantu dengan software SPSS
versi
16.0.
1. Secara serempak dan parsial budaya
organisasi dan kompetensi sumber
daya manusia berpengaruh sangat
signifikan terhadap kinerja pegawai.
2. Secara serempak dan parsial
perencanaan karir dan pelatihan
berpengaruh sangat signifikan terhadap
kompetensi sumber daya manusia pada
Kantor Bank Indonesia Medan.
2. Aulia Afrianti
SiregarPengaruh Kompetensi Sumber
Daya Manusia Terhadap Kinerja
Pegawai Pada PDAM Tirtanadi Provinsi
Sumatera Utara Studi Kasus Pada Divisi
Keuangan dan Satuan Pengawas
Internal2011 Metode analisis
yang digunakan adalah analisis
deskriptif dengan menggunakan
regresi linear berganda.
Pengujian hipotesis
menggunakan uji F dan uji T.
Berdasarkan Uji Signifikan Simultan
Uji F yaitu secara serentak terdapat
pengaruh yang siginifikan dari
variabel-variabel kompetensi sumber
daya manusia terhadap variabel
kinerja pegawai pada PDAM Tirtanadi
Provinsi Sumatera
Universitas Sumatera Utara
Utara Studi Kasus Pada Divisi Keuangan
dan Satuan Pengawas Internal.
3. Santi
DarwinantiPengaruh Kompetensi Sumber
Daya Manusia Terhadap Kinerja
Karyawan Studi Pada PT Perkebunan
Nusantara III Deli Serdang-2 Sei Karang
Galang2010 Metode analisis
kuantitatif dengan menggunakan
teknik analisis data regresi linear
sederhana. Dari hasil uji korelasi
antara variabel x kompetensi sumber
daya manusia dan variabel y kinerja
karyawan diperoleh angka koefisien r
sebesar 0,63, yang berarti berada pada
kategori atau tingkat hubungan kuat atau
tinggi. Hal ini menunjukkan adanya
hubungan positifsearah, artinya
jika kompetensi sumber daya manusia
semakin tinggi maka kinerja yang
dihasilkan akan semakin tinggi pula.
4. Tri Umasari
LubisPengaruh Kompetensi Sumber
Daya Manusia Dan Kedisiplinan Terhadap
Kinerja Pegawai PT Perkebunan Sumatera
Utara2011 Metode analisis
data yang digunakan adalah
regresi linear berganda dibantu
dengan
software SPSS
versi 15.0. Pengujian hipotesis
menyatakan bahwa kompetensi sumber
daya manusia dan kedisiplinan
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja pegawai PT
Perkebunan Sumatera
Universitas Sumatera Utara
Utara. 5.
Wirda AyuningrumPengaruh
Kompetensi Sumber Daya Manusia
Terhadap Produktivitas Kinerja
Karyawan Di PT. PP. London Sumatera Tbk,
Medan2010 Metode analisis
yang digunakan adalah metode
kuantitatif dengan menggunakan
rumus korelasi Product Moment.
Hasil koefisien korelasi antara
kompetensi sumber daya manusia dengan
kinerja karyawan adalah 0,46. Artinya,
hubungan antara kedua variabel
tersebut positif.
Serta berdasarkan hasil uji signifikan
didapat t hitung t tabel atau 4,75
2,028 yang berarti terdapat hubungan
yang positif dan signifikan antara
kompetensi sumber daya manusia dengan
kinerja karyawan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN