4.3 Analisis Data
4.3.1 Hasil Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis dari penelitian ini, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik untuk memastikan bahwa alat uji
regresi linear sederhana dapat digunakan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi, maka alat uji statistik regresi linear sederhana dapat
dipergunakan.
4.3.1.1 Hasil Uji Normalitas
Tujuan pengujian normalitas data dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi, variabel bebas Kompetensi Sumber Daya Manusia dan variabel
terikat Kinerja Karyawan memiliki distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan mengamati penyebaran data pada sumbu
diagonal grafik. Metode yang dipakai adalah metode plot. Cara pengambilan
keputusannya pada metode plot adalah:
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka model garis regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Gambar 4.3
Hasil Uji Normalitas
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah
Pada Gambar 4.3 dapat dilihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas
dan tidak terjadi masalah normalitas. Dengan demikian maka model regresi hipotesis tersebut dapat memenuhi asumsi normalitas, sehingga hasil penelitian ini dapat
diterima dan dilanjutkan pada pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana.
Universitas Sumatera Utara
4.3.2 Koefisien Regresi Linear Sederhana
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS pada Tabel 4.34 maka dapat dirumuskan model persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut.
Y = a + bX
Y = 21,893 + 0,819X
Model persamaan regresi linear sederhana diatas dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Konstanta a = 21,893. Hal ini menunjukkan harga constant, dimana jika variabel bebas Kompetensi SDM = 0, maka variabel terikat Kinerja
Karyawan sebesar 21,893. 2. Koefisien regresi X = 0,819. Hal ini menunjukkan variabel Kompetensi
SDM bernilai positif sehingga menunjukkan adanya hubungan yang searah antara Kompetensi SDM terhadap Kinerja Karyawan. Dan jika
Tabel 4.34 Uji Regresi Sederhana
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant 21.893
4.561 4.800
.000 Kompetensi SDM
.819 .096
.696 8.566
.000 a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2013 Data Diolah
Universitas Sumatera Utara
variabel Kompetensi Sumber Daya Manusia dinaikkan sebanyak 1 kali maka variabel Kinerja Karyawan akan naik sebesar 0,819.
4.3.3 Uji Signifikansi Parsial Uji T
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel bebas Kompetensi SDM secara parsial terhadap variabel terikat Kinerja
Karyawan. Nilai t
hitung
akan dibandingkan dengan nilai t
tabel
. Nilai t
tabel
pada tingkat kesalahan α = 5 dengan derajat kebebasan df = n – k. Jumlah sampel n
adalah sebanyak 80 responden dan jumlah variabel penelitian k adalah sebanyak 2. Jadi, df = 80-2 = 78. Dengan demikian nilai t
tabel
= 0,05 ; 78 adalah sebesar 1,991.
Hasil pengolahan SPSS untuk Uji T dapat dilihat sebagai berikut.
Berdasarkan hasil pengolahan pada Tabel 4.35 maka dapat dijelaskan bahwa:
Tabel 4.35 Uji T Parsial
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant 21.893
4.561 4.800
.000 Kompetensi SDM
.819 .096
.696 8.566
.000 a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2013 Data Diolah
Universitas Sumatera Utara
1. Nilai t
hitung
variabel Kompetensi SDM adalah 8,566 dan nilai t
tabel
adalah 1,991 sehingga t
hitung
t
tabel
8,566 1,991 dan nilai sig 0,000 0,05. Kedua hal ini menunjukkan bahwa variabel Kompetensi Sumber Daya
Manusia berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan di Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara IV Persero Medan.
2. Karena t
hitung
t
tabel
8,566 1,991 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap variabel terikat Kinerja Karyawan. Hal ini sesuai dengan fakta
yang ditemukan oleh peneliti dilapangan, yaitu mayoritas responden memberikan tanggapan ataupun respon yang baik terhadap kuesioner yang
penulis sebarkan.
4.3.4 Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi R
2
digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika Koefisien Determinasi R
2
semakin besar mendekati satu menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y dimana 0 R
2
1. Sebaliknya, jika R
2
semakin kecil mendekati nol, maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil
terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.36 Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
.696
a
.485 .478
3.29037 a. Predictors: Constant, Kompetensi Sumber Daya Manusia
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2013 Data Diolah
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.36 maka dapat dijelaskan
bahwa: 1. R = 0,696 berarti hubungan antara variabel Kompetensi Sumber Daya Manusia
terhadap variabel Kinerja Karyawan sebesar 0,696 yang artinya hubungan variabel Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap variabel Kinerja Karyawan
dapat dikatakan “erat”. Seperti ditunjukkan oleh Tabel 4.37 berikut.
Tabel 4.37 Hubungan Antar Variabel
Nilai Interpretasi
0.0 – 0.19 Sangat Tidak Erat
0.2 – 0.39 Tidak Erat
0.4 – 0.59 Cukup Erat
0.6 – 0.79 Erat
0.8 – 0.99 Sangat Erat
Sumber: Situmorang 2008: 113
Universitas Sumatera Utara
2. Nilai R square R
2
sebesar 0,485, hal ini berarti 48,5 variabel Kompetensi Sumber Daya Manusia dapat menjelaskan variabel Kinerja
Karyawan. Sedangkan sisanya sebesar 51,5 dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini, seperti
kompensasi, motivasi, peluang pengembangan karier, dan sebagainya.
4.4 Pembahasan