Pada umumnya anak penderita autis bisa juga dilihat dari perilaku, stimulasi diri, suasana, dan pikiran Handojo, 2003: 17.
1. Perilaku : berperilaku berlebihan Hiperaktif dan berperilaku kekurangan
hipoaktif. 2.
Stimulasi Diri : adanya suatu perilaku stimulasi diri untuk melakukan gerakan yang diulang-ulang, seperti berjalan bolak-balik, geleng-geleng kepala dan
berputar-putar. 3.
Suasana : tidak suka pada perubahan yang akan cenderung membuat anak penderita autis emosi
4. Pikiran : adanya suatu preokupasi yang sangat tebatas pada suatu pola pikiran,
seperti duduk termangu dengan tatapan kosong.
2.5.3 Faktor Penyebab Autis
Tidak seperti penyakit lain yang mudah diketahui, autis belum diketahui pasti penyebabnya. Pada autis tidak jelas adanya kuman, parasit, protozoa, maupun virus
sebagai penyebab munculnya gejala-gejala. Gejala autis biasanya muncul saat umur 1,5 – 2 tahun. Ketika anak bisa saja
berkembang normal, tetapi kemudian perkembangannya berhenti dan mereka mengalami kemunduran. Banyak faktor yang diduga sebagai pemicu munculnya
gejala autis. Berikut beberapa dugaan penyebab autis dan diagnosis medisnya : 1.
Gangguan susunan saraf pusat Ditemukan adanya kelainan pada susunan saraf pusat pada beberapa
tempat di dalam otak anak autis. Pada anak autis terdapat pengurangan jumlah sel purkinje di dalam otak. Akibatnya, produksi serotonin kurang yang
menyebabkan kacaunya proses penyaluran informasi antar otak. Selain itu
Universitas Sumatera Utara
juga ditemukan ada kelainan struktur pada pusat emosi di dalam otak sehingga emosi anak autis sering terganggu.
2. Gangguan pada metabolisme
Ada hubungan antara gangguan pencernaan dengan gejala autis. Suntikan sekretin dapat membantu mengurangi gangguan pencernaan.
3. Peradangan dinding usus
Pada sejumlah anak penderita gangguan autis pada umumnya memiliki pencernaan buruk dan ditemukan adanya peradangan usus. Diduga peradangan
tersebut disebabkan virus. 4.
Faktor genetika Hal yang paling umum gejala autis pada anak disebabkan oleh faktor
turunan. Ada beberapa gen yang terkait dengan autis. Namun gejala autis baru bisa muncul jika terjadi kombinasi banyak gen. Bisa saja autis tidak muncul
meski anak membawa gen autis, jadi perlu faktor pemicu lain. 5.
Keracunan logam berat Belakangan ini banyak beredar makanan ringan dan mainan anak yang
mengandung bahan logam berat. kandungan logam berat ini diduga sebagai penyebab kerusakan otak pada banyak anak autis dengan ditemukannya
kandungan logam berat dan beracun pada banyak anak autis. Hal ini bisa saja terjadi karena sekresi logam berat dari tubuh terganngu secara genetik.
Kemungkinan lain anak autis bisa disebabkan keracunan merkuri. Namun keracunan merkuri pada anak-anak autis masih dapat ditanggulangi dengan
melakukan terapi kelasi merkuri dikeluarkan dari otak dan tubuh mereka. Sunar, Dwi, 2007: 228.
Universitas Sumatera Utara
2.5.4 Perilaku Anak Autis