Gangguan Disintegrasi Anak Sindrom Asperger

a.bicara terlambat atau sama sekali tidak berkembang b.bila bisa bicara, bicaranya tidak dipakai untuk komunikasi c.sering menggunakan bahasa yang aneh dan diulang-ulang d.cara bermain kurang variatif, kurang imajinatif dan kurang bisa meniru. 3. pola perilaku serta minat dan kegiatan yang terbatas dan berulang 4. cara bermain yang simbolik dan imajinatif 5. hiperaktif dan hipoaktif

3. Sindrom Rett

Sindrom Rett adalah gangguan neurologis syaraf. Awalnya perkembangan anak normal. Tetapi setelah 5 bulan sampai 30 bulan perkembangannya menurun. Kemampuan untuk melaksanakan kegiatan berkurang. Ciri autis muncul, komunikasi dan sosialisasi dan perilaku streotipe kadang disertai ganggguan motorik. Kriteria Syndrom rett, yaitu : 1. Regresi yang menyeluruh dan berat pada anak perempuan jarang sekali pada anak laki-laki 2. Menimbulkan retardasi mental yang berat 3. Gangguan berbahasa, bahkan sama sekali tidak dapat berbahasa 4. Gangguan pada fungsi tangan timbul gerakan-gerakan tangan di depan seperti memerasbertepuk tangan yang terus menerus 5. Deficit neurologik lainnya.

4. Gangguan Disintegrasi Anak

Gannguan disintegrasi anak merupakan gangguan yang melibatkan hilangnya keterampilam yang telah dikuasai anak setelah satu periode perkembangan normal pada tahun pertama. Gangguan ini biasa muncul pada Universitas Sumatera Utara anak laki-laki. Perkembangan normal anak terjadi hanya pada tahun pertama, setelah itu secara signifikan keterampilan yang telah dimiliki seperti pemahaman, penggunaan bahasa dan yang lainnya menghilang. Selain itu juga terjadi keabnormalan fungsi yang tampak pada gangguan komunikasi, serta minat dan aktifitas yang sempit. Kriteria gangguan disintegrasi anak : 1. Perkembangan awal biasanya normal, termasuk bicaranya 2. Terjadi regresi yang berat antara usia 2-10 tahun yang meliputi fungsi bahasa, sosialisasi, kognitif dan kemampuannya dalam keterampilan sehari-hari.

5. Sindrom Asperger

Gangguan Asperger adalah bentuk yang lebih ringan dari gangguan perkembangan pervasive. Ditunjukkan dengan penarikan diri dari interaksi sosial serta perilaku yang streotip, namun tanpa disertai keterlambatan yang signifikan pada aspek bahasa dan kognitif. Asperger mirip dengan autis infantile dalam hal interaksi sosial yang kurang. Kriteria Sindrom Aperger yaitu : 1. Biasanya didiagnosis sat usia ≥ 6 tahun 2. Sulit berteman, interaksi sosial sangat kurang 3. Sulit membaca berkomunikasi dengan cara non verbal isyarat missal ekspresi wajah 4. Sulit memahami bahwa orang lain dapat mempunyai pikiran atau perasaan yang berbeda dari dirinya. 5. Perilaku yang kaku dengan minat yang terbatas. Universitas Sumatera Utara Pada umumnya anak penderita autis bisa juga dilihat dari perilaku, stimulasi diri, suasana, dan pikiran Handojo, 2003: 17. 1. Perilaku : berperilaku berlebihan Hiperaktif dan berperilaku kekurangan hipoaktif. 2. Stimulasi Diri : adanya suatu perilaku stimulasi diri untuk melakukan gerakan yang diulang-ulang, seperti berjalan bolak-balik, geleng-geleng kepala dan berputar-putar. 3. Suasana : tidak suka pada perubahan yang akan cenderung membuat anak penderita autis emosi 4. Pikiran : adanya suatu preokupasi yang sangat tebatas pada suatu pola pikiran, seperti duduk termangu dengan tatapan kosong.

2.5.3 Faktor Penyebab Autis