1. Bagaimana kelayakan teknis dan finansial agroindustri kedelai skala rumah tangga produk tahu dan kecap manis air kelapa.
2. Berapa besar nilai tambah kedelai setelah diolah menjadi produk tahu dan kecap manis air kelapa.
3. Bagaimana prospek usaha agroindustri kecap manis dibandingkan produk tahu yang saat ini diproduksi.
1.3. Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk : 1. Menganalisis kelayakan teknis dan finansial agroindustri kedelai untuk
produk tahu dan kecap manis air kelapa. 2. Menghitung besarnya nilai tambah kedelai setelah diolah menjadi tahu dan
kecap manis air kelapa. 3. Mengetahui prospek usaha agroindustri produk tahu dan produk kecap
manis air kelapa.
1.4. Kontribusi Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah pemecahan masalah pembangunan terutama dalam pengembangan agroindustri pedesaan sebagai
berikut : 1. Mengetahui kelayakan teknis, finansial dan nilai tambah agroindustri tahu.
2. Mengetahui kelayakan teknis, finansial dan nilai tambah agroindustri kecap manis dari air kelapa dan kedelai skala rumah tangga.
3. Mendukung pengembangan usaha kecap manis dari air kelapa dan kedelai sebagai pemanfaatan limbah air kelapa sekaligus diversifikasi produk
agroindustri kedelai di Provinsi Riau. 4
4. Merumuskan saran terkait pengembangan agroindustri skala rumah tangga menuju perbaikan kesejahteraan petani kedelai dan pelaku agroindustri.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Agroindustri Pangan
Pangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kesehatan masyarakat, karena seluruh anggota masyarakat tanpa kecuali merupakan
konsumen pangan. Pertimbangan tentang daya terima atau akseptabilitas pangan harus digunakan dalam membuat perencanaan untuk penyediaan bahan pangan.
Faktor-faktor yang menentukan kualitas pangan dapat ditinjau dari beberapa aspek, diantaranya aspek kelezatan, kandungan zat gizi dalam pangan, dan aspek
kesehatan mayarakat. Terutama aspek kualitas yang bersifat alami dan yang secara efektif membimbing kita dalam mencapai kondisi sehat Cahyadi, 2007
Agroindustri pangan berperan penting dalam mendukung pembangunan dan memiliki nilai strategis karena: 1 terkait kebutuhan utama manusia,
2 terkait pengembangan industri rumah tangga home industry lokal pedesaan dan penyerapan tenaga kerja. Dalam jangka waktu 1990 – 2000, industri pangan
skala kecil dan rumah tangga meningkat 4,6 persen dari 602.168 menjadi 877.650 industri Mangunwidjaja dan Sailah, 2005. Hanya saja berdasarkan penelitian
GAPMMI Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan dan Minuman, industri pangan skala UKM menghadapi kendala diantaranya tidak adanya kemajuan
produk karena tidak ada riset, dan keterbatasan pendidikan Darmawan dan Masroh, 2004.
Agroindustri pangan sebagai bagian agroindustri skala kecil memiliki ciri: 1 berbasis pada sumberdaya lokal, 2 dimiliki dan dilaksanakan oleh
masyarakat lokal, 3 menerapkan teknologi lokal sehingga dapat dilaksanakan 6
oleh tenaga lokal, dan 4 tersebar dalam jumlah banyak sehingga merupakan sarana pemerataan Sandra, 2005. Maka untuk melibatkan petani kecil dalam
agroindustri harus memanfaatkan produk pertanian petani secara maksimal, dan langsung dilakukan petani atau kelompok tani.
2.2. Agroindustri Kedelai