Analisis Nilai Tambah Kelayakan Usaha 1. Aspek Teknis

tidak memberikan kerugian kepada podusen. Break Event Point adalah suatu alat análisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar beberapa variabel di dalam kegiatan perusahaan, seperti luas produksi atau tingkat produksi yang dilakukan, biaya-biaya yang dikeluarkan serta pendapatan yang diperoleh oleh pelaku agroindustri dari setiap kegiatan produksinya. Berdasarkan tabel 9, untuk produk tahu diperoleh BEP untuk unit produksi sebesar 468,9 kg. Artinya agroindustri ini baru dikatakan memberikan keuntungan jika telah memproduksi tahu sebesar 468,9 kg. Sementara BEP berdasarkan unit rupiah untuk produk tahu diperoleh ketika penerimaan didapat sebesar Rp 3.730.106. Tabel 9. Analisis Titik Impas Agroindustri Kedelai Sri Rezeki No Uraian Nilai Tahu Kecap manis 1 Biaya Tetap Rp 1.753.150 1.529.490 2 Biaya Tidak Tetap Rp 3.877.500 9.667.000 3 Harga Jual Rp 8.000 14.000 4 Jumlah Produksi Kg 910 987,5 5 Penerimaan Rp 7.280.000 13.825.000 6 BEP unit produksi Kg 468,9 363,2 7 BEP rupiah Rp 3.730.106 4.634.818 Sumber: Data Olahan, 2010. Dari tabel 9 juga diperoleh BEP unit produksi untuk produk kecap manis air kelapa yaitu sebesar 363,2 yang maksudnya bahwa usaha agroindustri kecap manis air kelapa akan mendatangkan keuntungan ketika telah berproduksi minimal 363,2 kg. Dari BEP berdasarkan unit rupiah yang memperoleh Rp 4.634.818 mengandung makna bahwa usaha tersebut akan mangalami titik impas ketika penerimaan yang diperoleh minimal Rp 4.634.818.

4.5.4. Analisis Nilai Tambah

Nilai tambah adalah selisih antara total nilai produk jadi dengan total nilai bahan baku dan total nilai bahan penunjang lainnya. Perhitungan nilai tambah tersebut akan berhubungan dengan penentuan harga jual produk yang dihasilkan. Untuk menghasilkan 910 kg tahu, diperlukan bahan baku berupa kacang kedelai sebanyak 500 kg. Hal ini diliat dari faktor konversi yang menunjukkan 1,82 yang berarti bahwa dengan penambahan 1 kg kedelai maka akan menghasilkan 1,82 kg tahu. Berbeda dengan kecap manis air kelapa dimana dengan penambahan 1 kg kedelai maka akan menghasilkan 1,18 kg kecap manis air kelapa. Penggunaan tenaga kerja untuk melakukan aktivitas produksi yaitu selama satu bulan. Hal ini dilakukan karena kegiatan produksi terus berjalan setiap hari karena adanya permintaan pasar akan produk tahu. Koefisien tenaga kerja diperoleh dari hasil pembagian tenaga kerja dengan bahan baku yang tersedia. Dimana untuk tahu diperoleh koefisiennya 20 0,2 HOKKg, sementara untuk kecap manis air kelapa yaitu 12 0,12 HOKKg. Upah rerata tenaga kerja untuk produksi tahu sama dengan untuk produksi kecap manis air kelapa sebesar Rp 15.000. Hal ini dilakukan karena ingin melihat kelayakan kecap manis air kelapa dengan keadaan yang ada pada agroindustri tahu. Nilai produk diperoleh dari perkalian faktor konversi dengan harga produk tahu yaitu Rp 14.560, sementara untuk kecap air kelapa diperoleh harga Rp 16.520. Sementara nilai tambah tahu yaitu 6.298,7 diperoleh dari pengurangan nilai produk, harga bahan baku dan nilai input lain. Sementara untuk kecap manis air kelapa yaitu senilai 4.872,6. 43 Rasio nilai tambah yaitu persentase perbandingan nilai tambah dengan nilai produk. Dari analisis diperoleh rasio nilai tambah tahu yaitu 43,26 dan untuk kecap manis air kelapa yaitu 29,5 dari setiap nilai produknya. Tabel 10. Analisis Nilai Tambah Agroindustri kedelai Sri Rezeki No Variabel Nilai symbol Tahu Kecap manis air kelapa I OUTPUT, INPUT DAN HARGA 1. Produk kgbulan A 910 987,5 2. Bahan baku kgbulan B 500 832,5 3. Tenaga kerja HOK bulan C 100 100 4. Faktor konversi 12 A B = M 1,82 1,18 5. Koefisien tenaga kerja 32 C B = N 0,2 0,12 6. Harga produk Rp kg produk D 8.000 14.000 7. Upah rata-rata Rp HOK E 15.000 15.000 II PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN RpBulan Bahan Baku 8. Harga bahan baku Rp kg F 6.900 200 9. Nilai input lain Rpkg bahan baku G 1.361,3 11.447,4 10 Nilai produk 4 x 6 Rpkg M X D = K 14.560 16.520 11. a. Nilai tambah 10-8-9 Rpkg K – F – G = L 6.298,7 4.872,6 b. Rasio nilai tambah 11a10 L K = H 43,26 29,5 12. a. imbalan tenaga kerja5x7Rpkg N X E = P 3.000 1.800 b. bagian tenaga kerja 12a11a P L = Q 47,63 36,94 13. a. keuntungan 11a – 12a L – P = R 3.298 3.072,6 b. tingkat keuntungan 13a11a R L = O 52,37 63,05 III BALAS JASA FAKTOR PRODUKSI 14 Marjin Rpkg a. pendapatan tenaga kerja 12a14 K – F = S 7.660 16.320 P S = T 39,16 11,02 b. sumbangan input lain 914 G S = U 17,77 70,14 c. keuntungan pengolah 13a14 R S = V 43,05 18,82 Sumber : Data Olahan 2010

4.6. Mutu Organoleptik