pengurangan pada bilangan bulat sehingga diharapkan hasil belajar pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat meningkat.
Berdasarkan uraian di atas, penulis berupaya untuk meningkatkan hasil belajar Matematika pada siswa kelas IV SD Negeri Sukowuwuh dengan
langkah melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Materi Penjumlahan dan Pengurangan pada
Bilangan Bulat dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Siswa Kelas IV SD Negeri Sukowuwuh”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi masalah-masalah dalam penelitian ini yaitu :
1. Pembelajaran Matematika siswa kelas IV SD Negeri Sukowuwuh masih menggunakan model pembelajaran yang kurang tepat,
2. Pembelajaran Matematika siswa kelas IV SD Negeri Sukowuwuh belum menggunakan alat peraga,
3. Perhatian siswa kelas IV SD Negeri Sukowuwuh dalam proses pembelajaran Matematika masih tergolong rendah,
4. Hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Sukowuwuh dalam pembelajaran Matematika pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
masih rendah.
4
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, peneliti memberikan batasan masalah sebagai ruang lingkup dari penelitian ini, yaitu
pembelajaran Matematika siswa kelas IV SD Negeri Sukowuwuh masih menggunakan model pembelajaran yang kurang tepat dan hasil belajar siswa
kelas IV SD Negeri Sukowuwuh dalam pembelajaran Matematika pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat masih rendah.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimanakah penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar Matematika materi Penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat pada siswa kelas IV SD Negeri
Sukowuwuh?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan Hasil belajar Matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat pada siswa
kelas IV SD Negeri Sukowuwuh dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD.
5
F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis
Dapat memberikan data atau informasi empiris bahwa hasil belajar matematika di SD dapat ditingkatkan dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa, untuk meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran Matematika pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat. b. Bagi guru, untuk dapat dijadikan sebagai sumber informasi dalam
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran Matematika.
c. Bagi kepala sekolah SD Negeri Sukowuwuh, dapat sebagai bahan masukan untuk disampaikan pada guru berkaitan dengan dapat
diperbaikinya proses pembelajaran khususnya dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada setiap pembelajaran
sehingga diharapkan hasil belajar siswa meningkat.
G. Definisi Operasional
Definisi operasional penelitian ini adalah: 1. Hasil belajar penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
Hasil belajar matematika merupakan perubahan yang terjadi pada siswa dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor setelah mendapatkan
6
pembelajarn Matematika. Sedangkan hasil belajar pada penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat merupakan tercapainya tujuan pembelajaran
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat oleh siswa berdasarkan Standar Kompetensi dan Kometensi Dasar.
Hasil belajar Matematika pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dalam penelitian ini adalah siswa mampu melakukan
operasi penjumalahan dan pengurangan bilangan bulat. 2. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan model pembelajaran yang menempatkan siswa ke dalam kelompok-kelompok
kecil. Menurut Isjoni 2007: 74, pada proses pembelajarannya, belajar kooperatif tipe STAD melalui lima tahapan yang meliputi tahap
penyampaian materi, tahap kegiatan kelompok, tahap tes individual, tahap penghitungan skor perkembangan individu, dan tahap pemberian
penghargaan kelompok. Kegiatan STAD yang peneliti lakukan di lapangan diawali dengan guru menyampaikan materi pelajaran, dilanjutkan dengan
siswa bekerja dalam kelompok yang terdiri dari empat sampai lima anggota. Selanjutnya setelah kegiatan kelompok dilakukan setiap siswa
mengerjakan kuis atau tes individual. Dalam mengerjakan kuis, setiap siswa bekerja secara individual. Setelah kuis, dilakukan penghitungan
skor, yaitu skor perkembangan individu, dan diakhiri dengan tahap pemberian penghargaan bagi tiap kelompok yang berprestasi.
7