Johnson dalam Isjoni, 2009: 28 mengatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah kegiatan belajar mengajar secara
kelompok-kelompok kecil, siswa belajar dan bekerja sama untuk sampai kepada pengalaman belajar, baik pengalaman individu maupun
pengalaman kelompok. Dari pengertian yang telah disampaikan beberapa ahli di atas
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang mengelompokkan siswa ke dalam kelompok-
kelompok kecil agar siswa dapat belajar dan bekerja sama dengan kemampuan maksimal yang mereka miliki untuk sampai kepada
pengalaman belajar, baik pengalaman individu maupun pengalaman kelompok.
2. Variasi Tipe Model Pembelajaran Kooperatif
Walaupun prinsip dasar pembelajaran kooperatif tidak berubah, terdapat beberapa variasi dari model tersebut, terdapat empat
pendekatan yang seharusnya merupakan bagian dari kumpulan strategi guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif, yaitu STAD,
Jigsaw, Investigasi Kelompok Teams Games Tournaments atau TGT, dan Pendekatan Struktural yang meliputi Think Pair Share TPS dan
Numbered Head Together Trianto, 2011: 67
33
F. Tinjaun tentang Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan
kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen.
Pembelajarannya diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan
kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok Trianto, 2011: 68. Slavin dalam Trianto, 2011: 68 menyatakan bahwa pada STAD
siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan 4-5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku.
Guru menyajikan materi pelajaran, dan kemudian siswa bekerja dalam tim, mereka memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai
pelajaran tersebut. Kemudian, seluruh siswa diberikan tes tentang materi tersebut, pada saat tes ini mereka tidak diperbolehkan saling membantu.
Johnson Johnson dalam Trianto, 2011: 57 menyatakan bahwa tujuan pokok belajar kooperatif tipe STAD adalah memaksimalkan
belajar siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun secara kelompok.
Tipe ini dikembangkan Slavin dan merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi di
antara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Hal
itu sesuai dengan pendapat Isjoni 2007: 70 yang menyatakan bahwa dengan menggunakan
model pembelajaran tipe STAD dalam
pembelajaran, siswa dapat termotivasi untuk belajar dengan baik dan membuat siswa bersemangat mengikuti pelajaran.
34
2. Tahap-tahap Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Menurut Slavin dalam Isjoni, 2009: 74, pada
proses pembelajarannya, belajar kooperatif tipe STAD melalui lima tahapan
yang meliputi: a. Tahap penyajian materi
Guru memulai dengan penyampaian indikator yang harus dicapai hari itu dan memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang materi
yang akan dipelajari. Dilanjutkan dengan memberikan apersepsi dengan tujuan mengkaitkan siswa terhadap materi prasarat yang telah
dipelajari, agar siswa dapat menghubungkan materi yang akan disajikan dengan pengetahuan yang telah dimiliki. Mengenai teknik
penyajian materi pelajaran dapat dilakukan secara klasikal. Lamanya presentasi dan berapa kali harus dipresentasikan bergantung pada
kekompleksan materi yang akan dibahas. Dalam mengembangkan materi pembelajaran perlu ditekankan
hal-hal sebagai berikut: 1 mengembangkan materi pembelajaran sesuai dengan apa yang akan dipelajari siswa dalam kelompok, 2
menekankan bahwa belajar adalah memahami makna, dan bukan hapalan, 3 memberikan umpan balik sesering mungkin untuk
mengontrol pemahaman siswa, 4 memberikan penjelasan mengapa jawaban pertanyaan itu benar atau salah, dan 5 beralih kepada materi
35