Variasi Tipe Model Pembelajaran Kooperatif

selanjutnya apabila siswa telah memahami permasalahan yang ada Isjoni, 2009: 75. b. Tahap kegiatan kelompoktim Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas. Fungsi utama dari tim adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, dan lebih khususnya lagi, adalah untuk mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik. Tim adalah bagian yang paling penting dalam STAD. Pada tiap poinnya, yang ditekankan adalah membuat anggota tim melakukan yang terbaik untuk tim, dan tim pun harus melakukan yang terbaik untuk membantu tiap anggotanya. Dalam setiap kelompoktim yang terdiri dari 4 atau 5 orang, tiap siswa diberikan lembar-lembar kerja siswa LKS berisikan tugas atau kegiatan yang harus dikerjakan berkaitan dengan materi pelajaran yang tadi guru jelaskan. Pada tahap kerja kelompok ini siswa akan berinteraksi dan saling membantu, mendiskusikan permasalahantugas yang harus mereka selesaikan. Hal yang paling penting dalam kegiatan kelompok adalah setiap siswa dalam kelompok dapat menguasai materi yang disampaikan oleh guru. Jika ada anggota yang belum menguasai, maka harus dibantu teman yang lain untuk mengusai materi tersebut. 36 Langkah-langkah kegiatan kelompok diantaranya: 1 Siswa mendapatkan LKS yang dibagi oleh guru. 2 Siswa dibimbing guru untuk bekerja sama mengerjakan LKS dalam kelompoknya masing-masing. 3 Siswa bekerja sama mengerjakan LKS dalam kelompoknya masing-masing. 4 Jika ada yang mengajukan pertanyaan, maka harus terlebih dahulu bertanya kepada teman sekelompok sebelum bertanya kepada guru. 5 Siswa mempresentasikan hasil kegiatan kelompok di depan kelas oleh wakil dari setiap kelompok secara bergantian. Setiap kelompok memeriksa sendiri hasil pekerjaanya serta memperbaiki jika masih ada kesalahan-kesalahan. c. Tahap tes individualkuis Setelah sekitar satu atau dua periode guru memberikan presentasi dan sekitar satu atau dua periode praktik tim kerja kelompok, para siswa akan mengerjakan kuis individual untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan belajar yang telah dicapai. Para siswa tidak diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan kuis, sehingga tiap siswa bertanggung jawab secara individual untuk memahami materinya. Kepada setiap individu, guru memberikan skor. Skor perolehan individu ini didata dan diarsipkan, yang akan digunakan pada perhitungan skor kelompok. 37 d. Tahap penghitungan skor perkembangan individu Penghitungan skor perkembangan individu dihitung berdasarkan skor awal. Skor awal yang dapat digunakan dalam kelas kooperatif adalah nilai ulangan sebelumnya. Skor awal ini berubah setelah ada kuis. Penghitungan skor perkembangan individu dimaksudkan agar siswa terpacu untuk memperoleh prestasi terbaik sesuai dengan kemampuannya. Adapun cara menghitung skor perkembangan individu adalah skor kuis dikurangi skor awal Armstrong dan Savage, 1994: 407 seperti terlihat pada tabel berikut: Tabel 1. Pedoman Penentuan Skor Perkembangan Individu Siswa Skor awal Skor kuis Skor perkembangan individu Raul 57 64 7 Lasandra 63 60 Joice 40 55 10 Larue 83 88 5 Samuel 75 95 10 Skor individu yang disumbangkan untuk kelompoknya adalah selisih antara skor awal dengan skor kuis. Skor maksimal yang dapat disumbangkan untuk kelompoknya adalah 10. Jika skor kuis lebih buruk dari skor awal maka skor yang disumbangkan untuk kelompoknya adalah 0. 38

Dokumen yang terkait

The Effectiveness Of Using Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Techniques in Teaching Reading

1 16 116

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

The Effectiveness Of Using The Student Teams Achievement Divisions (STAD) Technique Towards Students’ Understanding Of The Simple Past Tense (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Trimulia, Jakarta Selatan)

1 8 117

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PpEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) (mardani)

0 0 10