47
2.5 Studi Banding Proyek dengan Fungsi Sejenis
2.5.1 The Cabin Chiang Mai
Pusat rehabilitasi untuk ketergantungan alkohol dan obat-obatan ini terletak di sepanjang sisi Sungai Ping, Chiang Mai, Thailand. Dikelilingi oleh rerimbunan
pohon besar dan kebun-kebun tropis yang terawat dengan baik, pusat rehabilitasi ini mampu memberikan atmosfir baru bagi para pasien. Dengan berkapasitaskan 50
kamar, pusat rehabilitasi ini dirancang dengan kenyamanan dan kemewahan sebuah ressort. Fasilitas yang terdapat pada pusat rehabilitasi ini terdiri dari lounge
penerima Gambar 2.12, ruang-ruang terapi, ruang-ruang makan, kolam renang,
area fitness, kebun-kebun tropis, dan lapangan olahraga.
Gambar 2.12 Lounge penerima Sumber :
http:www.thecabinchiangmai.com
The Cabin Chiang Mai melayani baik pasien pria maupun wanita di atas 18 tahun dengan ketergantungan alkohol dan narkoba serta dual diagnosis dengan
dilengkapi pelayanan detoksifikasi sebagai awal penting dalam menjalani terapi rehabilitasi. Metode yang diterapkan untuk menangani ketergantungan ini yaitu
metode Three Circles yang terdiri dari : Cognitive Behavioural Therapy CBT
12 steps method Mindfullness meditation and Physical Exercise
Team konseling rehabilitasi terdiri atas konselor 11 orang, staff pendukung 3 orang, staff medis 6 orang dan instruktur fitness 4 orang. Semuanya
bekerjasama membantu pasien lepas dari ketergantungannya dalam tiga tahapan rehabilitasi yaitu detoxification, primary treatment, dan sober living house. Sober
Universitas Sumatera Utara
48 Living House ini merupakan tahapan di mana pasien dilatih untuk hidup pada
lingkungan terapeutik dengan sebuah program yang memberikan mereka kebebebasan dan pilihan untuk mengatur jadwal mereka dari hari ke hari dalam
sebuah komunitas yang saling mendukung satu sama lain.
Setelah mereka menyelesaikan tahapan primary, pasien akan dibimbing menuju recovery yang membantu mereka mengembangkan visi mereka yang baru.
Cabin Ciang Mai membebaskan pasien untuk menggunakan telepon dan perangkat pribadi lainnya. Tidak ada pembatasan penggunaan televisi dan jaringan internet.
Jadwal mingguan pasien pada pusat rehabiltasi ini dapat dilihat pada Gambar 2.13 berikut :
Gambar 2.13 Jadwal harian pasien The Cabin Chiang Mai Sumber :
http:www.thecabinchiangmai.com
Universitas Sumatera Utara
49 Pusat rehabilitasi ini dirancang dengan sistem bangunan multimassa, di
mana setiap bangunan memiliki fungsi spesifik tersendiri yang dapat menciptakan suasana kawasan yang bervariasi seperti suasana entrance yang ditunjukkan oleh
Gambar 2.14. Fungsi tersebut antara lain :
1. Lobby penerima 2. Lounge
3. Kabin-kabin perorangan 4. Terapi
5. Ruang makan 6. Gym
7. Ruang konseling 8. Klinik
Gambar 2.14 Suasana entrance pusat rehabilitasi Sumber :
http:www.thecabinchiangmai.com
Setiap perancangan ruang baik ruang dalam maupun ruang luar Gambar 2.15 pada pusat rehabilitasi ini mengoptimalkan kekayaan alam yang ada pada
lokasinya. Didominasi oleh arsitektur kayu, pusat rehabilitasi ini mampu menciptakan suasana alam pada setiap bangunannya. Bentukan atap tradisional
dan bahan penutupnya diselaraskan dengan sekitarnya yang merupakan hutan tropis.
Gambar 2.15 Suasana ruang luar di sekitar kabin-kabin Sumber :
http:www.thecabinchiangmai.com
Universitas Sumatera Utara
50 Kabin-kabin Gambar 2.16 terletak tidak dalam satu zona, melainkan
tersebar di beberapa tempat dalam lokasi. Ukuran dan model kabin pun tidak sama tergantung tipe dan hal ini menjadi salah satu penawaran dari pusat rehabilitasi ini.
Gambar 2.16 Kabin tunggal kiri dan kabin yang berhubungan dalam satu zona kanan Sumber :
http:www.thecabinchiangmai.com
Dengan bukaan yang sangat banyak dan keleluasan yang tidak dibatasi oleh dinding-dinding solid, ruang makan ini Gambar 2.17 dapat memberikan
pencahayaan alami yang baik dan suasana outdoor meskipun para penggunanya berada dalam bangunan. Penggunaan beton pada kolom-kolomnya tidak begitu
terasa karena bangunan ini memiliki unsur kayu yang cukup dominan dan terletak di tengah alam pula.
Gambar 2.17 Dining Hall gedung makan Sumber :
http:www.thecabinchiangmai.com
Bangunan-bangunan di dalamnya pun memiliki banyak bukaan yang mampu mengoptimalkan view ke ruang luar, seperti gedung terapi dan gedung konseling
Gambar 2.18 yang terasa terhubung dengan ruang luar.
Universitas Sumatera Utara
51 Pemandangan dari sisi sungai dimanfaatkan sebagai elemen yang mampu
memberikan ketenangan untuk kegiatan diskusi sharing dan relaksasi di sore hari Gambar 2.20. Pemandangan alam ini menjadi bagian dari upaya pemulihan bagi
pasien yang ada secara alamiah Ulrich, RS : 1984. Semua material yang ada pada gazebo Gambar 2.21 terbuat dari kayu, mulai dari penutup lantai, konstruksi
gazebo, kursi, hingga meja. Pusat rehabilitasi ini mampu menempatkan suasana alam sebagai nilai tambah yang mampu mendukung tercapainya tujuan setiap
kegiatan yang dilakukan.
Semua fitur-fitur yang ada pada pusat rehabilitasi ini diusahakan terbuat senatural mungkin, seperti area duduk Gambar 2.22 yang terletak di halaman
ruang terbuka dan titi jembatan penghubung Gambar 2.23 yang terbuat dari kayu. Titi penghubung yang dirancang dengan konstruksi kayu menghubungkan
kabin – kabin kamar residen dan memberikan pengalaman alam yang beragam.
Kabin yang dibangun di atas kolam buatan yang airnya bersumber dari Sungai Ping
Gambar 2.18 Gedung terapi Gambar 2.19 Gedung konseling
Sumber : http:www.thecabinchiangmai.com
Gambar 2.20 Area duduk pinggir sungai
Gambar 2.21 Gazebo relaksasi pinggir sungai
Sumber : http:www.thecabinchiangmai.com
Universitas Sumatera Utara
52 berdiri secara terpisah dan ini memberikan kesempatan penjelajahan ruang bagi
residen. Variasi ruang dan sensori dalam sebuah bangunan penting untuk fungsi emosional dan kognitif dan dapat berpengaruh terhadap fungsi sistem imun
Parsons,R : 1991.
Tidak hanya bagi residen, perancangan pusat rehabilitasi ini juga mampu mengakomodasi kinerja para staff dan kesenangan keluarga residen. Perancangan
bangunan dengan karakteristik alam ini dapat meningkatkan kinerja para staff dalam melakukan kegiatannya sehingga upaya pemulihan bagi residen dapat berlangsung
secara optimal Orians, GH et.al : 1992. Menyediakan akses terhadap alam bagi
pasien, staff, maupun keluarga dapat menghilangkan stress Wilson LM :1972
Area fitness Gambar 2.24 dan kolam renang Gambar 2.25 sebagai bagian dari latihan fisik ditempatkan pada ruang terbuka. Meskipun area fitness
berada pada bangunan dengan konstruksi metal, namun ia tidak terpisah dengan
Gambar 2.22 Area Duduk di Halaman Gambar 2.23 Titi Penghubung Antar Kabin
Sumber : http:www.thecabinchiangmai.com
Gambar 2.24 Area Fitness Gambar 2.25 Kolam Renang
Universitas Sumatera Utara
53 alam dengan tidak dibatasi oleh dinding. Distraksi positif ini tentu dapat
meningkatkan mood dan menghilangkan stress Ulrich, RS : 1991.
Ruang makan Gambar 2.26 dan ruang santai Gambar 2.27 sebagai
ruang komunal untuk beristirahat berada dalam suasana indoor, namun tetap menyediakan visual terhadapa alam dengan adanya bukaan yang banyak. Bukaan-
bukaan ini tentu mampu memberikan stimulasi positif bagi pasien untuk
pemulihannya Ulrich, RS : 1991.
Setiap residen memiliki kabin Gambar 2.28 dengan kamar mandi tersendiri. Di kabin juga dilengkapi dengan matras rileksasi yang dapat digunakan untuk
residen dan temannya sesama residen. Konstruksi kabin yang terbuat dari kayu tetap memberikan suasana hangat bagi residen dan mendekatkannya dengan
suasana alam. Kamar mandi Gamabr 2.29 dirancang agar mendapat sinar matahari langsung. Hal ini tentu dapat membantu dalam penanganan masalah
konsumsi energi.
Gambar 2.26 Ruang Makan Gambar 2.27 Ruang Santai
Sumber : http:www.thecabinchiangmai.com
Gambar 2.28 KabinKamar Tidur Gambar 2.29 Kamar mandi kabin
Sumber : http:www.thecabinchiangmai.com
Universitas Sumatera Utara
54 Setelah menjalani proses primary treatment, residen akan mengalami
perpindahan suasana dari kabin ke Sober House Gambar 2.32 yang terletak di lokasi terpisah dari lokasi The Cabin Chiang Mai. Di tahap ini, residen sudah dapat
berhubungan dengan lingkungan luar dan melakukan berbagai kegiatan terjadwal
yang dapat membantu mengembangkan kemampuan dirinya, untuk menjalankan fungsi sosial, dan mencegah dirinya kembali pada ketergantungannya.
Fasilitas di dalamnya seperti halnya fasilitas di rumah hunian, seperti ruang tidur Gambar 2.33 dan 2.34, ruang makan Gambar 2.30, ruang santai Gambar
2.31, dapur Gambar 2.35, dan ruang luar.
Perancangan bangunannya cukup sederhana. Meskipun demikian, bangunan ini tetap memiliki bukaan-bukaan yang mampu menyediakan
pencahayaan dan pengudaraan alami yang cukup. Setiap bukaan sebisa mungkin dihadapkan ke pemandangan alam untuk tetap mengoptimalkan upaya pemulihan
bagi residen. Penggunaan artwork pada dinding ruangnya mengingatkan kembali pada
pasien tentang berbahayanya kembali pada ketergantungannya. Penggunaan
Gambar 2.30 Ruang Makan Sober House
Gambar 2.31 Ruang Santai Sober House Gambar 2.32 Gedung Sober House
Sumber : http:www.thecabinchiangmai.com
Universitas Sumatera Utara
55 vegetasi sebagai buffer memberikan kenyamanan bagi residen untuk beraktivitas di
dalamnya dan tentu menciptakan pegalaman ruang tersendiri ketika memasuki maupun keluar dari Sober House.
Setiap residen di Sober House memiliki kamar tersendiri dengan kamar mandi pribadi di dalamnya. Setiap kamar mandi mendapatkan ventilasi dan
pencahayaan alami. Kamar residen juga dilengkapi dengan artwork berupa lukisan tanaman. Artwork tentang alam dapat membuat pasien lebih tenang Ulrich, RS :
1993. Kegiatan komunal yang rekreatif difasilitasi di Sober House ini, seperti kegiatan barbeque, Sober House menyediakan ruang outdoor Gambar 2.36 untuk
pengadaan kegiatan bersama dan dirancang selaras dengan ruang dalam.
Semua perancangan ruang luar maupun ruang dalam pada pusat rehabilitasi ini memanfaatkan potensi alam yang ada untuk membantu proses pemulihan dan
mengintegrasikannya dengan pengetahuan medis yang ada.
Gambar 2.33 Kamar Tidur Tipe A Gambar 2.34 Kamar Tidur Tipe B
Sumber : http:www.thecabinchiangmai.com
Gambar 2.35 Dapur Sober House Gambar 2.36 Barbeque Corner Sober Hous e
Sumber : http:www.thecabinchiangmai.com
Universitas Sumatera Utara
56
2.5.2 Alina Lodge