10
2. Kokain
Kokain adalah senyawa sintetis yang memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat. Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman
Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan, dimana daun dari tanaman ini biasanya dikunyah oleh penduduk setempat untuk mendapatkan efek stimulan
Gambar 2.2. Saat ini kokain masih digunakan sebagai
anestetik lokal, khususnya untuk pembedahan mata, hidung dan tenggorokan, karena efek
vasokonstriksifnya juga membantu. Wikipedia
bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Kokain berupa kristal putih, rasanya sedikit pahit dan
mudah larut dalam air. Kokain ini biasa dikenal
dengan nama koka, coke, happy dust, chalie, srepet, snow salju. Penggunaannya dengan cara
dihirup atu dibakar bersama tembakau. Penggunaan dengan cara dihirup mengakibatkan kering dan luka pada lubang hidung bagian dalam.
Efek pemakaian kokain adalah euforia, bertambahnya rasa kepercayaan diri, berkurangnya keinginan untuk tidur, dan meningkatnya nafsu makan. Pada
penggunaan kronis dapat mengakibatkan insomnia, depresi, agresif, kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan, kedutan otot, ansietas, halusinasi,
mpotensi, peningkatan denyut nadi dan refleks. Gejala putus zat kokain terjadi setelah beberapa hari penggunaan, antara lain mood disforia kesedihan mirip
depresi dan paling sedikit mencakup dua dari gejala berikut : fatigue, insomnia,
agitasi psiomotor atau retardasi, craving, peningkatan nafsu makan, dan mimpi buruk serta mencapai puncaknya dalam dua sampai empat hari KMK RI Nomor
422MenkesSKIII2010 tentang Pedoman Penatalaksanaan Medik Gangguan
Penggunaan NAPZA
. Gambar 2.2 Kok ain
Sumber : Google gambar Sumber : Google
Universitas Sumatera Utara
11
3. Candu opium
Candu didapat dari getah tanaman Papaver Somniferum didapat menyadap menggores buah yang hampir masak, getah yang keluar berwarna putih dan
dinamai Lates ”
Gambar 2.3
. Getah ini dibiarkan mengering pada permukaan buah sehingga berwarna coklat kehitaman dan sesudah diolah akan menyerupai aspal
lunak dan dinamakan candu mentah atau candu kasar H, Sasangka : 2003.
Penggunaan candu secara klinik antara lain sebagai analgetika pada penderita kanker, eudema
paru akut, batuk, diare, premedikasi anastesia, dan mengurangi rasa cemas. Penggunaan candu seperti
yang terurai di atas adalah khasiat candu pada umumnya, sebenarnya khasiat candu secara lebih
spesifik adalah akibat alkoloida yang dikandungnya. Putus obat dari candu dapat menimbulkan gejala seperti gugup, cemas,
gelisah, pupil mengecil, sering menguap, mata dan hidung berair, badan panas dingin dan berkeringat, pernafasan bertambah kencang dan tekanan darah
meningkat, diare, dan lain-lain.
4. Ganja Kanabis