18
3. Tembakau
Tembakau digunakan dalam bentuk rokok, cerutu, tembakau kunyah, dan susur. Zat yang berbahaya yang dikandungnya adalah nikotin, karbon monoksida,
dan hidrogen sianida yang diserap tubuh melalui paru. Niotin merupakan zat adiktif dalam tembakau dan efek toksiknya digunakan juga sebagai insektisida.
Tembakau bersifat stimulan dan depresan. Perokok ketergantungan akan mengalami masa yang tidak nyaman ketika ia mulai berhenti merokok, seperti ,
tidak bisa berkonsentrasi, nafsu makan yang kompulsif, gelisah, ansietas, sulit tidur, berkeringat, debar jantung, dan tekanna darah menurun, sakit kepala dan sensitif.
Simtom fisik putud nikotin ini terjadi selama satu sampai tiga minggu.
Masalah medik terkait penggunaan tembakau dengan cara dirokok dalam jangka panjang adalah gangguan pada sistem pernapasan, jantung, dan pembluh
darah, kanker, sistem digestif, gangguan makan, dan reaksi alergi. Penggunaan tembakau tanpa dirokok dapat menyebabkan lesi mulut dan kanker.
2.2.2 Proses terjadinya Penyalahgunaan dan Ketergantungan Narkoba
Adapun proses terjadinya penyalahgunaan dan ketergantungan narkoba terjadi secara bertahap yang ditunjukkan oleh gambar 2.7 di bawah ini.
Gambar 2.7 Proses Terjadinya Penyalahgunaan dan Ketergantungan Narkoba Sumber : Asuhan Keperawatan Pada Klien Penyalahgunaan dan Ketergantungan NAPZA
Universitas Sumatera Utara
19 Tahapan proses tersebut adalah sebagai berikut :
1. Abstinence merupakan keadaan bebas dari narkba dalam kurun waktu
tertentu 2.
Eksperimental adalah penggunaan narkoba yang bersifat coba-coba, tanpa motivasi teretentu, dan hanya didorong oleh perasaan ingin tahu. Frekuensi
penggunaannya hanya beberapa kali dalam sebulan 3.
Penyalahgunaan adalah penggunaan narkoba yang bersifat patologis, dipakai secara rutin, terjadi penyimpangan perilaku disertai dengan
gangguan fisik. 4.
Ketergantungan merupakan penggunaan narkoba yang cukup berat, disertai dengan ketergantungan fisik dan psikologik yang ditandai oleh adanya
toleransi dan sindroma ptus obat 5.
Relapse yaitu kondisi di mana seseorang kembali menggunakan narkoba setelah berhenti menggunakannya dalam beberapa waktu.
2.2.3 Dampak Penyalahgunaan dan Ketergantungan Narkoba
Penyalahgunaan dan ketergantungan narkoba memiliki dampak fisik, psikis, dan sosial antara lain :
1.
Dampak fisik
Yang tergolong dalam dampak fisik antara lain : A.
Gangguan pada sistem saraf neuron : kejang, halusinasi, kerusakan saraf tepi, gangguan kesadaran
B. Gangguan pada sistem kardiovaskuler : ganggua peredaran darah dan
infeksi akut otot C.
Gangguam dermatologis : alergi, eksim, abses D.
Gangguan pulmoner : kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru E.
Peningkatan suhu tubuh, sakitkepala, mual dan muntah, sulit tidur F.
Gangguan fungsi dan kesehatan reproduksi G.
Penularan penyakit hepatitis dan AIDS H.
Overdosis hingga menyebabkan kematian
Universitas Sumatera Utara
20 2.
Dampak Psikis
Beberapa dampak psikis akibat penyalahgunaan dan ketergantungan narkoba antara lain :
A. Lamban bergerak, ceroboh, tegang, dan gelisah
B. Bersikap apatis, berhalusinasi, hilang kepercayaan diri, sering mengkhayal
C. Agitatif, terkadang betingkah ganas dan brutal
D. Sulit berkonsentrasi, merasa tertekan dan kesal
E. Tidak menyayangi diri sendiri dan merasa tidak aman hingga ingin bunuh diri
3.
Dampak Sosial
Penyalahgunaan dan ketergantungan narkoba juag memiliki dampak sosial yang buruk seperti :
A. Anti sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
B. Merepotkan orang-orang di sekitarnya
C. Pendidikan dan pekerjaan terganggu
2.2.4 Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba