111 namun tetap terhubung setiap memasuki suatu ruang baik luar maupun dalam.
Konsep tersebut dapat dilihat pada ilustrasi di bawah ini.
5.3 Konsep Hubungan Bangunan dan Vegetasi
Salah satu prinsip dari Healing Architecture adalah keselarasan dengan alam dan tapak harmony with nature and site yang diinterpretasikan sebagai
upaya membentuk dan menempatkan bangunan selaras dengan alam dengan tujuan membentuk ruang luar yang positif dan merefleksikan kualitas spesifik tapak
dengan mempertahankan ciri aslinya Gambar 5.6
Gambar 5.6 Kondisi eksisting tapak perancangan Sumber : Olah data primer
Pola organik
Memiliki pola yang tidak simetris, bervariasi, tapi tetap memiliki
hubungan satu sama lain tidak terpisahk an
Gambar 5.5 Konsep pola organik sebagai pola sirkulasi
Tapak merupakan
lahan berkontur
dengan kelandaian rata-rata 5
⁰ Pengolahan tapak dikonsepkan
meminimalisir cut and fill
sehingga beberapa bangunan dirancang layaknya rumah
panggung bersesuaian dengan konsep arsitektur sekitar
Tapak memiliki
vegetasi eksi sting
yang sebagian besar dipertahankan sehingga
perletakan massa menjadi pola yang tidak simetris maupun grid
Pot. Tapak A-A Pot. Tapak B-B
+1.00
+13.00 +1.00
+20.00
A
A B
B
Danau
Vegetasi eksisting
Vegetasi eksisting
Universitas Sumatera Utara
112 Untuk perancangan tapak, tidak hanya vegetasi eksisisting Gambar 5.7
yang ada pada tapak,namun juga vegetasi lainnya yang dapat tumbuh di tapak dengan mempertimbangkan iklim di kawasan lokasi tapak. Hal ini bertujuan untuk
memnunjukkan kualitas spesifik tapak dengan memunculkan tanaman-tanaman khas yang tumbuh di Pulau Samosir. Dengan demikian tanaman-tanaman tersebut
selain membantu proses pemulihan juga memberikan identitas bagi tapak perancangan.
Universitas Sumatera Utara
114
Arenga pinnata bagot
Ceiba pentandra randu
Pinus merk usii pinus
Paraserianthes falcataria rappa
Erythrina subumbrans dadap
Senna siamea jior
Macadamia hidelbrandii makadame
Cyathea contaminans tanggiang
Ficus drupacea hariara
Toona sureni Ingul Gambar 5.7 Pohon eksisting dan yang dapat tumbuh di Pulau Samosir
Sumber : Penelusuran Google gambar dan hasil olah data pribadi
Universitas Sumatera Utara
115 Perletakan massa berdasarkan konsep mempertahankan vegetasi eksisiting
dapat dilihat pada Gambar 5.8 di bawah ini.
Gambar 5.8 Perletakan massa berdasarkan konsep mempertahankan vegetasi eksisiting Sumber : Hasil olah data pribadi
Selain vegetasi berupa pepohonan, vegetasi lain yang dapat tumbuh di kawasan tapak dapat dilihat pada Gambar 5.9 di bawah ini.
Gambar 5.9 Beberapa vegetasi yang dapat tumbuh di kawasan tapak Sumber : Hasil olah data pribadi
Area dengan vegetasi yang
dipertahankan Area dengan
vegetasi yang ditanam
Lantana camara L. Bunga kawak
Cemara embun Rhomyrtus tomentosa
Haramunting Penduculata fruits
Universitas Sumatera Utara
116 Konsep vegetasi dengan memperhatikan vegetasi eksisiting dapat dilihat
pada Gambar 5.10 berikut.
Gambar 5. 10 Konsep vegetasi Sumber : Hasil olah data pribadi
Pohon bertajuk besar dan sedang digunakan sebagai pembatas view baik dari jalan umum maupun dari arah rumah penduduk. Area berkebun buah, bunga,
dan sayur diletakkan di sisi tapak yang berbatasan dengan sawah warga setempat untuk menyelaraskan dengan keadaan sekitar dan memanfaatkan kontur tanah
yang lebih rendah.
Area berkebun buah dan sayur Area berkebun bunga
Pohon bertajuk sedang hingga
besar untuk peneduh
Pohon bertajuk sedang dan besar
untuk pembatas view
Pohon bertajuk sedang dan besar
untuk pembatas view
Universitas Sumatera Utara
117
Gambar 5.11 Konsep entrance dan Parkir Sumber : Hasil olah data pribadi
Entrance dirancang
dengan satu pintu keluar
dan masuk untuk
mempermudah pengamanan
dan
Satu pintu masuk dan
keluar Parkir
mobil
5. 4 Konsep Entrance dan Parkir
Entrance dikonsepkan dalam satu jalur masuk dan keluar untuk mengoptimalkan keamanan dan pengawasan. Masing-masing parkir kendaraan
roda dua dan kendaraan roda empat berada dalam satu zona, baik untuk pengunjung maupun karyawan. Konsep entrance dan parkir dapat dilihat pada
Gambar 5.11 di bawah ini.
5.5 Konsep Zoning Tapak