Penerapan Model CTL dalam Pembelajaran

34 c. Ranah afektif : berkaitan dengan perasaan, emosi, sikap, derajat penerimaan atau penolakan terhadap suatu obyek. Prestasi belajar dalam hal ini berkaitan dengan hasil belajar ranah kognitif. Ranah Kognitif dibagi ke dalam 6 enam tingkatan yaitu: pengetahuan C1, pemahaman C2, aplikasi C3, analisisC4, sintesis C5, dan evaluasi C6. Menurut Lorin W. Anderson 2010 : 44-45 tingkatan kognitif direvisi oleh Bloom menjadi mengingat C1, memahami C2, mengaplikasikan C3, menganalisis C4, mengevaluasi C5, dan mencipta C6. a. Pada tingkat mengingathafalan : siswa mengambil pengetahuan dari memori jangka panjang. Soal mengingat: soal yang menuntut jawaban yang berdasarkan hafalan. Menurut Purwanto 2011: 51 kemampuan mengingat merupakan kemampuan tingkat kognitif paling rendah. Kemampuan ini merupakan kemampuan memanggil kembali fakta yang disimpan dalam otak. Zainal Arifin 2012: 184 menyatakan pada tingkat mengingat mencakup kemampuan menghafal materi pembelajaran berupa fakta. b. Pada tingkat memahami : siswa membangun makna dari materi pembelajaran, termasuk apa yang diucapkan, ditulis, dan digambar oleh guru. Soal pemahaman : soal yang menuntut pembuatan pernyataan masalah dengan kata-kata penjawab sendiri, pemberian contoh prinsip atau contoh konsep. Suharsimi Arikunto 2013: 131 mengungkapkan bahwa pada tingkat ini siswa harus memahami hubungan di antara fakta- 35 fakta atau konsep. Menurut Zainal Arifin 2012: 184 tingkatan pemahaman meliputi kemampuan membandingkan, mengidentifikasi karakteristik, dan menyimpulkan. c. Pada tingkat aplikasi : siswa menerapkan atau menggunakan suatu prosedur dalam keadaan tertentu. Soal aplikasi : soal yang menuntut penerapan prinsip dan konsep dalam memecahkan masalah. Zainal Arifin 2012: 184 menyatakan bahwa pada tingkatan aplikasi mencakup kemampuan menerapkan rumus, dalil, atau prinsip terhadap kasus-kasus nyata yang terjadi di lapangan. d. Pada tingkat analisis : siswa diminta untuk memecah-mecah materi ke dalam bagian-bagian penyusunnya dan menentukan hubungan antar bagian dan antar bagian dengan keseluruhan atau tujuan. Soal analisis : soal yang menuntut kemampuan menunjukkan bagian-bagian yang penting dan relevan, menulis garis besar sebuah tulisan, memilih struktur yang paling sesuai, dan menentukan pendapat atau tujuan dari materi. Kemampuan analisis adalah kemampuan memahami sesuatu dengan menguraikannya ke dalam unsur-unsur Purwanto, 2011: 51. e. Pada tingkat evaluasi : siswa dituntut membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar tertentu. Soal analisis : soal yang menuntut pemeriksaan terhadap produk atau proses atau penerapan solusi pada suatu masalah, dan pemberian kritik terhadap hipotesis atau pendapat orang lain. Menurut Zainal Arifin 2012: 184 mencakup kemampuan menilai terhadap objek studi dengan menggunakan kriteria tertentu. 36 f. Pada tingkat mencipta : siswa dituntut untuk membuat produk baru dengan mereorganisasi beberapa bagian menjadi pola atau struktur baru yang belum pernah ada sebelumnya. Soal mencipta : soal yang menuntut pembuatan hipotesis atau alternatif, mencari dan memilih solusi pemecahan masalah, dan merancang dan menciptakan produk sesuai dengan spesifikasi tertentu. Berdasarkan uraian tentang prestasi belajar dapat disimpulkan prestasi belajar adalah hasil usaha yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti kegiatan proses belajar mengajar di sekolah, yang ditunjukkan dalam bentuk nilai berupa angka atau huruf dari guru kepada siswa terutama aspek kognitifnya sebagai indikator sejauhmana penguasaan materi pelajaran yang disampaikan. Sedangkan prestasi belajar IPA berarti hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar IPA di sekolah berupa nilai yang diberikan guru baik berupa angka, huruf, atau pernyataan.

D. Kerangka Pikir

Berdasarkan kajian teori di atas dapat disusun kerangka berpikir sebagai berikut. Selama ini, guru menguasai konsep dan materi pelajaran IPA dengan baik. Akan tetapi, dalam pelaksanaan pembelajaran guru belum menggunakan model dan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan tujuan pembelajaran IPA. Guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional berupa transfer pengetahuan kepada siswa menggunakan metode ceramah. Siswa belum dilibatkan secara aktif untuk menemukan sendiri pengetahuan dari materi yang dipelajari melalui kegiatan pengalaman

Dokumen yang terkait

Peranan Model Ctl (Contextual Teaching Learning) Dalam Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran Pkn ( Di Mis Irsyadul Khair)

0 22 179

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ( Penelitian Tindakan Kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok)

0 14 135

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS IV SDN 02 PRAWOTO PATI

0 7 221

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep perkembangbiakan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual: penelitian tindakan kelas di MI Hidayatul Athfal Gunungsindur

0 19 141

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUIPENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS VA SD MUHAMMADIYAH 22 SRUNI TAHUN 2015

0 6 17

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS III SD NEGERI PURWODADI PURWOREJO.

0 0 268

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X IPA MAN 1 MAKASSAR

0 1 158