Rasio komposisi dosen per mahasiswa, Persentase pegawai yang mend apatkan predikat kinerja “Baik”, Persentase dosen yang mendapatkan predikat kinerja “Baik” dari Persentase pegawaistaf yang berkinerja “Baik” dari hasil

Rencana Strategis 2010-2014 Universitas Diponegoro 65 Ukuran keberhasilan : Semakin besar persentase staf administratif dengan kualifikasi master, semakin baik kinerja yang dicapai.

2. Rasio komposisi dosen per mahasiswa,

Indikator yang dimaksud adalah untuk mengukur keberhasilan Undip dalam memberikan pelayanan akademik berkualitas kepada mahasiswa. Cara mengukur realisasi kinerja : Jumlah mahasiswa yang kuliah dalam tahun tertentu Jumlah dosen yang mengajar dalam tahun tertentu kuran keberhasilan : Semakin mendekati rasio ideal sesuai standar akreditasi, semakin baik kinerja yang dicapai.

3. Persentase pegawai yang mend apatkan predikat kinerja “Baik”,

Indikator yang dimaksud adalah untuk mengukur keberhasilan Undip dalam membina pegawainya sehingga mampu meningkatkan kinerja dari para pegawainya. Cara mengukur realisasi kinerja : Jumlah staf administrasi yang mendapatka n predikat kinerja “Baik” dalam tahun tertentu X 100 Jumlah staf administrasi yang bekerja dalam tahun tertentu Ukuran keberhasilan : Semakin tinggi Persentase pegawai yang mendapatkan predikat kinerja “Baik”, semakin baik kinerja yang dicapai.

4. Persentase dosen yang mendapatkan predikat kinerja “Baik” dari

hasil evaluasi mengajar Indikator yang dimaksud adalah untuk mengukur keberhasilan Undip dalam membina dosennya sehingga mampu meningkatkan kinerja pelayanannya dilihat dari sudut persepsi mahasiswa atas kualitas dosen dalam memberikan pengajaran. Rencana Strategis 2010-2014 Universitas Diponegoro 66 Cara mengukur realisasi kinerja : Jumlah dosen yang mendapatkan predikat kinerja “Baik” dari hasil evaluasi mengajar dalam tahun tertentu X100 Jumlah dosen yang mengajar dalam tahun tertentu Ukuran keberhasilan : Semakin tinggi persentase dosen yang mendapatkan predikat kinerja “baik” dari hasil evaluasi mengajar, semakin baik kinerja yang dicapai.

5. Persentase pegawaistaf yang berkinerja “Baik” dari hasil

pengukuran kinerja individual, Indikator yang dimaksud adalah untuk mengukur keberhasilan Undip dalam membina pegawainya sehingga mampu meningkatkan kinerja pelayanannya yang diukur dari hasil penilaian kinerja individual. Cara mengukur realisasi kinerja : Jumlah pegawaistaf yang berki nerja “Baik” dari hasil pengukuran kinerja individual dalam tahun tertentu X 100 Jumlah pegawaistaf yang bekerja dalam tahun tertentu Ukuran keberhasilan : Semakin tinggi persentase pegawaistaf yang berkinerja baik dari hasil pengukuran kinerja individual, semakin baik kinerja yang dicapai. Standar pelayanan minimal tersebut di atas dijabarkan dalam beberapa standar pelayanan yang lebih rinci yang terdiri atas. Standar pelayanan minimal tersebut di atas dijabarkan dalam beberapa standar pelayanan yang lebih rinci yang terdiri atas : a. Standar Manajemen Umum dan Keuangan lihat SPM B b. Standar Pelayanan Administrasi lihat SPM C  Standar Pelayanan Administrasi Akademik lihat SPM C.1.  Standar Pelayanan Administrasi Umum Keuangan lihat SPM C.2.  Standar Pelayanan Kemahasiswaan lihat SPM C.3. Rencana Strategis 2010-2014 Universitas Diponegoro 67  Standar Pelayanan Perencanaan dan Sistem Informasi lihat SPM C.4.

3.4. Kinerja Keuangan

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, Undip telah mengalami perkembangan dalam pengelolaan anggaran, mengikuti perubahan sistem penganggaran yang diterapkan pemerintah. Pada tahun anggaran 2003 sampai 2004, pengelolaan anggaran Undip masih menggunakan pola 3 tiga dokumen, yaitu: 1 Daftar Isian Proyek DIP, 2 Daftar Isian Kegiatan DIK, dan 3 Daftar Isian Kegiatan Suplemen DIK-S. Sejak tahun anggaran 2005, sistem pengelolaan anggaran berubah menjadi pola 1 satu dokumen, yaitu Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran DIPA. Perubahan pengelolaan anggaran tersebut mengakibatkan sistem realisasi anggaran, khususnya sumber dana PNBP mengalami keterlambatan. Dampak dari kebijakan pengelolaan anggaran tersebut dirasakan menyulitkan semua Perguruan Tinggi Negeri PTN. Berdasarkan jumlah anggaran yang dikelola Undip dalam kurun waktu lima tahun terakhir tahun 2005 –2009, telah terjadi peningkatan yang sangat besar pada Dana Alokasi Non PNBP dan PNBP. Disamping itu, pada tahun anggaran 2004 –2006, Undip memperoleh Dana Pengembangan grantbantuan dari: 1 Ditjen Dikti, berupa Program Hibah Kompetisi sebesar Rp 46.118.159.000, 2 Bantuan Pemda dan Dewan Pendidikan sebesar Rp 2.000.000.000,- yang digunakan untuk pembangunan gedung Pascasarjana Lantai 3, dan sarana prasarana lainnya. Anggaran dana pengembangan Kampus Terpadu di Tembalang telah diupayakan melalui Syariah Loan dari Islamic Development Bank IDB. Direncanakan alokasi dana untuk pengembangan Kampus Undip tersebut sebesar US 33 juta dari IDB, ditambah dengan dana pendamping pemerintah Indonesia sebesar US 7,25 juta, sehingga total anggaran sebesar US 40,25 juta. Dana tersebut untuk membiayai pembanguan Kampus Undip Terpadu, di dalamnya termasuk pembangunan University Teaching Hospital dan Training Center.