Kendala di Bidang Anggaran dan Akuntansi

Rencana Strategis 2010-2014 Universitas Diponegoro 79 7. Penerbitan SK Rektor mengenai kebijakan penganggaran dengan pembagian resiko berjenjang dan tanggung jawab yang jelas.

3.4.10. Kendala di Bidang Anggaran dan Akuntansi

A. Kendala : 1. Kesulitan dalam menyambungkan RSB, RBA, RKT dan RKA-KL karena ketiga dokumen formatnya berbeda. 2. Kesulitan dalam hal fleksibilitas untuk melakukan revisi anggaran terutama untuk kegiatan yang bersifat situasional dan mendesak. 3. Belum ada kebijakan dari pimpinan untuk keseragaman kegiatan yang bersifat dasar, prioritas, atau unggulan. 4. Proses pencairan dana yang panjang dan lama karena sisdur belum dilaksanakan secara konsisten. 5. Penyusunan laporan yang berjenjang dari UnitFakultas menyebabkan laporan jadi kurang tepat waktu disampaikan. 6. Adanya kesulitan dalam pencatatan SP3 yang belum terbit dalam SAI untuk sumber dana PHLN karena adanya rentang waktu antara WA dan SP3. 7. Kurangnya kemampuan pemahaman dalam penyusunan LAKIP bagi UnitFakultasLembaga. B. Usulan Kebijakan : Untuk mengatasi kendala dibidang anggaran dan akuntansi, maka diusulkan beberapa kebijakan seperti dibawah ini : 1. Harus dibangun format yang bisa menyambung RSB, RBA, RKT dan RKA-KL agar dapat diproses lebih cepat dan akurat. 2. Perlu adanya aturan yang spesifik tentang revisi anggaran PK-BLU terutama untuk PTN atau lingkungan akademis. 3. Pimpinan menentukan kebijakan berdasarkan skala prioritas pada semua UnitLembaga disesuaikan dengan prioritas kebutuhan anggaran. Rencana Strategis 2010-2014 Universitas Diponegoro 80 4. Perlu dibuat mekanisme atau prosedur pencairan dana dan adanya sosialisasi tentang prosedur yang benar di semua UnitLembagaFakultas. 5. Sosialisasi terus menerus tentang pemahaman akan pentingnya penyampaian laporan tepat waktu bagi SDM yang terkait. 6. Diharapkan SP3 terbit bersamaan dengan pencairan dana. 7. Perlu adanya pelatihan dan sosialisasi dalam penyusunan LAKIP sesuai format yang benar. Jika anggaran dan realisasi belanja dibagi ke dalam 4 komponen belanja belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, dan belanja sosial maka akan terlihat sebagai berikut tabel 3.3.. Pada tahun 2005, realisasi belanja pegawai sebesar 72,46, sedangkan pada tahun 2009 belanja pegawai sebesar 100,61. Pada tahun 2005, realisasi belanja barang sebesar 68,67 sedangkan pada tahun 2009 belanja barang sebesar 90,91. Pada tahun 2005, realisasi belanja modal sebesar 94,57 sedangkan pada tahun 2009 belanja modal sebesar 84,63. Pada tahun 2005, realisasi belanja bantuan sosial sebesar 99,97 sedangkan pada tahun 2009 belanja bantuan sosial sebesar 86,47. Rencana Strategis 2010-2014 Universitas Diponegoro 81 Tabel 3.8. Anggaran dan Realisasi Total Belanja Tahun 2005-2010 Berdasarkan Komponen Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, dan Belanja Sosial TREND BELANJA PEGAWAI TAHUN ANGGARAN REALISASI 2005 104,219,612,000 75,512,855,153 72.46 2006 422,062,167,700 369,727,871,405 87.60 2007 138,884,509,000 126,900,086,240 91.37 2008 164,684,105,000 159,502,158,382 96.85 2009 195,292,661,000 196,486,721,308 100.61 2010 147,811,297,000 97,002,703,000 65.63 TREND BELANJA BARANG TAHUN ANGGARAN REALISASI 2005 56,743,961,000 38,963,427,636 68.67 2006 267,663,707,970 199,164,094,333 74.41 2007 93,645,109,000 51,501,773,029 55.00 2008 99,098,634,000 70,001,833,703 70.64 2009 96,095,789,000 87,363,668,005 90.91 2010 294,956,830,000 91,523,854,950 31.03 TREND BELANJA MODAL TAHUN ANGGARAN REALISASI 2005 4,067,700,000 3,847,013,950 94.57 2006 82,477,723,000 74,252,873,391 90.03 2007 135,577,480,000 23,390,488,573 17.25 2008 199,735,117,000 55,988,033,893 28.03 2009 326,518,196,000 276,347,434,343 84.63 2010 361,351,548,000 120,081,425,367 33.23 TREND BANTUAN SOSIAL TAHUN ANGGARAN REALISASI 2005 16,339,140,000 16,334,740,000 99.97 2006 273,828,250,000 272,273,811,457 99.43 2007 15,474,100,000 14,835,480,691 95.87 2008 17,755,320,000 17,076,003,446 96.17 2009 30,734,079,000 26,574,325,471 86.47 2010 30,199,900,000 14,701,850,000 48.68 Tahun 2010 realisasi s.d. 31 Agustus 2010

3.4.11. Pengawasan Atas Keuangan