Rencana Strategis 2010-2014
Universitas Diponegoro
83
BAB IV
ANALISIS LINGKUNGAN
4.1. Lingkungan Eksternal
Penyelenggaraan pendidikan tinggi secara bermutu mempunyai banyak tantangan. Salah satu aspek tantangan tersebut adalah lingkungan
eksternal. Komponen dari aspek eksternal tersebut adalah: 1 massification, 2 globalisasi, dan 3 internasionalisasi. Kondisi ini harus menjadi perhatian
dalam pengelolaan suatu pendidikan tinggi Gambar 4.1. Seperti kita ketahui, jumlah perguruan tinggi di dalam negeri maupun di
luar negeri terus meningkat. Massification perguruan tinggi ini menyebabkan setiap
perguruan tinggi
harus mampu
menunjukkan spesifikasi
keunggulannya. Adanya spesifikasi keunggulan suatu perguruan tinggi, akan menyebabkan perguruan tersebut mampu eksis di tengah persaingan yang
terus semakin ketat. Oleh karena itu, sesuai dengan karakteristik posisi geografis Undip, dan potensi Fakultas dengan JurusanProgram Studi yang
ada, sejak lama Undip telah menetapkan Pola Ilmiah Pokok PIP, yaitu Pengelolaan Lingkungan Wilayah Pantai Coastal Region Eco-Development.
Berdasarkan PIP Undip tersebut, Undip bercita-cita kedepan mampu menjadi center exellent for tropical coastal region eco-development.
Tantangan penyelengaraan pendidikan tinggi semakin berat dengan memasuki era globalisasi. Era globalisasi mempengaruhi banyak aspek yang
berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan tinggi, seperti: 1 blurring of national geographical boundaries, 2 advances in ICT, 3 enhanced mobility
of resources, 4 virtual universities, 5 borderless education, 6 K-economy, dan 7 life-long education. Pada era globalisasi, dengan kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi, suatu universitas mempunyai peluang dengan mudah untuk dapat menjaring mahasiswa dari berbagai negara. Hal ini
tentunya memberikan kemudahan bagi mahasiswa yang potensial intelektual dan finansial untuk memilih universitas bermutu di negara
Rencana Strategis 2010-2014
Universitas Diponegoro
84 manapun yang diinginkan. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi
memberikan peluang penyelenggaraan pendidikan tinggi dari luar negeri tersebut dapat diselenggarakan dengan biaya yang efisien. Kondisi ini
tentunya menjadi tantangan yang sangat berat bagi Undip karena kompetitor tidak lagi terbatas secara nasional, namun terbuka secara internasional.
Untuk menghadapi kondisi tersebut, maka Undip harus mampu menawarkan program pendidikan atau kuliah courses yang spesifik bercirikan kondisi
daerah tropis secara international. Strategi dalam menghadapi aspek massification, globalisasi, dan
internasionalisasi dalam pendidikan tinggi adalah meningkatkan daya saing competitiveness. Peningkatan daya saing Undip harus dilakukan pada
tingkatan internasional, dengan melakukan upaya-upaya internasionalisasi. Internasionalisasi mencakup banyak aspek, seperti: 1 outward perspective,
2 mutual desire for partnership and collaboration, 3 mutual recognition and accreditation, 4 adoption of common international benchmark, 5
student and staf mobility, dan 6 cross-cultural integration. Untuk itu setiap program studi di lingkungan Undip harus mempunyai prespektif yang jelas ke
depan, sehingga setiap tahap pengembangan menuju suatu target yang pasti. Tahapan yang harus terus dilakukan Undip adalah Gambar 4.1: 1
outward perspective, 2 networking, 3 partnership and twinning, 4 cooperative education, 5 mutual recognition and accreditation. Setelah
menetapkan target yang ingin dicapai dalam internasionalisasi, maka tiap program studi harus segera membina kerjasama networking dengan
program studi sejenis yang mempunyai reputasi internasional. Selama melakukan kerjasama itu banyak hal yang harus dilakukan, seperti: 1
adoption common international benchmark, 2 broadening curricula, 3 academic mobility, 4 joint study programs, 5 sharing of technological
advances, dan 6 inclusion of global skills and competencies.
Rencana Strategis 2010-2014
Universitas Diponegoro
85
Gambar 4.1. Tantangan lingkungan eksternal dalam pendidikan tinggi
dan strategi UNDIP dalam mengantisipasinya.
4.2. Lingkungan Internal