Rencana Strategis 2010-2014
Universitas Diponegoro
77 peserta didik, dan sebaliknya justru mengupayakan peningkatan
sumber pendapatan yang berasal dari pembiayaan yang bukan berasal dari peserta didik mahasiswa.
2. Memberdayakan Badan Pengawasan dan Evaluasi BPE sebagai
pelaksana audit internal. 3.
Dalam rangka mendukung terwujudnya universitas riset, proporsi pendanaan program akademik akan senantiasa ditingkatkan terutama
untuk kegiatan riset. 4.
Upaya penggalangan dana dari pihak eksternal terutama untuk mendukung program akademik akan mencapai lebih dari 50.
Pada akhir tahun Undip melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja layanan dan keuangan dengan cara membandingkan antara target dan
realisasi. Jika dilihat dari perbandingan anggaran dengan realisasi terjadi peningkatan serapan anggaran pada tahun 2009. Beberapa hal yang
mendapat perhatian atas serapan anggaran yaitu : 1.
Perubahan DIPA internal Undip yang terjadi lebih dari 1 kali dalam satu tahun anggaran sehingga hal tersebut berdampak langsung pada :
a. Penyusunan ulang anggaran b. Pergeseran Mata Anggaran Kegiatan MAK.
2. Perencanaan belum sinkron dengan pelaksanaan anggaran.
3.4.8. Realisasi Tunjangan Profesi dan Tunjangan Kehormatan
Tahun 2009 penerima tunjangan profesi dosen sesuai Keputusan Dirjen Dikti Departemen Pendidikan Nasional RI No.19DIKTIKep2009
adalah sebanyak 244 dosen. Penerima tunjangan kehormatan profesor tahun 2009 sesuai dengan Keputusan Dirjen Dikti Departemen Pendidikan
Nasional RI No.27DIKTIKep2009 adalah sebanyak 81 dosen.
3.4.9. Kendala di Bidang Keuangan
A. Kendala : 1. Pra BLU 2006-2008, adanya PHLN IDB pada tahun anggaran
2008 timbul masalah pada saat pelaksanaan rekonsiliasi. Hal ini
Rencana Strategis 2010-2014
Universitas Diponegoro
78 dikarenakan antara realisasi anggaran dengan terbitnya SP3 tidak
sinkron. 2. BLU 2009, adanya fleksibilitas BLU akan mempermudah realisasi
anggaran, tetapi belum didukung oleh SOP yang memadai dan dipahami sehingga masih terjadi hambatan dalam pelaksanaan
pengelolaan keuangan BLU. 3. Diharapkan setelah SOTK sesuai Permendiknas No.65 Tahun 2009
pelaksanaan urusan
pembiayaan, perbendaharaan,
dan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran dapat berjalan lebih
baik. Demikian pula halnya mengenai penyusunan rencana anggaran, pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaksanaan
penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran akan lebih representatif. Namun demikian pada kenyataannya belum
maksimal. B. Usulan Kebijakan :
Untuk mempermudah realisasi anggaran, maka diusulkan beberapa kebijakan seperti dibawah ini :
1. Teknis pelaksanaan seyogyanya SP3 surat perintah pembukuan dan pengesahan terbit lebih awal daripada realisasi anggarannya.
2. Sosialisasi peraturan yang terkait dengan pelaksanaan anggaran. 3. Penetapan manajemen resiko dengan model pembagian resiko dan
tanggungjawab sesuai gradasi dengan struktur yang jelas. 4. Agar perencanaan anggaran dapat mengakomodir seluruh kebutuhan
yang komprehensif diusulkan pada saat membuat perencanaan anggaran melibatkan sampai dengan unit pelaksana terkecil.
5. Aspek pelaksanaan anggaran selain bersandarkan pada payung hukum
dari peraturan-peraturan
dan kebijakan
pemerintah seyogyanya juga dilandasi oleh payung hukum yang ditetapkan
internal Undip. Contoh dasar hukum yang diperlukan terkait Undip sebagai satuan kerja BLU.
6. Penerbitan SK Rektor mengenai rencana umum pengadaan barang dan jasa pada setiap awal tahun.
Rencana Strategis 2010-2014
Universitas Diponegoro
79 7. Penerbitan SK Rektor mengenai kebijakan penganggaran dengan
pembagian resiko berjenjang dan tanggung jawab yang jelas.
3.4.10. Kendala di Bidang Anggaran dan Akuntansi